** Firman Tuhan: (AmsaL 29:18) **
"BiLa tidak ada wahyu, menjadi LiarLah rakyat".


Sekelompok orang aneh yang terdiri dari 13 pebisnis dan profesional di toronto, Canada menanggapi banyaknya kebakaran yang sangat menakutkan di kota mereka dengan cara yang unik. Mereka membentuk sebuah unit sukarelawan pemadam kebakaran, walaupun mereka tidak memadamkan api secara langsung. Berseragam baju pemadam kebakaran mereka sendiri, mereka diperlengkapi dengan kartu kepolisian. Mobil yang mereka pakai adalah mobil kantin berjalan berwarna merah.

Para petugas kebakaran menghargai pelayanan mereka -- bahkan serikat pekerja pemadam kebakaran membeli mobil kantin tersebut berikut segala peralatannya untuk digunakan oleh unit sukarelawan tersebut. Saat alarm kebakaran diterima, sebuah panggilan "wajib" juga dikirimkan kepada mereka.

Unit sukarelawan pemadam kebakaran ini menggambarkan dirinya sebagai "pebisnis setengah baya yang tak pernah lelah dengan impian masa kecil mereka."

Apa impian masa kecil Anda?
Pada saat Anda merenungkannya dalam-dalam, masihkah Anda berusaha mewujudkan impian itu? Apakah Anda bertanya-tanya "apa yang mungkin terjadi seandainya...?"

Mimpi tidak hanya menjadi sumber pengharapan dan keberanian, namun sering kali menjadi jendela tujuan hidup seseorang. Cermati kembali impian masa kecil Anda. Mungkin inilah saatnya bagi Anda untuk mengungkapkannya.***

ORANG TERMISKIN BUKAN ORANG YANG TANPA UANG, NAMUN TANPA IMPIAN.


Tuhan Yesus memberkati kita sekalian :)
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Di sebuah desa nelayan Meksiko yang tenteram, seorang Amerika yang sedang berlibur melihat seorang nelayan setempat baru saja pulang dari melaut pada pagi hari. Si Amerika, seorang profesor sukses di sebuah perguruan tinggi bergengsi di Amerika Serikat, tidak tahan untuk tidak memberikan sedikit wejangan gratis kepada si nelayan Meksiko.

“Hai!” sapa si Amerika. “Mengapa pagi-pagi sudah pulang dari melaut?”

“Karena saya sudah mendapat cukup ikan, Senor,” jawab si Meksiko yang ramah itu, “cukup untuk memberi makan keluarga saya dan sedikit kelebihannya untuk dijual. Sekarang saya akan makan siang bersama istri saya dan, setelah tidur siang sejenak, saya akan bermain-main bersama anak-anak saya. Lalu, setelah makan malam, saya akan pergi ke kedai, menenguk sedikit tequila dan bermain gitar bersama teman-teman saya. Itu cukup untuk saya, Senor.”

“Dengarkan saya, kawan,” ujar si profesor bisnis. “Jika kamu tetap melaut sampai larut sore, dengan mudah kamu akan mendapatkan tangkapan dua kali lipat. Kamu dapat menjual kelebihannya, menabung uangnya, dan dalam waktu enam bulan, atau sembilan bulan, kamu akan mampu membeli perahu yang lebih bagus dan lebih besar dan menggaji beberapa awak. Kemudian kamu akan mampu menangkap ikan empat kali lebih banyak. Pikirkanlah berapa banyak tambahan uang yang kamu dapatkan! Dalam satu atau dua tahun, kamu akan punya modal untuk membeli perahu kedua dan menggaji awak-awak lain. Jika kamu mengikuti perencanaan bisnis ini, dalam waktu enam atau tujuh tahun kamu akan bangga menjadi pemilik sebuah armada penangkap ikan yang besar. Coba bayangkan itu! Lalu kamu sebaiknya memindahkan kantor pusatmu ke Mexico City atau bahkan ke L.A.. Setelah tiga atau empat tahun di L.A., perusahaanmu bisa go public dan membuatmu sebagai CEO, dengan paket penghasilan dan pembagian saham yang istimewa. Dalam beberapa tahun-dengarkan ini!-kamu memulai kembali skema pembelian kembali saham-saham, yang akan menjadikanmu seorang multijutawan! Dijamin! Saya ini profesor terkenal di sebuah sekolah bisnis di Amerika. Saya tahu soal-soal beginian!”

Si nelayan Meksiko itu mendengarkan dengan khusyuk apa yang dikatakan oleh profesor Amerika itu dengan menggebu-gebu. Ketika profesor selesai bicara, si Meksiko bertanya, “Tetapi, Senor Profesor, apa yang bisa saya lakukan dengan berjuta-juta dolar itu?”

Yang mengejutkan, si profesor Amerika itu belum memikirkan rencana bisnisnya sejauh itu. Jadi, dengan segera dia mereka-reka apa yang bisa dilakukan seseorang dengan jutaan dolarnya.

“Amigo! Dengan semua duit itu, kamu bisa pensiun. Yeah! Pensiun seumur hidup. Kamu bisa membeli sebuah vila kecil di sebuah desa nelayan yang indah seperti ini, dan membeli sebuah perahu kecil untuk pergi memancing pada pagi hari. Setiap hari kamu bisa makan siang bersama istrimu, dan tidur siang sejenak setelahnya, tanpa perlu mengkhawatirkan apa pun. Pada sore hari kamu dapat melewatkan saat-saat berkualitas bersama anak-anakmu dan, setelah makan malam, bermain gitar bersama teman-temanmu, meneguk tequila. Yeah, dengan semua uang itu, kawan, kamu bisa pensiun mulai dan hidup senang!”

“Tetapi, Senor Profesor, kan sekarang ini saya sudah bisa begitu?”

Mengapa kita percaya bahwa kita harus bekerja begitu keras dan menjadi kaya raya terlebih dahulu, barulah kita bisa merasa berkecukupan?

(dikutip dari Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya-Ajahn Brahm) cerita serupa dapat ditemui pada Kicauan Burung-Anthony de Mello, dalam cerita “Nelayan yang Berkecukupan”.

Di dunia ini kita dapat mengenal dua jenis kebebasan, Kebebasan untuk Berkeinginan (freedom of desires) dan Kebebasan dari Berkeinginan (freedom from desires). Yang sering kita temukan pada diri kita semua ialah jenis kebebasan yang pertama. Kita selalu saja tidak puas dengan apa yang kita miliki, dan selalu memiliki keinginan yang lebih dan lebih lagi, hingga jika ditulis di kertas pun tak akan pernah ada habisnya.

Cinta, materi, kesehatan, kekuasaan, dan berbagai macam hal duniawi lainnya memang seakan terus menjadi target yang akan kita kejar (atau mungkin malah mereka yang mengejar kita?). Ingin menjadi kaya bukanlah hal yang buruk, namun jika kita semua terus mengikuti nafsu kita, kita akan merasa sangat tidak bebas. Kita tidak akan pernah merasakan cukup sampai kapanpun. Selalu, selalu, dan selalu saja ada yang kurang. Taruhan, target A selesai, tiba-tiba saja akan muncul target B, C, dan seterusnya.

Satu hal yang diingat, kebebasan adalah kondisi di mana kita benar-benar merasa bebas dan tidak terkekang oleh apapun juga. Kita akan selalu merasa puas dengan apa yang kita peroleh dan miliki, dan dapat mengendalikan ego serta keinginan kita. Senantiasa memohon HATI YANG BERKECUKUPAN, entah apapun yang engkau peroleh. Dengan begitu kamu akan merasa benar-benar bebas, dunia yang bebas, kebebasan dari berkeinginan! Memang benar kita tidak bebas mengikuti nafsu dan kehendak kita kesana-kemari, namun kita terbebas dari ketidaknyamanan dan begitu banyak bahaya bahaya. Betul? Tidak percaya? Praktekkan saja sendiri! HaHaHa...


Kebebasan sejati adalah kebebasan dari berkeinginan, bukan untuk berkeinginan.

“Mana yang lebih ingin Anda miliki : Harta Melimpah atau Kemampuan Menikmati Hidup?”


Jesus bLess us abundantLy...
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

** Firman Tuhan: (Filipi 3:13-14) **
"Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus".


Pada tangal 21 April, 1519, Spanish explorer Hernando Cortez berlayar menuju Vera Cruz,Mexico. Ia membawa 600 pasukan. Selama 2 tahun berikutnya Ia mengalahkan dan menguasai seluruh mexico.

Ketika Cortez memimpin pasukannya untuk mendirikan coloni di tanah Mexico, ia mengetahui bahwa expedisi di hadapannya itu sangat berbahaya dan sulit. Ia tahu pasukannya akan diuji untuk meninggalkan misi tersebut dan kembali ke spanyol. Oleh sebab itu, langsung setelah Cortez dan pasukannya mendarat di tanah yang baru dan menurunkan barang-barang mereka, ia memerintahkan agar semua 11 kapal di hancurkan.

Pasukan Cortez melihat semuanya itu dan mereka tahu bahwa mereka tidak dapat mundur dan kembali lagi. Mereka hanya bisa maju kedepan, menang atau mati.

Demikian pula kehidupan kita di dalam Tuhan. Sering kali kita melihat kebelakang dan menjadi mundur atau kembali kepada kehidupan lama.

Kita perlu melihat ke depan, tinggalkan manusia lama kita dan maju terus di dalam Tuhan.

Jesus bless us :)
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

** Firman Tuhan: (Efesus 4:31-32) **
"Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu,demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu".


Akar dari kebencian yaitu kesakitan. Hati yang terluka dan sakit. bilamana dibiarkan dapat bertumbuh menjadi kebencian. Kebencian bertumbuh karena kita berfokus pada orang yang melukai kita lebih dari pada diri kita sendiri. KIta kesal dan menyalahkan orang yang menyakiti kita. Kita terus menerus berpikir negatif tentang orang yang telah menyakiti hati kita dan apa yang telah ia lakukan kepada kita.

Kebencian membuat hidup kita menjadi berat dan tertekan.
Coretta Scott King, istri dari Martin Luther King Jr.,berkata:"Hate is to great a burden to bear. It injures the hate more than it injures the hated."

Bilamana kita memiliki kebencian, ganti dari pada berfokus pada orang yang menyakiti kita. berfokuslah pada bagaimana kita menyembuhkan luka hati kita. Ini akan lebih menolong, menumbuhkan dan menyembuhkan hidup kita. Ingat orang yang menyakiti kita adalah orang yang dapat menyembuhkan kita. Bereskanlah sakit hati kita dengan orang yang bersangkutan.


Belajarlah untuk mengampuni mereka yang telah melukai hati kita.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Kisah ini terjadi di Rusia. Seorang ayah, yang memiliki putra yang berusia kurang lebih 5 tahun, memasukkan putranya tersebut ke sekolah musik untuk belajar piano. Ia rindu melihat anaknya kelak menjadi seorang pianis yang terkenal. Selang beberapa waktu kemudian, di kota tersebut datang seorang pianis yang sangat terkenal. Karena ketenarannya, dalam waktu singkat tiket konser telah terjual habis.

Sang ayah membeli 2 buah tiket pertunjukan, untuk dirinya dan anaknya. Pada hari pertunjukan, satu jam sebelum konser dimulai, kursi telah terisi penuh, sang ayah duduk dan putranya tepat berada di sampingnya. Seperti layaknya seorang anak kecil, anak ini pun tidak betah duduk diam terlalu lama, tanpa sepengetahuan anaknya, ia menyelinap pergi. Ketika lampu gedung mulai diredupkan, sang ayah terkejut menyadari bahwa putranya tidak ada di sampingnya. Ia lebih terkejut lagi ketika melihat anaknya berada dekat panggung pertunjukan, dan sedang berjalan menghampiri piano yang akan dimainkan pianis tersebut. Didorong oleh rasa ingin tahu, tanpa takut anak tersebut duduk di depan piano dan mulai memainkan sebuah lagu, lagu yang sederhana, twinkle2 little star.

Operator lampu sorot, yang terkejut mendengar adanya suara piano mengira bahwa konser telah dimulai tanpa aba-aba terlebih dahulu, dan ia langsung menyorotkan lampunya ke tengah panggung. Seluruh penonton terkejut, melihat yang berada di panggung bukan sang pianis, tapi hanyalah seorang anak kecil. Sang pianis pun terkejut, dan bergegas naik ke atas panggung. Melihat anak tersebut, sang pianis tidak menjadi marah, ia tersenyum dan berkata "Teruslah bermain", dan sang anak yang mendapat ijin, meneruskan permainannya. Sang pianis lalu duduk, di samping anak itu, dan mulai bermain mengimbangi permainan anak itu, ia mengisi semua kelemahan permainan anak itu, dan akhirnya tercipta suatu komposisi permainan yang sangat indah. Bahkan mereka seakan menyatu dalam permainan piano tersebut. Ketika mereka berdua selesai, seluruh penonton menyambut dengan meriah, karangan bunga dilemparkan ke tengah panggung.

Sang anak jadi GR (Gede Rasa), pikirnya "Gila, baru belajar piano sebulan saja sudah hebat!" Ia lupa bahwa yang disoraki oleh penonton adalah sang pianis yang duduk di sebelahnya, mengisi semua kekurangannya dan menjadikan permainannya sempurna.

Apa implikasinya dalam hidup kita ? Kadang kita bangga akan segala rencana hebat yang kita buat, perbuatan-perbuatan besar yang telah berhasil kita lakukan. Tapi kita lupa, bahwa semua itu terjadi karena Tuhan ada di samping kita. Kita adalah anak kecil tadi, tanpa ada Tuhan di samping kita, semua yang kita lakukan akan sia-sia. Tapi bila Tuhan ada di samping kita, sesederhana apapun hal yang kita lakukan hal itu akan menjadi hebat dan baik, bukan saja buat diri kita sendiri tapi juga baik bagi orang di sekitar kita. Semoga kita tidak pernah lupa bahwa ada Tuhan di samping kita.

JBU ALL
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Alkisah ada dua orang sahabat sejak kecil dan mereka bertekad untuk tetap menjaga persahabatan mereka selamanya. Ketika mereka tumbuh dewasa dan menikah, mereka membangun rumah-rumah mereka saling berhadapan hanya sebuah jalan kecil yang membentuk perbatasan antara ladang-ladang mereka.

Suatu hari, seorang penipu dari desa memutuskan untuk memainkan triknya. Ia mengenakan mantel dari dua warna yang dibagi menjadi dua. Jadi, satu sisi mantel merah dan sisi lain biru…

Sang penipu mengenakan mantel ini dan berjalan sepanjang jalan sempit di antara rumah-rumah kedua sahabat tersebut. Mereka sedang bekerja di ladang mereka masing-masing. Sang penipu sengaja membuat suara yang cukup berisik untuk memastikan bahwa masing-masing dari mereka bisa mendengar dan melihat dia lewat.

Ketika sore hari seorang teman berkata kepada yang lain, "Bukankah itu pria yang tadi siang mengenakan mantel merah ?"

"Bukan", jawab si B.

"Itu adalah mantel biru. Saya melihatnya dengan jelas ketika ia berjalan di antara kita !

" Kata si A, tidak, tadi dia mengenakan mantel merah."

" Kau salah ! " Si B berkata, "Aku melihatnya juga, dan warnanya biru."

"Aku tahu apa yang kulihat ! " Si B bersikeras.

"Mantel merah ! , jawab si A dengan penuh kemarahan…Kau tidak tahu apa-apa,"

" Tidak, itu mantel biru !

" Mereka terus berdebat tentang hal itu berulang-ulang, menghina satu sama lain dan akhirnya mereka mulai memukul dan menyakiti satu sama lain dan berguling-guling di atas tanah.

Tak lama berselang sang penipu kembali melewati kedua sahabat yang sedang bertengkar, saling memukul dan menendang satu sama lain dan berteriak-teriak, "Persahabatan kita telah berakhir!"

Sang penipu berjalan langsung di depan mereka dan menunjukkan kepada mereka mantelnya. Dia tertawa terbahak-bahak melihat mereka berkelahi.

Kedua sahabat melihat bahwa mantel tersebut berwarna merah di satu sisi dan biru di sisi lain dan menyadari bahwa mereka telah dipermainkan oleh sang penipu. Mereka kemudian berkata, "Kami telah hidup berdampingan seperti saudara sepanjang hidup kami dan Kau telah memulai sebuah peperangan di antara kami."

"Jangan salahkan aku untuk perkelahian kalian," kata sang penipu.

"Bukan saya yang membuat kalian bertengkar.

Kalian berdua sama-sama benar dan sama-sama salah sebab kalian hanya memandang sesuatu dari satu sisi, dari sudut pandangnya sendiri dan langsung merasa anda yang paling benar. Kalian tidak berusaha mempertimbangkan untuk melihatnya dari sudut pandang yang lain."

Itulah sepenggal kisah yang dapat kita petik sebuah hikmah yang terkandung di dalamnya…

Itulah salah satu sifat dan kelemahan manusia… merasa dirinya selalu yang paling benar tanpa berusaha untuk melihat sesuatu dari sudut pandang yang lain…dan terkadang mereka memaksakan kehendak dan pandangan mereka tanpa berusaha untuk bersikap lebih bijak.

Sedikit saja ada perbedaan dapat memecah satu hubungan baik yang telah terjalin selama ini.. Padahal yang namanya perbedaan itu adalah suatu yang biasa dalam hidup ini bila diterima dengan kedewasaan. Tidak mungkin ada manusia yang benar-benar sama/mirip, dan hal itu telah Tuhan buktikan pada anak kembar… Walaupun mereka kembar identik, mereka tidak pernah sama 100%.

Seharusnya perbedaan itu dapat menjadi suatu bentuk kesempurnaan dan dapat melengkapi kekurangan satu sama lainnya yang ada pada diri masing-masing bila perbedaan diterima dengan keikhlasan dan kelapangan jiwa, tanpa diliputi oleh rasa iri dan keegoisan…

Kesemuanya itu dirancang untuk menghadapi medan kehidupan yang sulit. Dengan akal kita bisa memecahkan masalah yang sulit, dengan hati kita bisa menerima kenyataan yang pahit, dengan nurani kita bisa mundur selangkah demi memperbaiki diri.


Be Wise and Emotionally Intelligent ! And always Have A Positive Thinking!
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Kalau anda dipilih oleh seseorang sebagai teman curhat, berbahagialah anda. Itu menandakan anda dipercaya oleh seseorang untuk mengetahui rahasia (dalam hal ini masalah yang sedang menimpanya) dan (yang lebih hebat lagi) dipercaya mampu memberikan masukan yang siapa tahu dapat membantunya. Karena kepercayaan yang besar itulah, ada baiknya anda tidak gegabah dalam memberikan saran/masukan.

Beberapa tips yang perlu diperhatikan dalam menanggapi curhat seseorang :

1. Pastikan bahwa ia benar-benar membutuhkan nasehat anda
Hal yang paling penting adalah memastikan orang yang sedang berbicara dengan anda memang membutuhkan nasehat anda, jangan-jangan sebenarnya ia hanya ingin agar anda mendengarkannya. Hal yang paling menyebalkan adalah mendengarkan orang lain berbicara pada saat anda ingin ia mendengarkan.

2. Apa sih sebenarnya tujuan anda memberi nasehat pada seseorang, untuk kebaikannya atau untuk kebaikan anda?
Ini juga salah satu kesalahan yang sering kali tidak disadari oleh seseorang pada saat ia akan memulai petuah, gak sedikit lho orang yang memberi saran hanya supaya orang lain menganggapnya sebagai si bijak. Tujuan anda menyampaikan nasehat adalah untuk kebaikan diri rekan anda di kemudian hari, bukan supaya anda dianggap pahlawan.

3. Dengarkan setiap cerita yang disampaikan dengan seksama
Ada baiknya sebelum memberikan nasehat pada seseorang, anda terlebih dahulu menyimak kisah sedihnya terlebih dahulu, jangan sampai deh anda sudah menyiapkan jawaban yang manjur sebelum ceritanya selesai. Dengarkan dengan baik, dan renungkan dulu sebelum memberi masukan. Take your time aja deh.

4. Berhati-hati tanpa menyinggung orang lain
When you give someone an advice, make sure you dont insult someone else (walaupun sebenarnya anda sangat membenci orang tersebut). Mungkin teman anda meminta saran bagaimana cara menghadapi pacarnya yang mata keranjang yang kebetulan tidak anda sukai, namun jangan sekali-kali memberi komentar yang bernada merendahkan orang tersebut (even if he/she deserves it). Mendingan netral aja deh, daripada repot di kemudian hari.

5. Berikan beberapa alternatif pilihan
Dalam memberikan saran, usahakan sebisa mungkin memberi beberapa alternatif jalan yang bisa ditempuh/diambil. Biarkan sahabat anda yang memutuskan pilihan mana yang akan diambilnya, karena itu adalah hidupnya. Bila anda yang memilih, bisa-bisa nanti dia menyalahkan diri anda seandainya solusi tersebut tidak manjur.

6. Kalo gak bisa, mending diam
Berhubungan dengan poin ke-3, kalo anda merasa anda tidak mampu memberikan pendapat, mending jangan dipaksain deh. Mungkin saat itu mood anda sendiri sedang jelek atau pikiran lagi buntu. Mendingan anda terus-terang pada teman anda, dia pasti menghargai kejujuran anda kok.

7. Jangan sakit hati kalau ia tidak menjalankan nasehat Anda
Nasehat kan cuma buat jadi pertimbangan aja, selebihnya terserah orang yang menjalankan. Jadi, jangan tersinggung ya kalo dia melakukan hal yang berlawanan dengan nasehat anda. Namanya juga manusia, masing-masing kan punya pemikiran sendiri.

Semoga tips-tips di atas dapat membantu anda menjadi teman curhat yang baik. Isn't it good to help others in need?


SEMOGA BERMANFAAT.
TUHAN MEMBERKATI
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

** Firman Tuhan:
"Janganlah kamu menghakimi maka kamupun tidak akan dihakimi.
Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum,
ampunilah dan kamu akan diampuni".


Satu pepatah berkata:"Semut diseberang lautan nampak, gajah di pelupuk mata tak nampak."
Memang lebih mudah melihat kesalahan dan kelemahan orang lain dari pada kesalahan dan kelemahan sendiri. Kesalahan kecil yang dilakukan orang lain nampak lebih jelas dari pada kesalahan besar yang kita lakukan.

Sebelum kita menghakimi orang lain, marilah kita melihat kedalam diri kita. Jangan cepat-cepat menghakimi orang lain, tetapi selidiki hati dan pikiran kita terlebih dahulu. Apabila hal yang sama terjadi dalam diri kita, apa yang akan kita lakukan? Belum tentu kita bisa bersikap / bertindak lebih baik dari pada orang lain.

Kita biasanya menghakimi orang lain lebih berat dari pada kita menghakimi diri sendiri. Bila Tuhan menghakimi kita sebagaimana kita menghakimi sesama kita, tak satupun dari kita akan masuk dalam kerajaan Allah.
Tuhan begitu murah hati. Ia tidak menghakimi kita menurut dosa kita. Ia menghakimi kita menurut kasih dan kemurahan-Nya. Kita perli melakukan hal yang sama kepada sesama kita.

God bless us
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

** Firman Tuhan: (Kolose 3:20) **
"Hai anak-anak taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan".


Pada malam itu,Sue bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah,Sue segera mininggalkan rumah tanpa membawa apapun.

Saat berjalan di suatu jalan,ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang.

Saat menyusuri sebuah jalan,ia melewati sebuah kedai bakmi, dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi,tetapi ia tidak mempunyai uang.

Pemilik kedai melihat Sue berdiri cukup lama di depan kedainya,lalu berkata,"Nona,apakah kau ingin semangkuk bakmi?" "Tetapi aku membawa uang." jawabnya dengan mali-malu.

"Tidak apa-apa,aku akan mentraktirmu,"jawab pemilik kedai. "Silakan duduk,aku akan memasakkan bakmi untukmu."

Tidak lama kemudian,pemilik kedai itu mengantar semangkuk bakmi dengan sepiring sayuran.Sue segera makan beberapa suap dan kemudian air matanya mulai berlinang."Ada apa Nona?" tanya si pemilik kedai.
"Tidak apa-apa, aku hanya terharu." jawab Sue sambil mengeringkan air matanya.
"Bahkan,seorang yang baru ku kenalpun memberi aku semangkuk bakmi! Tetapi....Ibuku sendiri,setelah bertengkar dengan ku,mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah.Kau seorang yang baru kukenal,tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibuku sendiri," katanya kepada si pemilik kedai.

Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Sue,menarik napas panjang dan bekata,"Nona,mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini,aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terhatu.Ibu mu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau masih kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih padanya?.Dan, kamu malah bertengkar dengannya."

Sue terhenyak mendengar hal tersebut.

"Mengapa aku tidak berpikir tentang hal tersebut? Untuk semangkuk bakmi dari seorang yang baru kukenal aku begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku yang telah memasak untukku salama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperhatikan kepedulianku kepadanya.Dan,hanya persoalan sepele, aku bertengkar dengannya."

Sue menghabiskan bakmi tersebut dengan cepat. Lalu,ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya.

Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yang harus diucapkan kepada ibunya. Akhirnya,ia memutuskan untuk mengatakan,"Ibu,aku minta maaf,aku tahu bahwa aku bersalah,maafkan aku."

Begitu sampai di ambang pintu rumah,ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas,mencarinya kesemua tempat.Ketika bertemu dengan Sue,
kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah,"Sue,cepat masuklah,aku telah menyiapkan makan malam dan akan menjadi dingin jika kau tidak memakannya sekarang."

Pada saat itu Sue tidak dapat menahan airmatanya dan ia menangis di hadapan ibunya.

Sekali waktu kita akan mungkin sangat berteima kasih kepada orang lain di sekitar kita untuk pertolongan kecil yang diberikan kepada kita.Tetapi,kepada orang yang sangat dekat kepad kita,khususnya orang tua kita,kita harus ingat bahwa kita berteima kasih kepada mereka seumur hidup kita.***

Kita tidak boleh melupakan jasa orang tua kita kepada kita.Sering kali kita menganggap pengorbanan mereka merupakan suatu proses alami. Tetapi,kasih dan kepedulian orangtua kita adalah sebuah hadiah paling berharga yang diberikan kepada kita sejak kita lahir.
Mereka membersarkan kita tanpa mengharapkan balasan dari kita.

Pikirkanlah hal itu...

Apakah kita menghargai pengorbanan tanpa syarat dari orangtua kita?



Jesus bLess us abundantLy :)
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

** Firman Tuhan: Matius 5:43-48 **
"Perintah Tuhan Yesus ini adalah salah satu perintah yang paling sulit untuk di praktekkan. Bagaimana kita dapat mengasihi musuh kita, bagaimana kita dapat mengasihi dan memberkati orang yang menganiaya dan berbuat jahat kepada kita? Ini melawan semua perasaan yang normal dan sehat".


Mengasihi musuh atau orang yang menjahati kita adalah perintah Tuhan dan semua perintah Tuhan diberikan kepada anak-anak-Nya untuk kebaikan mereka. Tuhan Yesus tidak hanya memberikan perintah tetapi ia juga memberikan teladan. Selama hidup-Nya ia banyak dimusuhi dan disakiti oleh orang disekitar-Nya, tetapi Ia tetap mengasihi dan mengampuni mereka.Bahkan pada akhir hidupnya, Ia berdoa untuk orang-orang yang menyalibkan Dia:"Ampuni mereka,karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" Tuhan Yesus mau agar semua anak-anak-Nya mengikuti jejak-Nya dan belajar untuk saling mengampuni.

Untuk dapat mengampuni musuh,diperlukan satu keputusan dan kemauan yang keras. Perasaan mudah naik dan turun, dan dikuasai oleh kesakitan hati. Dengan kemauan yang keras dan komitment kepada Tuhan, Tuhan akan menolong kita untuk melakukan kehendak-Nya. Lakukanlah semua ini untuk Tuhan dan untuk menyenangkan hati Tuhan.

Mengampuni musuh merupakan salah satu sarana yang dipakai Tuhan untuk membentuk dan memurnikan karakter kita. Orang yang dapat mengampuni musuhnya adalah orang yang luar biasa, orang yang sanggup mengalahkan dirinya sendiri dan orang yang memiliki karakter Tuhan sendiri. Mahatma Gandhi berkata"The weak never forgive. Forgiveness is the attribute of the strong."


Bila kita ingin menjadi seperti Kristus dan melakukan kehendak-Nya, turutilah teladan-Nya dengan belajar untuk mengampuni, memberkati dan tidak membalas orang-orang yang telah menyakiti hati kita.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

** Firman Tuhan: (Pengkhotbah 3:7) **
"Ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara".



Suatu hari seorang guru yang bijaksana bertanya kepada murid-muridnya,"Mengapa saat seseorang marah,ia akan berbicara dengan suara yang keras atau bahkan berteriak?"

Seorang murid, setelah berpikir cukup lama, mengangkat tangan dan menjawab."Karena pada saat seperti itu, ia telah kehilangan kesabaran; oleh karena itu, ia lalu berteriak."

Sang guru bertanya kembali,"Tetapi, lawan bicaranya justru berada disampingnya. Mengapa ia harus berteriak? Apakah ia tidak dapat berbicara halus?" Hampir semua murid memberi jawaban yang menurut pertimbangan mereka adalah benar. Namun tidak ada satupun jawaban yang memuaskan.

Sang guru lalu berkata," Ketika dua orang sedang dalam situasi kemarahan,jarak antara kedua hati mereka menjadi amat jauh walaupun secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah. Dengan sendirinya jarak hati yang ada diantara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Oleh karena itu, mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi.

Sang guru kemudian melanjutkan,"Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tidak hanya tidak berteriak,tetapi ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan lembut.

Sehalus apapun suaranya,keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas. Mengapa demikian?" sang guru bertanya kembali sambil memperhatikan para muridnya.

Mereka tampak berpikir amat dalam, namun tidak satupun yang berani memberikan jawaban."Karena hati mereka begitu dekat,hati mereka tidak berjarak.

Dan Akhirnya,sepatah katapun tidak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja, sudah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan."

Sang guru masih melanjutkan,"Ketika kau sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Saat itu janganlah engkau mengucapkan kata-kata yang akan mendatangkan jarak diantaramu. Mungkin pada saat seperti itu, berdiam diri mungkin merupakan sebuah cara yang bijaksana karena waktu akan membantumu meredam kemarahan."


Tuhan Yesus berkati kita semua.

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Firman Tuhan: (Yohanes 15:13)"
"Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya."


Ada seorang raja yang baik dan bijaksana. Ia mengasihi rakyatnya. Ia ingin mengetahui kehidupan rakyatnya. Ia ingin mengetahui pergumulam mereka. Sering kali ia berpakaian seperti seorang pekerja atau seperti seorang pengemis,lalu pergi mengunjungi rumah orang yang miskin. Tak seorangpun yang ia kunjungi mengetahui bahwa ia adalah raja mereka.

Suatu hari ia mengunjungi seorang yang sangat miskin. Ia makan makanan yang disajikan orang miskin itu. Ia mengatakan hal-hal yang baik menyenangkan kepada orang miskin itu. Lalu ia pulang.

Tak lama setelah itu, ia mengunjungi orang yang miskin itu lagi dan ia memberitahukan identitas dirinya. Ia berkata:"Aku adalah rajamu." Raja berpikir bahwa orang miskin itu mungkin akan meminta sesuatu, tetapi ternyata tidak. Sebaliknya ia berkata:
"Engkau meninggalkan kerajaanmu dan kemuliaanmu untuk mengunjungi aku di tempat yang gelap ini. Engkau makan makanan yang aku makan. Engkau telah membuat hatiku senang. Kepada orang lain, engkau memberikan hadiah yang indah.Kepadaku engkau telah memberikan dirimu sendiri."


Itulah yang Tuhan lakukan untuk kita. Ia Raja diatas segala raja, rela meninggalkan tahta-Nya dan memberikan hadiah yang terindah buat kita yaitu diri-Nya sendiri!


Tihan Yesus mengasihi kita sekaLian :)
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

** Firman Tuhan: (Matius 16:26) **
"Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?"


Seorang hartawan sedang terbaring di tempat tidur menunggu saat kematiannya. Ia menghabiskan seluruh waktunya untuk mencari uang. Saat menghadapi masalah dalam kehidupannya, ia selalu berprinsip bahwa uang dapat menolongnya untuk keluar dari masalah tersebut.

Menjelang hari kematiannya, ia berpesan kepada keluarganya untuk meletakkan sebuah kantong yang penuh berisi uang dan emas di dalam peti matinya. Tidak lama kemudian ia meninggal dunia, dan keluarganya melakukan pesan terakhirnya.

Di dunia lain, ia mencoba untuk mencari namanya pada buku kehidupan. setelah lama mencari dan belum juga menemukan namanya, maka ia pun menjadi haus dan lapar.

Setelah mencari beberapa saat, ia menemukan sebuah restoran yang menurutnya cukup nyaman baginya. "Wah, ini waktunya untuk membelanjakan uangku," ia berkata kepada dirinya sendiri.

Kemudian, ia masuk ke restoran dan mengeluarkan uangnya untuk memesan beberapa jenis makanan. Tetapi, pelayan restoran itu menolaknya dan berkata, bahwa uangnya sama sekali tidak bernilai. Ia sangat heran dan terkejut mendengar hal itu, dan meninggalkan restoran tersebut dengan sedih. Dan, ia pun harus menahan rasa haus dan lapar yang menyiksanya.*


**Renungan**
Sangatlah menyedihkan jika kita hanya kaya di mata manusia, tetapi miskin dimata Tuhan. Segala sesuatu di dunia ini akan berakhir, tetapi hidup kekal akan datang menunggu kita. Apakah kita siap untuk menghadapi hal tersebut? Bukanlah suatu hal yang salah menjadi kaya di dunia ini, tetapi harus ingat, apakah kita juga kaya di hadirat Tuhan?



~GOD BLESS US~
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

** Firman Tuhan: (Yoahanes 21:17) **
"Apakah Engkau mengasihi Aku?"



Tanggapan Petrus terhadap pertanyaan yang menusuk hati ini berbeda dengan keberanian yang ditunjukkan beberapa hari sebelumnya ketika ia menyatakan." Sekalipun aku harus mati bersama-sama dengan Engkau, aku tidak akan menyangkal Engkau" (Matius 26:35;juga lihat ayat 33-34).

Kepribadian lahiriah kita menyatakan perasaannya dengan berani, namun kasih sejati di dalam batin kita hanya dapat ditemukan dengan mengalami sakitnya pertanyaan Yesus Kristus ini. Petrus mengasihi Yesus dengan cara alami sebagai seseorang mengasihi orang yang baik.
Namun itu hanyalah kasih emosional belaka. itu mungkin menjangkau kedamaian diri lahiriah kita, namun tidak pernah menyentuh roh seseorang. Kasih sejati tidak begitu saja mengungkapkan dirinya. Yesus bersabda,"Setiap orang yang mengakui Aku didepan manusia (yaitu, mengaku kasihnya melalui segala sesuatu yang dilakukannya bukan semata-mata dengan kata-katanya), Anak manusia juga mengakui di depan malaikat-malaikat Allah"(lukas 12:8).

Jika kita tidak mengalami penderitaan dalam menghadapi setiap tipuan tentang diri kita, kita telah menghalangi pekerjaan firman Allah dalam hidup kita. Firman Allah mengakibatkan penderitaan pada kita melebihi yang dapat diakibatkan oleh dosa, karena dosa menumpulkan perasaan kita. Akan tetapi pertanyaan Tuhan ini meningkatkan kepekaan kita sedemikian rupa sehingga penderitaan yang dibuat Yesus ini merupakan penderitaan yang paling terasa. Ini bukan hanya menyakiti secara lahiriah, melainkan juga secara rohani.

"Sebab Firman Allah hidup dan kuat, menusuk sangat dalam sampai memisahkan jiwa da roh.." -sampai tiada tipuan yang tersisah (Ibrani 4:12). Bila Tuhan mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini, mustahil untuk berpikir dan menanggapi dengan tepat, karena kasih Tuhan berbicara langsung kepada kita, sakit itu sangat terasa. Ini menyebabkan penderitaan hebat sehingga bagian manapun dari hidup kita yang menyimpang dari kehendakk-Nya dapat merasakan sakit itu. Sakit yang ditimbulkan Firman itu nyata, namun pada saat itulah Allah menyingkapkan kebenaran-Nya kepada kita.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

** Firman Tuhan: (Amsal 31:30) **
Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi istri yang takut akan Tuhan dipuji-puji."



Untuk mendapatkan bibir yang menawan,ucapkanlah selalu kata-kata kebaikan.

Untuk mendapatkan mata yang indah, lihatlah kebaikan pada setiap orang yang kamu temui.

Untuk mendapatkan badan yang ideal, berbagilah makanan dengan mereka yang kelaparan.

Untuk mendapatkan rambut yang indah, mintalah anak-anak untuk menyisirnya.

Untuk berjalan dengan sikap yang baik,berjalanlah dengan semua pengetahuan Anda, dan Anda tidak akan pernah berjalan sendiri.

Manusia jauh melebihi segala ciptaan lain.

Manusia senantiasa perlu diubah, diperbaharui, di bentuk kembali, dan diampuni.Jadi, cobalah untuk tidak mengucilkan seseorang dari hati Anda berapapun kesalahannya.

Apabila Anda sudah melakukan semuanya, ingatlah bahwa bila suatu saat Anda membutuhkan pertolongan, akan selalu ada tangan yang terulur.

Dengan bertambahnya usia, Anda akan semakin bersyukur karena telah dikarunia dua buah tangan. Satu buah untuk menolong diri Anda sendiri, satu buah lagi utuk menolong orang lain.

Kecantikan sejati bukanlah terletak pada pakaian yang dikenakan oleh seseorang, bukan pada bentuk tubuhnya, atau cara dia menyisir rambutnya. Kecantikan terpancar dari mata manusia. Mata hati dan mata pikiran manusia yaitu cara ia memandang dunia, karena pada mata terletak gerbang menuju hati manusia, dimana kasih dapat bertumbuh, berkembang, dan berbuah manis.


Kecantikan bukan terletak pada kehalusan atau keindahan paras wajah seseorang. Kecantikan sejati terpancar dari jiwa, kasih, dan perhatian yang diberikan kepada orang di selilingnya.


Bersyukurlah, apabila kita memiliki wajah yang cantik dan juga disertai kecantikan sejati

Selamat berkarya.. Tuhan Yesus memberkati... :)
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO






** Firman Tuhan: Markus 10:14 **
"Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah  yang empunya Kerajaan Allah." 


       Ada suatu cerita. Suatu ketika ada seorang anak yang sedang mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan. Suasana sungguh meriah siang itu, sebab ini adalah babak final. Hanya tersisa 4 orang sekarang dan mereka memamerkan setiap mobil mainan yang dimiliki. Semuanya buatan sendiri, sebab memang begitulah peraturannya.

        Ada seorang anak bernama Mark. Mobilnya tak istimewa, namun ia termasuk dalam 4 anak yang masuk final. Dibanding semua lawannya, mobil Mark-lah yang paling tak sempurna. Beberapa anak menyangsikan kekuatan mobil itu untuk berpacu melawan mobil lainnya. Yah, memang, mobil itu tak begitu menarik. Dengan kayu yang sederhana dan sedikit lampu kedip di atasnya, tentu tak sebanding dengan hiasan mewah yang dimiliki mobil mainan lainnya. Namun, Mark bangga dengan itu semua, sebab, mobil itu buatan tangannya sendiri.

        Tibalah saat yang dinantikan. Final kejuaraan mobil balap mainan. Setiap anak mulai bersiap di garis start, untuk mendorong mobil mereka kencang-kencang. Di setiap jalur lintasan, telah siap 4 mobil, dengan 4 pembalap" kecilnya. Lintasan itu berbentuk lingkaran dengan 4 jalur terpisah di antaranya. Namun, sesaat kemudian, Mark meminta waktu sebentar sebelum lomba dimulai. Ia tampak berkomat-kamit seperti sedang berdoa.

        Matanya terpejam, dengan tangan bertangkup memanjatkan doa. Lalu, semenit kemudian, ia berkata, "Ya, aku siap!" Dor!!! Tanda telah dimulai. Dengan satu hentakan kuat, mereka mulai mendorong mobilnya kuat-kuat. Semua mobil tu pun meluncur dengan cepat. Setiap orang bersorak-sorai, bersemangat, menjagokan mobilnya masing-masing. "Ayo..ayo... cepat..cepat, maju..maju", begitu teriak mereka. Ahha... sang pemenang harus ditentukan, tali lintasan finish pun telah terlambai. Dan... Mark-lah pemenangnya. Ya, semuanya senang, begitu juga Mark. Ia berucap, dan berkomat-kamit lagi dalam hati. "Terima kasih."

        Saat pembagian piala tiba. Mark maju ke depan dengan bangga. Sebelum piala itu diserahkan, ketua panitia bertanya. "Hai jagoan, kamu pasti tadi berdoa kepada Tuhan agar kamu menang, bukan?" Mark terdiam. "Bukan, Pak, bukan itu yang aku panjatkan," kata Mark. Ia lalu melanjutkan, "Sepertinya, tak adil untuk meminta pada Tuhan untuk menolongku mengalahkan orang lain, aku, hanya bermohon pada Tuhan, supaya aku tak menangis, jika aku kalah." Semua hadirin terdiam mendengar itu. Setelah beberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk-tangan yang memenuhi ruangan.

------------------------------------------------------------

Teman, anak-anak, tampaknya lebih punya kebijaksanaan dibanding kita semua. Mark, tidaklah memohon pada Tuhan untuk menang dalam setiap ujian. Mark, tak memohon Tuhan untuk meluluskan dan mengatur setiap hasil yang ingin diraihnya. Anak itu juga tak meminta Tuhan mengabulkan semua harapannya. Ia tak berdoa untuk menang, dan menyakiti yang lainnya.

Namun, Mark, memohon pada Tuhan, agar diberikan kekuatan saat menghadapi itu semua. Ia berdoa, agar diberikan kemuliaan, dan mau menyadari kekurangan dengan rasa bangga. Mungkin, telah banyak waktu yang kita lakukan untuk berdoa pada Tuhan untuk mengabulkan setiap permintaan kita. Terlalu sering juga kita meminta Tuhan untuk menjadikan kita nomor satu, menjadi yang terbaik, menjadi pemenang dalam setiap ujian. Terlalu sering kita berdoa pada Tuhan, untuk menghalau setiap halangan dan cobaan yang ada di depan mata.

Padahal, bukankah yang kita butuh adalah bimbingan-Nya, tuntunan-Nya, dan panduan-Nya? Kita, sering terlalu lemah untuk percaya bahwa kita kuat. Kita sering lupa, dan kita sering merasa cengeng dengan kehidupan ini. Tak adakah semangat perjuangan yang mau kita lalui? Saya yakin, Tuhan memberikan kita ujian yang berat, bukan untuk membuat kita lemah, cengeng dan mudah menyerah. Jadi, teman, berdoalah agar kita selalu tegar dalam setiap ujian. Berdoalah agar kita selalu dalam lindungan-Nya saat menghadapi itu ujian tersebut.



-------------------------------------------------------------------------------------------------------


** Scripture: Mark 10:14 **
"But when Jesus saw it, He was much displeased, and said unto them, Suffer the little children to come unto me, and forbid them not: for of such is the kingdom of God." 


       There is a story. Once upon a time there was a child who is attending a toy racing car race. Truly festive atmosphere that afternoon, because this is the final round. Only the remaining 4 people now and they exhibit any toy cars owned. Everything is homemade, because that's the way the rules.

       There is a boy named Mark. His car was not special, but it was included in four children who enter the final. Compared to all of his opponent, Mark car is the most imperfect. Some children to doubt the power of the car to race against other cars. Well, indeed, the car was not so interesting. With simple wood and little lights flickered on it, certainly not comparable with luxury trimmings owned by other toy cars. However, Mark's proud of it all, because, the car was made in his own hands.


       Came the moment that awaited. Final championship race car toys. Each child began preparing at the starting line, to drive their cars loudly. In each passage, has prepared four cars, with 4 riders "small. The passageway is circular with four separate lanes in between. However, a moment later, Mark asked for a moment before the race began. He looked mumbling as if in prayer.


       His eyes were closed, his hands bertangkup prayer. Then, a minute later, he said, "Yes, I'm ready!" Dor !!! Signs have begun. With a strong beat, they began to push the car hard. All car tu rolled quickly. Everyone is cheering, excited, each car sponsor. "Ayo..ayo ... cepat..cepat, maju..maju", so they shouted. Ahha ... the winner must be determined, finish the track rope had been terlambai. And ... Mark-is the winner. Yes, everything is happy, so is Mark. He says, and muttering anymore. "Thank you."       When the division trophy arrived. Mark came forward with pride. Before the trophy was handed over, the chairman of the committee asked. "O hero, you must have been praying to God that you win, is not it?" Mark was silent. "No, sir, that's not what I prayed," Mark said. He then continued, "It seems unfair to ask the Lord to help me beat everyone else, I only pray to God, that I do not cry, if I lose." All the audience fell silent to hear it. After a while, there came a thunderous applause that filled the room.


------------------------------------------------------------


       Friends, children, seems to have more wisdom than all of us. Mark, not begging God to win in every exam. Mark, do not ask God to pass on and regulate any results to be achieved. The boy also did not ask God to grant all his hopes. He did not pray to win, and hurt others. 


       However, Mark, begging God, so that given the strength in the face of it all. He prayed, to be given the glory, and want to be aware of shortcomings with a sense of pride. Perhaps, have a lot of time we do to pray to God to grant our every request. Too often we ask God to make us number one, to be the best, to be a winner in every exam. Too often we pray to God, to dispel any obstacles and trials that lie ahead.In fact, is not what we need is His guidance, His guidance, and guide him? We, are often too weak to believe that we are strong.  

       We often forget, and we often feel maudlin with this life. Was there no fighting spirit that we want to go through? I believe, God gave us a severe test, not to make us weak, whiny and easily give up. So, friends, pray that we always tough in every test. Pray that we are always in his protection in the face of the examinations.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Suatu ketika, ada seorang kakek yang harus tinggal dengan anaknya. Selain itu, tinggal pula menantu, dan anak mereka yang berusia 6 tahun. Tangan orang tua ini begitu rapuh, dan sering bergerak tak menentu.

Penglihatannya buram, dan cara berjalannya pun ringkih. Keluarga itu biasa makan bersama di ruang makan. Namun, sang orangtua yang pikun ini sering mengacaukan segalanya. Tangannya yang bergetar dan mata yang rabun, membuatnya susah untuk menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh ke bawah. Saat si kakek meraih gelas, segera saja susu itu tumpah membasahi taplak.

Anak dan menantunya pun menjadi gusar. Mereka merasa direpotkan dengan semua ini. “Kita harus lakukan sesuatu, ” ujar sang suami. “Aku sudah bosan membereskan semuanya untuk pak tua ini.” Lalu, kedua suami-istri ini pun membuatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan. Disana, sang kakek akan duduk untuk makan sendirian, saat semuanya menyantap makanan. Karena sering memecahkan piring, keduanya juga memberikan mangkuk kayu untuk si kakek.

Sering, saat keluarga itu sibuk dengan makan malam mereka, terdengar isak sedih dari sudut ruangan. Ada air mata yang tampak mengalir dari gurat keriput si kakek. Namun, kata yang keluar dari suami-istri ini selalu omelan agar ia tak menjatuhkan makanan lagi. Anak mereka yang berusia 6 tahun memandangi semua dalam diam.

Suatu malam, sebelum tidur, sang ayah memperhatikan anaknya yang sedang memainkan mainan kayu. Dengan lembut ditanyalah anak itu. “Kamu sedang membuat apa?”. Anaknya menjawab, “Aku sedang membuat meja kayu buat ayah dan ibu untuk makan saatku besar nanti. Nanti, akan kuletakkan di sudut itu, dekat tempat kakek biasa makan.” Anak itu tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.

Jawaban itu membuat kedua orang tuanya begitu sedih dan terpukul. Mereka tak mampu berkata-kata lagi. Lalu, air mata pun mulai bergulir dari kedua pipi mereka. Walau tak ada kata-kata yang terucap, kedua orang tua ini mengerti, ada sesuatu yang harus diperbaiki. Malam itu, mereka menuntun tangan si kakek untuk kembali makan bersama di meja makan. Tak ada lagi omelan yang keluar saat ada piring yang jatuh, makanan yang tumpah atau taplak yang ternoda. Kini, mereka bisa makan bersama lagi di meja utama.


Temen2, anak-anak adalah persepsi dari para ornag tuanya itu sendiri. Mata mereka akan selalu mengamati, telinga mereka akan selalu menyimak, dan pikiran mereka akan selalu mencerna setiap hal yang kita lakukan. Mereka adalah peniru. Jika mereka melihat kita memperlakukan orang lain dengan sopan, hal itu pula yang akan dilakukan oleh mereka saat dewasa kelak. Orang tua yang bijak, akan selalu menyadari, setiap “bangunan jiwa” yang disusun, adalah pondasi yang kekal buat masa depan anak-anak.

Mari, susunlah bangunan itu dengan bijak. Untuk anak-anak kita, untuk masa depan kita, untuk semuanya. Sebab, untuk merekalah kita akan selalu belajar, bahwa berbuat baik pada orang lain, adalah sama halnya dengan tabungan masa depan.


JBU ALL
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, "Apa itu cinta?

Bagaimana saya bisa menemukannya?" Gurunya menjawab,

"Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta" Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"

Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik).

Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting - ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya

"Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta"

Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya, "Apa itu pernikahan? Bagaimana saya bisa menemukannya?"

Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja.

Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu pernikahan"

Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong.

Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya"

Gurunyapun kemudian menjawab, "Dan ya itulah pernikahan"

Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih. Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan... tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali.

Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur. Terimalah cinta apa adanya. Pernikahan adalah kelanjutan dari Cinta. Adalah proses mendapatkan kesempatan, ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya, Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan, maka sia2lah waktumu dalam mendapatkan pernikahan itu, karena sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.

Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai, Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, Itulah kesempatan.

Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuat kita tertarik, Itu bukan pilihan itu kesempatan.

Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan.. Itupun adalah kesempatan

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, Bahkan dengan segala kekurangannya, Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan.....

Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi Itu adalah pilihan

Bahkan ketika kita menyadari Bahwa masih banyak orang lain Yang lebih menarik,pandai, dan kaya Daripada pasangan kita dan tetap kita memilih untuk mencintainya, Itulah pilihan ....

Perasaan cinta, simpatik, tertarik. Datang bagai kesempatan pada kita.. Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan.

Berbicara tentang pasangan jiwa, Ada suatu kutipan dari film yang Mungkin sangat tepat : Nasib membawa kita bersama. Tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil .

Pasangan jiwa bisa benar-benar ada....

Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang Yang diciptakan hanya untuk kita

Tetapi tetap berpulang pada kita untuk melakukan pilihan apakah kita ingin melakukan sesuatu untuk mendapatkannya atau tidak ......

Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita, tetap mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita adalah pilihan yang harus kita lakukan.


Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai.
TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang Sempurna.

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

** Firman Tuhan: (Lukas 22:44) **
Ia sangat ketakutan dan semakin bersungguh-sungguh berdoa, Peluhnya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.



Disipilin adalah melakukan apa yang sebenarnya Anda tidak mau lakukan,sehingga Anda dapat melakukan apa yang sebenarnya Anda ingin lakukan. Disiplin adalah membayar harga dalam segala sesuatu yang kecil sehingga Anda dapat membeli sesuatu yang lebih besar.. Para pemimpin yang berdisiplin harus mempunyai.

1. CARA BERPIKIR YANG BERDISIPLIN : Anda tidak dapat mencapai banyak hal dalam kehidupan Anda jika Anda tidak menggunakan pikiran Anda. Jika Anda tetap menjaga pikiran Anda tetap aktif dan secara teratur menghadapi tantangan mental, Anda akan mengembangkan cara berpikir berdisiplin yang akan menolong Anda dalam segala sesuatu yang Anda usahakan.

2. EMOSI YANG BERDISIPLIN : Orang hanya mempunyai 2 pilihan jika berbicara tentang emosi mereka: mereka dapat menjadi tuan atas emosi mereka atau dikuasai oleh emosi tersebut.
Anda seharusnya tidak membiarkan perasaan Anda mencegah Anda melakukan apa yang seharusnya Anda lakukan atau mendorong Anda melakukan hal-hal yang seharusnya tidak Anda lakukan.

3. TINDAKAN BERDISIPILIN : Mempertajam Pikiran Anda dan mengendalikan emosi Anda memang penting, tetapi semua itu tidak dapat mencapai banyak bagi Anda. Tindakanlah yang memisahkan pemenang dari pecundang. Tiindakan Anda selalu mencerminkan derajat kedisiplinan Anda.


Tuhan Yesus memberkati kita semua :)


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Song