Karakter tidak dibuat dalam krisis, hanya ditunjukkan. Beberapa tahun yang lalu dalam sebuah penerbangan dari Orlando, si pilot menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada saat pesawat lepas landas. la cepat-cepat kembali ke bandara Orlando dan memperingatkan para penumpang untuk bersiap-siap menghadapi pendaratan darurat karena sistem hidrolik gagal.

       Para penumpang terpaku dan terlihat ketakutan. Banyak yang mulai menangis, dan beberapa orang bahkan meratap-ratap atau berteriak-teriak. Hampir semuanya gelisah dengan satu atau lain cara, namun seorang wanita terus berbicara dengan suara yang tenang dan biasa saja. la menatap wajah putrinya yang berusia empat tahun, yang mendengarkan dia dengan sungguh - sungguh.

       Wanita itu berkata, “Ibu sangat menyayangimu. Kamu tahu Ibu menyayangimu lebih dari segalanya?”. Jawab si anak “Ya, Ibu?”. Si ibu melanjutkan, “Dan ingat, tidak peduli apa pun yang terjadi, Ibu selalu menyayangimu. Dan kamu adalah anak yang baik. Kadang-kadang terjadi hal-hal yang bukan kesalahanmu. Kamu tetap seorang anak yang baik dan kasih Ibu akan selalu menyertaimu.

       Lalu si ibu menutupi tubuh putrinya dengan tubuhnya, mengikatkan sabuk pengaman di atas mereka berdua, dan bersiap kalau-kalau pesawat mereka jatuh. Kasih dan karakter si ibu memberi putrinya keberanian. Sungguh suatu mukjizat, sistem pendaratan dapat berfungsi. Pesawat itu mendarat dengan selamat.


Karakter dibangun selapis demi selapis, tidak dalam satu tindakan besar. “Memiliki apa yang dibutuhkan ” untuk hari esok merupakan hasil langsung dari “melakukan apa yang benar” hari ini.



-------------------------------------------------------------------------------------------------------


       Character is not made ​​in a crisis, only shown. Several years ago on a flight from Orlando, the pilot realized that something was wrong at the time of takeoff. He hurried back to the Orlando airport and warned passengers to be prepared for an emergency landing because the hydraulic system failed.

        The passengers looked stunned and frightened. Many began to cry, and some people even wailing or screaming. Almost everything is agitated with one way or another, but a woman with a voice that continues say calm and casual. He stared at the face of the four-year-old daughter, who listened to him intently - really.

        She said, "Mommy loves you very much. You know she loves you more than anything? ". She replied "Yes, Mom?". The mother continued, "And remember, no matter what happens you always love you. And you are a good boy. Sometimes things happen that are not your fault. You remain a good boy and I'll love you always.

        Then the mother covered her with his body, tied the belt over both of them, and be prepared in case their plane crashed. Love and character of the mother gave her daughter the courage. It is indeed a miracle, landing systems can function. The plane landed safely.

 
Character is built layer by layer, not in one big act. "It has what it takes" for tomorrow is a direct result of "doing what is right" today.

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO


** Firman Tuhan: 1 Tesalonika 5:18 ** 
"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."


       Suatu hari ketika saya baru masuk SMP, saya melihat seorang anak laki-laki dari kelasku sedang berjalan dari rumah ke sekolah. Namanya Kyle. Dia terlihat sedang membawa semua buku-bukunya. “Koq ada orang yang membawa pulang semua bukunya di hari Jumat?”, pikirku , “Dia pasti seorang kutu buku.” Sedangkan saya sendiri punya serangkaian kegiatan di akhir minggu ini (beberapa pesta dan sepak bola dengan teman-temanku di hari Sabtu sore), sehingga saya pun tidak terlalu memperdulikan anak tersebut.

       Kemudian beberapa anak lelaki lainnya berlari ke arah Kyle. Mereka berlari dan menabrak diri Kyle hingga buku-bukunya terjatuh dan Kyle sendiri terjatuh ke dalam lumpur. Kacamatanya melayang entah ke mana dan anak-anak itu hanya menertawakannya dari jauh. Dia mendongak sedikit dan saya bisa melihat ada kesedihan yang teramat sangat di matanya. Iba melihatnya, saya pun berlari ke arahnya. Dan sembari Kyle mencari-cari kacamatanya, saya melihat air mata berlinang di matanya. Saya memungut kacamatanya dan mengembalikan padanya. “Anak-anak itu memang berandalan,” ujarku. Dia memandangku dan berkata, “Terima kasih!”. Ada sebuah senyum lebar tersungging di wajahnya.

       Itu adalah sebuah senyum yang menunjukkan rasa terima kasih yang tulus. Saya membantu memungutkan bukunya, dan bertanya di mana dia tinggal. Ternyata dia tinggal dekat rumahku. Saya pun bertanya mengapa saya tidak pernah melihatnya. Ternyata sebelumnya Kyle harus masuk sekolah privat. Jujur, saya tak pernah bergaul dengan anak-anak semacam ini.

       Dalam perjalanan pulang, saya membawakan bukunya dan kita bercakap-cakap tentang banyak hal. Saya mengajaknya untuk ikut bermain bola bersama-sama di hari Sabtu dengan teman-temanku, dan dia menyetujuinya.

        Kita bersama-sama sepanjang akhir pekan dan semakin aku mengenal Kyle, semakin pula aku menyukainya. Teman-temanku juga berpikiran sama. Hari Senin dan Kyle datang dengan setumpuk buku-bukunya lagi. Saya berhenti sejenak dan berkata, “Wogh! Kamu bisa membangun otot lengan yang kuat dengan membawa tumpukan buku-buku ini setiap hari!”. Dia hanya tersenyum dan memberiku setengah tumpukan dari bukunya.

       Selama empat tahun ke depan, saya dan Kyle bersahabat baik. Ketika kami sama-sama duduk di SMA, kami mulai memikirkan masa depan yaitu kuliah kamu. Kyle memutuskan untuk pindah ke Georgetown dan saya ke Duke. Saya tahu kita akan tetap bersahabat. Jarak bukanlah masalah bagi kami. Dia bercita-cita menjadi seorang dokter dan saya ke arah bisnis dengan beasiswa sepakbola saya.

       Di kelas, Kyle diminta untuk menjadi juru pidato dari kelas kami pada malam perpisahan. Saya menggodanya kalau dia dulu adalah seorang kutu buku dan dia harus mempersiapkan pidatonya mulai sekarang. Saya turut senang karena bukan saya yang harus naik ke pentas dan pidato.

       Hari kelulusan, saya melihat Kyle. Dia tampak luar biasa. Dia adalah seorang remaja yang berhasil menemukan jati dirinya di masa SMA. Dia tampak keren dengan kacamatanya. Dan dia punya lebih banyak kencan dibandingkan aku! Semua gadis-gadis menyukainya!

       Ya Tuhan, kadang-kadang saya iri padanya. Juga hari ini. Saya yakin Kyle gugup. Jadi saya menepuk punggungnya dan berkata, “Hei, pria perkasa! Kamu akan tampil hebat!” Dia memandangku dengan pandangan yang penuh arti dan tersenyum. “Trims,” sahutnya.

       Kyle mendehem dan memulai pidatonya, “Kelulusan sebenarnya adalah momen untuk berterima kasih kepada orang-orang yang telah membantu Anda melewati tahun-tahun ini: orang tua Anda, guru Anda, saudara Anda, mungkin pelatih sepak bola Anda …, terutama kepada sahabat-sahabat Anda. Saya di sini memberitahukan kepada Anda semua, bahwa menjadi sahabat seseorang adalah anugerah terindah yang bisa Anda berikan untuk seseorang. Saya akan menceritakan sebuah kisah kepada Anda.”

       Saya memandang sahabatku dengan tatapan tidak percaya. Kyle menceritakan hari di mana pertama kali kita bertemu! Sebenarnya dia berencana untuk bunuh diri di akhir pekan itu. Dia menceritakan bagaimana dia sudah mengosongkan semua isi lokernya sehingga orang tuanya tidak perlu melakukannya lagi ketika dia sudah tidak ada. Sesaat aku merasa dia memandangiku lekat-lekat dan tersenyum, “Syukurlah, saya diselamatkan. Seorang sahabat menyelamatkan jiwaku dari hal itu.”

       Saya bisa merasakan semua hadirin menahan napas mendengar pria tampan dan popular di hadapan mereka ini menceritakan kisah tragisnya. Saya melihat kedua orang tuanya memandangku dan tersenyum padaku; senyum yang penuh ketulusan. Allah meletakkan kita semua ke dalam hati sesama untuk mengubahkan hidup dalam berbagai cara. Jangan pernah meremehkan kekuatan dari tindakanmu.


Setiap hari adalah karunia dari Allah! Jangan pernah lupa untuk mengucap syukur dan terima kasih kepadaNya.
 
------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
 
 ** Scripture: 1 Thessalonians 5:18 **Give thanks in all things, because it is the will of God in Christ Jesus for you."
       
One day when I had just entered junior high school, I saw a boy from my class was walking from home to school. His name is Kyle. He was seen carrying all of his books. "Bete anyone bring home all his books on a Friday?", I thought, "He must be a nerd." While I have a series of activities at the end of this week (some party and football with my friends on a Saturday afternoon) , so I was not too concerned with the child.

       
Then some of the other boys ran towards Kyle. They ran up and hit yourself Kyle dropped his books and Kyle himself fell into the mud. His glasses were elsewhere and the kids just laughed at him from afar. He looked up a little and I could see there was extreme sadness in his eyes. Iba saw it, I was running toward him. And Kyle while searching for his glasses, I saw tears in his eyes. I picked up his glasses and restore him. "The children are indeed thugs," I said. He looked at me and said, "Thank you!". There's a big smile on his face.

       
It was a smile that shows sincere gratitude. I helped memungutkan book, and asked where he lived. Turns out he lived near my house. I was asked why I never saw it. It turns out he has to go before a private school. Honestly, I never hung out with kids like this.

       
On the way home, I brought his book and we chatted about a lot of things. I invited him to come play ball together on a Saturday with my friends, and he agreed.

        
We're together all weekend and the more I get to know Kyle, the more I like it. My friends thought the same. Monday and Kyle came up with a stack of books again. I stopped for a moment and said, "Wogh! You can build a strong arm muscles to carry the pile of books everyday! ". He just smiled and gave me a stack of his books.

       
Over the next four years, Kyle and I are good friends. When we were both in high school, we started thinking about the future of the lecture you. Kyle decided to move to Georgetown and I to the Duke. I know we'll remain friends. Distance is not a problem for us. He dreams of becoming a doctor and my business direction with my football scholarship.

       
In class, Kyle was asked to be the savior of our class speech at a farewell dinner. I used to tease him that he is a nerd and he had to prepare a speech from now. I am also glad that was not me who had to go up to the stage and speech.

       
Graduation day, I saw Kyle. He looks amazing. He is a teenager who managed to find their identity in high school. He looks cool with his glasses. And he had more dates than me! All the girls love it!

       
Oh my God, sometimes I envy her. Also today. I am sure he was nervous. So I patted his back and said, "Hey, a mighty man! You will look great! "He looked at me with a full view of the meaning and smiled. "Thanks," she said.

       
Kyle cleared his throat and began his speech, "Graduation is actually a moment to thank those who have helped you through years of this: your parents, your teachers, your siblings, maybe a coach your football ..., especially to friends You. I am here to tell you all, that a person's best friend is the most beautiful gift you can give to someone. I'll tell you a story to you. "

       
I looked at my friend with a look of disbelief. Kyle tells the day where we first met! Actually he planned to commit suicide at the weekend. He told how he had emptied all the contents of his locker so his parents do not have to do it again when he is not there. For a moment I felt him watching me intently and smiled, "Thank God, I was saved. A friend saved me from that. "

       
I could feel the audience held their breath to hear all the handsome and popular guy in front of them tells the tragic tale. I saw his parents looked at me and smiled at me; smile full of sincerity. God put us all into the hearts of others to a life changing in many ways. Never underestimate the power of your actions.

Every day is a gift from God! Do not ever forget to give thanks and gratitude to Him.  

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

 

** Firman Tuhan: Roma 8 : 28 **
"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.¨


Ada seorang anak kecil kelas 4 SD yang selalu mengucap syukur dalam keadaan apapun. Ia tinggal di suatu desa Milaor, Camarines Sur,di Negara Filipina. Setiap hari untuk sampai ke sekolahnya ia harus berjalan kaki melintasi daerah yang tanahnya berbatu dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak kendaraan yang melaju kencang. Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya tersebut, Andoy selalu mampir sebentar ke Gereja untuk berdoa. Tindakannya ini diamati oleh Pdt. Agaton. Karena merasa terharu dengan sikap Andoy yang lugu dan beriman tersebut. Suatu hari ketika Andoy hendak masuk ke Gereja Pdt. Agaton menyapanya.

Bpk. Pdt : "Selamat pagi Andoy, apa kabarmu? Apakah kamu akan ke sekolah?"
Andoy    : "Ya, Bapa Pendeta!" balas Andoy sambil tersenyum.
Bpk.Pdt : "Mulai sekarang saya akan membantu dan menemani kamu menyeberangi jalan raya tersebut setiap kali kamu akan menyeberang.
Andoy    : Terima kasih, Bapa Pendeta."
Bpk. Pdt : "sekarang apa yang akan kamu lakukan?"
Andoy    : "Aku hanya ingin menyapa Tuhan Yesus... sahabatku."

Lalu Pendeta itu segera meninggalkan Andoy untuk melewatkan waktunya bersama Tuhan, tapi kemudian Pdt. Agaton bersembunyi dibalik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andoy.
Andoy mulai berbicara kepada Sahabatnya

Andoy : "Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun teman2ku yang lain melakukannya. Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanyalah kue ini.Terima kasih buat kue ini Tuhan!. aku tadi melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir buatnya.. lucunya, aku nggak begitu lapar. Lihat, ini sepatuku yang terakhir..mungkin minggu depan aku harus berjalan tanpa sepatu. Engkau tahu Tuhan sepatu ini akan rusak, tapi tak mengapa..yang terpenting aku tetap dapat pergi ke sekolah.

TuhanKu kata orang-orang kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, karena itu beberapa temanku sudah berhenti sekolah. tolong bantu mereka supaya bisa sekolah lagi.

Oh ya, Engkau tahu Ibu memukulku lagi. Sakit sekali, tetapi aku bersyukur karena masih memiliki seorang ibu. Dan rasa sakit ini pasti akan hilang. Lihatlah lukaku ini Tuhan ??? Aku tahu Engkau mampu menyembuhkannya, disini bekas lukanya (Andoy memegang bekas lukanya) Tolong jangan marahi Ibuku ya..??? memang dia sedang lelah dan kuatir memikirkan kebutuhan makanan juga biaya sekolahku .. Itulah mengapa dia memukulku.

Oh ya..Tuhan. aku rasa aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada seorang gadis yang cantik dikelasku, menurutMu apakah dia akan menyukaiku?

Ah..bagaimanapun juga aku tahu bahwa Engkau tetap menyukaiku karena aku tidak perlu menjadi siapapun untuk menyenangkan hatiMu. Engkau adalah sahabatku.

Hei.. Tuhan temanku, ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira? Tunggu saja aku punya hadiah untukMu. tapi ini kejutan dan Aku harap Engkau menyukainya.Ooops aku harus pergi sekarang. Selamat siang"

Kemudian Andoy segera berlari keluar dan memanggil Pendeta Agaton.

Andoy : "Pak Pendeta..pa Pendeta..aku sudah selesai berbicara dengan Sahabatku, Tuhan Yesus, skarang anda bisa menemaniku menyeberang jalan!

Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari, Andoy tidak pernah absen sekalipun.

Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah melihat iman dan kepercayaan yang murni kepada Allah dan bersyukur saat situasi yang sulit terjadi seperti yang dimiliki Andoy.

Saat hari Natal tiba, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga dia tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit. Pengelolaan Gereja diserahkan kepada 4 wanita tua yang tidak pernah tersenyum, mereka selalu menyalahkan segala sesuatu yang diperbuat orang lain.

Hari itu tgl. 25 Desember ketika 4 wanita tua tadi sedang berada di gereja tiba-tiba masuklah Andoy dan hendak menyapa Sahabatnya.

Andoy: "Halo Tuhan.. Aku ...'
4 Wanita : "Kurang ajar kamu bocah !!! Apakah matamu tidak melihat kami sedang berdoa ??!!! Keluar.!!!"

Andoy begitu terkejut, karena tidak pernah ia diusir oleh Pdt.Agaton.

Andoy: "Dimana Bapa Pendeta? Dia seharusnya membantuku menyeberangi jalan raya.. dia selalu menyuruhku mampir lewat pintu belakang Gereja. tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Sahabatku, hari ini adalah hari ulang tahunNya, aku punya hadiah untukNya ."

Ketika Andoy hendak mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang dari keempat wanita itu menarik kerah bajunya dan mendorongnya keluar. Andoy sedih, bigung dan setelah berpikir sebentar ia tidak mempunyai pilihan lain kecuali sendirian menyeberangi jalan raya tersebut.

Di situ ada sebuah tikungan yang tidak terlihat pandangan, sebuah bus melaju dengan kencang dan Andoy mulai menyeberang sambil melindungi hadiah tadi di dalam bajunya, sehingga dia tidak melihat datangnya bus tadi. Tiba-tiba brakkk... (terdengar bunyi gaduh dan bus tadi berhenti mendadak) Apa yang terjadi? ternyata karena tidak bisa menghindari bus besar tadi Andoy tertabrak dan tewas seketika. Orang-orang disekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh Andoy yang sudah tak bernyawa.

Sedih...Saat itu entah darimana munculnya tiba-tiba datang seorang pria berjubah putih dengan wajah yang lembut namun penuh dengan air mata, ia memeluk tubuh Andoy dan menangis.

Orang-orangpun heran, mereka penasaran lalu bertanya;

Orang-orang : " Maaf Tuan, apakah anda keluarga bocah malang ini ? Apakah anda mengenalnya ?"

Dengan hati yang berduka ia segera berdiri dan berkata : "Anak ini namanya Andoy, Dia adalah sahabatku."

Lalu diambilnya bungkusan hadiah dari dalam baju Andoy dan menaruh didadanya. Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh Andoy. Kerumunan orang tersebut semakin penasaran...

Malam itu, Pendeta Agaton menerima berita yang sungguh mengejutkan. Dia berkunjung ke rumah Andoy. Ketika Pdt. Agaton bertemu dengan orangtua Andoy ia bertanya; "Bagaimana anda mengetahui putera anda meninggal ?" Ibu Andoy menjawab sambil menghapus airmatanya: "Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari." Pdt. Agaton bertanya lagi: "Apa katanya ?"

"Dia tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia terlihat sedih, sepertinya Dia mengenal Andoy dengan baik. Tetapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan mengenai dirinya. Dia menyerahkan anak kami dan tersenyum lembut. Dia membelai rambut Andoy dan mencium keningnya kemudian Dia membisikkan sesuatu" Jawab ayah Andoy.

Pdt.Agaton ; "Apa yang dikatakannya ?"

Ayah Andoy menjawab; " Dia berkata Terima kasih buat kadonya. Aku akan segera berjumpa denganmu.engkau akan bersamaku." Dan sang Ayah melanjutkan, "Anda tahu kemudian. semuanya itu terasa begitu indah.. aku menangis karena bahagia .. aku tidak dapat menjelaskannya, ketika Dia meninggalkan kami ada suatu kedamaian yang memenuhi hati kami, Aku tahu puteraku sudah berada di Surga sekarang. Tapi Pak Pendeta tolonglah katakan siapakah Pria ini yang selalu bicara dengan puteraku setiap hari di Gerejamu? anda pasti mengenalnya karena anda selalu berada disana setiap hari, kecuali hari ini saat puteraku meninggal¡¨

Tiba-tiba air mata Pendeta Agaton menetes dipipinya, dengan lutut gemetar Pdt. Agaton berbisik, "Dia tidak berbicara dengan siapa-siapa.. kecuali dengan Tuhan Yesus."

Tahukah anda dimana Andoy berada sekarang? Ya ia berada di sorga bersama Tuhan Yesus. Inginkah kita sekalian juga ... berada di sorga nanti ? Ya kita semua menginginkannya.

Andoy memiliki hati yang selalu bersyukur. Walaupun situasi hidup yang dialaminya sulit tetapi ia selalu bergembira karena ia tahu Tuhan Yesus sahabatnya selalu mengasihi dia. Melalui peristiwa tabrakan tadi Tuhan Yesus datang menjemputnya ke sorga. 

Mari kita sama-sama berdoa:
Tuhan Yesus yang baik…
Seperti engkau mengenal Andoy dalam cerita tadi, Engkau juga mengenal kami. Ampunilah kami jikalau selama ini kami tidak berlaku setia; Kami hanya mengucapkan syukur kepadaMu saat keadaan kami baik, tetapi ketika kami mengalami masalah dan kehidupan kami menjadi sulit kami mengeluh dan tidak mengucap syukur.
Saat ini ya Tuhan Yesus…
Ajarlah kami mengucap syukur
Saat kami bersedih karena Engkaulah penghibur kami.
Saat kami sakit karena Engkaulah dokter yang ajaib.
Saat kami kecewa karena Engkau tidak pernah mengecewakan kami.
Saat kami lemah karena Engkau memberi kekuatan kepada kami.
Saat kami gagal karena Engkau tak pernah gagal.
Saat kami putus asa karena Engkaulah penolong kami
Tuhan Yesus yang baik…
Kini kami tahu bahwa dengan mengucap syukur dalam susah dan senang kami
Menyenangkan hatiMu.
Dalam nama-Mu Ya Tuhan Yesus kami berdoa. Amin


 -------------------------------------------------------------------------------------------------------


** Scripture: Romans 8: 28 **
"And we know that God causes all things work together for good to them that love God, to them who are the called according to his purpose. ¨



There is a 4th grade child who always give thanks in all circumstances. He lived in a village Milaor, Camarines Sur, in the Philippines State. Every day to get to school he had to walk across a rocky area and cross the dangerous highway where many vehicles are speeding. Every time managed to cross the highway, Andoy always stopped by the church to pray. Actions were observed by Pdt. Agaton. Because it was touched by the gesture Andoy innocent and the faithful. One day when Andoy was about to enter the Church Pastor. Agaton say hello.Cpc. Rev.: "Good morning Andoy, how are you? Are you going to school?"Andoy: "Yes, Father, Father!" Andoy replied with a smile.Bpk.Pdt: "From now on I will assist and accompany you to cross the road every time you will cross.Andoy: Thank you, Reverend Father. "Cpc. Rev.: "Now what will you do?"Andoy: "I just want to say hello to the Lord Jesus ... my best friend."Then the priest would leave Andoy to spend time with God, but then Pdt. Agaton hiding behind the altar to listen to what Andoy.Andoy started talking to his CompanionsAndoy: "You know the Lord, my math exam was pretty bad today, but I did not cheat although teman2ku others do. My father had a bad season and all I can eat is cake ini.Terima you for this Lord. I had seen the poor kitten that hunger and I gave him the last kueku .. funny, I'm not really hungry. Look, this shoe latter .. maybe next week I have to go without shoes. Thou knowest Lord shoes would be damaged, but that's okay .. the most important I can still go to school.Lord said our people will have a hard season this month, because it's some of my friends have quit school. please help them get to school again.Oh yeah, you know you hit me again. Hurt like hell, but I'm grateful because it still has a mother. And this pain will surely go away. Take a look at my wound is God??? I know you are able to heal, scar here (Andoy holding his scar) Please do not get mad at my mother ya ..?? indeed he was tired and anxious thinking about food also needs schooling .. That's why he hit me.Oh yeah .. God. I think I'm in love this time. There is a beautiful girl my class, do you think she will like me?Ah .. however, I know that you will always like because I do not need to be anyone to please your heart. You are my best friend.Hey .. My God, your birthday only two days away, do you happy? Wait I have a gift for you. but it is a surprise and I hope you menyukainya.Ooops I have to go now. Good afternoon "Andoy then immediately ran out and called Agaton.Andoy: "Pastor Rev. .. pa .. I'm done talking with a friend, the Lord Jesus, skarang you can accompany me to the road!Activities take place every day, though never absent Andoy.Father Agaton shares this to the people in his church every Sunday because he had never seen a pure faith and trust in God and be thankful when difficult situations occur like those of Andoy.When Christmas Day arrives, Father Agaton was sick so he could not lead the church and was hospitalized. 4 Church Management submitted to the old woman who never smiled, they always blame everything that others did.Today's date. December 25 when the 4 old lady was in the church suddenly come Andoy and his Companions wanted to say hello.Andoy: "Hello God .. I ... '4 Women: "Damn you boy!!! Are your eyes do not see us in prayer??!!! Out.!"Andoy was so surprised, because he was never expelled by Pdt.Agaton.Andoy: "Where is the Reverend Father? She was supposed to help me cross the road .. he always told me to stop by the back door of the church. Did just that, I have to greet my friends, today is His birthday, I have a gift right here."When Andoy was about to take the prize from under his shirt, one of the four women pull his collar and pushed him out. Andoy sad, bigung and after thinking for a moment he had no choice but to cross the highway.There was a blind curve view, a fast moving bus and started crossing while protecting Andoy prize earlier in his shirt, so he was not looking. Suddenly brakkk ... (You hear a noise and the bus had stopped suddenly) What happened? apparently because it could not avoid the big bus hit Andoy and was killed instantly. People crowded the body Andoy's lifeless.Sad ... It was out of nowhere came the sudden appearance of a white-robed man with a gentle face, but full of tears, he hugged the body and wept Andoy.The person also wonder, they are curious and ask;People: "Excuse me sir, are you to this child? Did you know him?"With grieving hearts he immediately stood up and said: "This boy named Andoy, She is my best friend."So she took the badly wrapped gift in Andoy clothes and put her chest. He stood up and took away the body of Andoy. The crowd is getting curious ...That night, Father Agaton learned of the shocking news. He visited the house of Andoy. When the Rev.. Agaton meet with parents Andoy he asked: "How do you know your son died?" Andoy mother replied, wiping her tears: "A man in white brought him here." Pdt. Agaton asked again: "What did he say?""He did not say anything. He was very grieved. We do not know him but he looks sad, as if he knew Andoy well. However there is a peace that is hard to explain about him. He gave me my son and smiled softly. Andoy and he stroked the hair He kissed her forehead then whispered something "Andoy's father replied.Pdt.Agaton; "What did he say?"Andoy's father replied: "He said thank you for the gift. Denganmu.engkau I will soon see will be with me." And his father went on, "you know later., It felt so wonderful .. I cried tears of joy .. I can not explain it, when he left there was a peace that we fulfill our hearts, I knew my son was in heaven now. But Pastor please tell this guy who is always talking with my son every day in your Church? you must know because you've always been there every day, except today when my son died ¡¨Suddenly tears welling Agaton dripping, with the Rev. trembling knees. Agaton whispered, "He did not talk to anyone .. except the Lord Jesus."Do you know where Andoy are now? Yes he was in heaven with the Lord Jesus. Would we all also ... is in heaven later? Yes we all want it.Andoy has always grateful heart. Although they experienced difficult living situation but he was always happy because he knew the Lord Jesus always loves her best friend. Through the collision was the Lord Jesus came to pick him up to heaven.



Let us pray together:Good Lord ...Like you know Andoy in this story, you also get to know us. Forgive us if we do not apply for the faithful: We only give thanks to Thee as our state well, but when we run into problems and our lives become difficult we complain and do not give thanks.Currently Lord Jesus ...Teach us to give thanksAs we grieve for you are our entertainers.When we were sick because you are the miracle doctor.When we were disappointed because you never disappoint us.When we were weak because You give strength to us.When we fail because you never fail.When we are desperate for You are our helperGood Lord ...Now we know that with thanksgiving in our thick and thinDelight your heart.In the name of thy Lord Jesus we pray. Amen


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Song