** Firman Tuhan: Mazmur 139:23 ** 
“Selidikilah aku ya Allah dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku. Lihatlah apakah jalanku serong dan tuntunlah aku di jalan yang kekal.”



       Gunung es adalah suatu bongkahan besar es air tawar yang telah terpecah dari akumulasi endapan salju yang membatu selama rentang waktu yang lama dan mengambang di perairan terbuka. Sekitar 80-90% volume gunung es berada di bawah permukaan air laut, besar dan bentuknya sulit diperkirakan hanya berdasarkan apa yang tampak di permukaan.

        Hati dan pikiran manusia juga disadari Daud bagaikan gunung es. Kompleks. Sulit ditebak hanya berdasarkan apa yang tampak di luar. Ia pun meminta Tuhan menyelidiki hatinya. Daud mengenal Tuhan sebagai Pribadi yang Mahahadir (omnipresence), Mahatahu (omniscience) dan Mahakuasa (omnipotence). Tuhan hadir ketika ia melakukan segala sesuatu (Mazmur 139:1-4), sejak terbit fajar hingga tengah malam (Mazmur 139:9-10), sejak ia dibentuk dalam kandungan (ayat 14-16), hingga nanti ia turun ke dalam dunia orang mati (Mazmur 139:7-8). Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya. Pemahaman akan kemahatahuan Tuhan bukan merupakan ancaman bagi Daud, malahan menjadi penolong bagi dirinya yang penuh ketidaktahuan dan keterbatasan. Kemahahadiran dan kemahatahuan Tuhan juga menjadi jaminan bahwa Dia berkuasa menyelidiki hati, menguji pikiran, serta memperbaiki apa yang keliru di dalamnya.

       Seringkali kita tampak “baik-baik saja” di luar, namun, jikalau kita mau jujur dan mengizinkan Tuhan menyelidiki diri kita, ada banyak hal yang mesti kita tinggalkan, perbaiki, dan mohonkan pengampunan. Dalam kesadaran akan ketidakberdayaan kita menghadapi “fenomena gunung es” di dalam diri, maukah kita dengan rendah hati berseru: ”Allah Yang Maha Tahu, selidikilah diriku, dan tuntunlah aku di jalan-Mu”?


KATA HATI BISA SAJA MENIPU.
MINTALAH DIUJI OLEH ALLAH YANG MAHATAHU

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO



** Firman Tuhan: Amsal 16:32** 
"Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota."


        Saya berusaha mengendalikan diri. Tetapi, orang itu mulai lagi. Kata-katanya seperti pisau, memutuskan benang-benang yang baru saja mengatupkan luka hati saya. Perih. Saya tidak tahan. Perkataan saya meledak seperti granat tangan. Melukai yang mendengar dan saya sendiri. Sisa hari itu saya gelisah. Saya tahu Roh Tuhan di dalam saya ingin membuahkan pengendalian diri, tetapi saya menolak mendengarkan-Nya. Ini sudah kesekian kalinya, Tuhan. Orang itu harus tahu sakit hati saya. Kalau tidak bagaimana ia bisa berubah? Saya membela diri seperti seorang pahlawan kebajikan. Lalu saya terdiam. Sekarang saya telah menyakitinya, apa bedanya saya dengan dia?

        Mungkin Anda pernah mengalami pergulatan batin semacam itu dan mengalami sulitnya mengendalikan diri. Benarlah kata penulis kitab Amsal, merebut kota itu lebih mudah daripada menguasai diri (Amsal 16:32). Merebut kota mungkin hanya perlu waktu satu atau beberapa hari. Tetapi, pengendalian diri membutuhkan perjuangan setiap hari, tak berhenti sepanjang usia kita. Kadang kita berhasil, namun seringkali kita gagal. Kita harus terus menerus “melatih” diri kita (1 Korintus 9:27) untuk lebih mendengarkan tanggapan Roh Kudus daripada diri sendiri agar bisa memberikan respons yang tepat.

Apakah kita sedang mengendalikan atau justru dikendalikan oleh kebencian, kepahitan, sikap mengasihani diri, pikiran kotor, kekecewaan, kesombongan, ketamakan, dan berbagai sifat manusiawi kita? Jangan biarkan semua itu bertakhta di hati dan menjadi berhala diri. Mari mohon Roh Kudus menolong kita bertumbuh dan menghasilkan buah-buah pengendalian diri.


 
ROH KUDUS MENOLONG KITA MENGENDALIKAN DIRI
KETIKA KITA MENDENGARKAN-NYA SETIAP HARI
.

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

** Firman Tuhan:  KeLuaran 20:12 **
"Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah  yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu"  
 

**8 Hal Yang Perlu Diketahui: 
1. Anak terkadang berfikir orang tuanya pilih kasih terhadap saudaranya
2. Anak terkadang merasa terkekang oleh orang tuanya
3. Anak terkadang merasa lebih pintar dan membantah nasihat orang tuanya
4. Anak terkadang merasa bahwa dirinya tidak di sayang
5. Anak terkadang memperhitungkan segala sesuatu yang telah ia lakukan untuk orang tuanya
6. Anak terkadang membingungkan harta warisan
7. Anak terkadang menganggap remeh sesuatu pekerjaan yang telah diberikan
8. Anak terkadang membentak orang tuanya saat berbicar. 

 
**8 Fakta yang tidak diketahui oleh anak:
1. Anak sering tidak mengerti jika dibalik sepengetahuannya orang tuanya selalu memuji anak di depan saudaranya
2. Anak sering tidak mengerti bahwa semua yang di lakukan orang tuanya hanya untuk kebaikan masa depan anak
3. Anak sering tidak mengerti bahwa orang tuanya telah menjalani kehidupan yang lebih keras dibanding anak
4. Anak sering tidak mengerti bahwa di setiap doa dan harapan orang tua nama anak selalu di ingat dan disebut 
5.Orang tua jarang sekali memberitahukan mengenai pengorbanannya selama melahirkan anda
6. Orang tua telah mempersiapkan warisan terbaik (tdk selalu harta) untuk anaknya, hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menyerahkan
7. Orang tua tidak rela melihat anaknya hidup bersusah - susah di tempat orang lain.
8. Anak tidak mengerti setiap kali ia membentak, hati orang tua akan bergetar dan menyebabkan umurnya lebih pendek.
 

Mari kita renungkan kata-kata diatas untuk pembelajaran kita sebagai anak. Sayangi dan kasihi orang tua kita selama masih hidup. Karena tidak ada gunanya air mata diatas pusara saat sudah mereka sudah pergi meninggal untuk selamanya.
 
 
God bLess us :)

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO


Firman Tuhan: 2 Samuel 19:32
" Barzilai itu sudah sangat tua, delapan puluh tahun umurnya..."



       Umumnya masa menjadi tua adalah masa yang sangat ditakuti oleh banyak orang. Mengapa? Karena masa itu dilihat sebagai masa di mana kita kehilangan “guna” bagi siapa saja dan untuk siapa saja. Bayangan tentang daya ingat bahkan kekuatan yang hilang, tidak dibutuhkan, diabaikan, kesepian serta banyak hal lainnya, seringkali membuat orang memandang masa tua sebagai “masa suram”. Ketika masa itu tiba kita hanya akan menjadi orang yang pasif.

       Akan tetapi, bayangan tersebut sama sekali tidak terbukti pada “pak tua” Barzilai. Memang fungsi-fungsi fisiknya melemah (2 Samuel 17:35), namun ia justru sangat “aktif dan berguna” di usianya yang ke-80 tahun. Ia memberi teladan kesetiaan dan kemurahan dengan berinisiatif menyediakan kebutuhan raja pilihan Tuhan, beserta segenap rakyat yang mengikutinya dalam pengungsian (2 Samuel 17:27-29). Tercatat sebagai orang yang sangat kaya, tampaknya Barzilai adalah seorang pekerja yang luar biasa (2 Samuel 17:32). Sampai-sampai, ketika situasi negeri membaik, raja Daud berniat mengajaknya ikut ke istana (2 Samuel 17:33). Tawaran bagi seorang terpandang seperti Barzilai tentu bukan tawaran yang sembarangan. Namun, lagi-lagi Barzilai menunjukkan sikap teladan, memberi kesempatan bagi generasi yang lebih muda untuk berkarya di samping raja (2 Samuel 17:37).

      Tanggal 1 Oktober ini, seluruh dunia memperingati hari lanjut usia. Jika Tuhan masih menempatkan mereka ada di tengah kita, tidakkah ada yang Dia ingin kita pelajari dari mereka? Jika Anda adalah pembaca yang sudah berumur lanjut, kiranya Tuhan memampukan Anda seperti Barzilai, memakai kekayaan usianya untuk memberi kontribusi yang berarti bagi zaman ini.


MAKIN TUA MAKIN JADI,
MAKIN PANJANG USIA MAKIN BESAR KESEMPATAN HIDUP BERARTI.

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Song