** Firman Tuhan: 1 Tawarikh 4:14 **
Maka bertanyalah lagi Daud kepada Allah, lalu Allah menjawab: "Janganlah maju di belakang mereka..."



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO





Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO




       ALkisah di ceritakan ada seorang gadis yang mempunyai pacar seorang pria, hubungan mereka sudah berjalan cukup lama. Namun ironisnya kisah cinta mereka berjalan tidak sewajarnya orang pacaran normal yang biasa. Sang pria amat sangat jarang memberikan perhatian kepada sang gadis, entah sangat sibuk, entah tidak ada waktu, dan sebagainya itu yg diucapkan sang pria. Sang pria juga jarang memberikan waktunya kepada sang gadis. Hanya di sisa-sisa waktunya saja dia memberikan waktunya kepada sang gadis, itu pun kalo dia mau atau sedang mood, tidak seperti pacaran normal dan sebagainya yang sering menghabiskan waktu bersama, walau sama-sama tahu masing-masing mempunyai kesibukan sendiri-sendiri, tapi bila menyempatkan waktu walau sedikit pasti bisa. Padahal sang pria selalu mengatakan "aku sayang kamu, aku cinta kamu, i love you, atau i miss you" kepada sang gadis. Namun ucapannya tidak sinkron dengan ucapannya. Cinta memang butuh pengorbanan, entah waktu, atau apapun itu yang harus dikorbankan. Cinta itu saling memberi, bukan hanya menerima saja. Sang gadis kemudian melihat sahabatnya yang mempunyai pacar yang gadis ini jodohkan sendiri, melihat keakraban sahabat dan pacarnya itu sang gadis terlihat iri, mengapa yang dia jodohkan saja sudah sedekat itu dan sering menghabiskan waktu bersama padahal jarak tempat tinggal mereka cukup amat jauh, dan mereka pun sama-sama sibuk.

       Suatu ketika sang gadis merasa bosan dengan keadaan ini, dan dia marah kepada sang pria. Dia mengeLuarkan semua unek-unek yg dia pendam selama ini kepada sang pria. Namun apa yg terjadi, sang pria hanya menjawab santai, dan dengan mudahnya mengakhiri hubungan begitu saja dengan sang gadis, bukan malah mempertahankannya atau merasa menyesal. Sang gadis sangat sedih, bukan itu jawaban yg ingin ia dengar dari sang pria, sedangkal itukah cinta yang sudah dibina selama bertahun-tahun lamanya. Sang gadis menangis, dan ia tiba-tiba teringat akan sesuatu yang lain.

       Ada Pribadi yang begitu menyayangi sang gadis, begitu mencintainya, selalu menunggu sang gadis itu bercerita, memohon kepada-Nya, selalu menunggu di depan pintu sang gadis, namun kadang sang gadis hanya datang kepada-Nya di sisa2 waktunya, bahkan kalau sempet, kalau inget, kalau Lagi tidk ngantuk, kaLo lagi tidak sibuk, itulah yg di lakukan. Padahal Dia sangat mengasihi sang gadis, bahkan rela mati mengorbakan nyawanya demi keselamatan sang gadis.

       Ya, Dia Lah Yesus, Tuhan yang selalu menyayangi anak-Nya, namun apa yang sering kita Lakukan, kita hanya memberikan waktu kita untuk berkomunikasi dengan-Nya hanya kaLau Lagi tidak sibuk, kalau sempet, kalau inget, hanya memberikan sisa-sisa waktu kita, bukan mengutamakan Tuhan. Padahal untuk melakukan aktivitas-aktivitas lain kesenangan kita, dan hal-hal yang kadang sia-sia dan tidak menghasilkan apa-apa buat kita dilakukan kita bisa, dan selalu ada waktu untuk melakukannya, tetapi waktu untuk Tuhan tidak ada. PadahaL kita sering mengatakan atau mengucapkan "Aku sayang Yesus, i Love U Jesus", rajin memuji Tuhan, rajin dateng ke gereja, tapi ucapan n perbuatan kita gak ada buktinya. Iman tanpa perbuatan itu kosong! PadahaL Tuhan siap memberikan berkat dan haL2 indah Lainnya bagi anak2-Nya atau dengan kata Lain kekasih2 hati-Nya bagi yg MEMINTA n BERSERU kepada-Nya. Tuhan pun merasa sedih kaLau org2 yg di kasihi-Nya hanya datang kaLo Lagi butuh atau meminta berkat saja, bukan karena sungguh2 mengasihi-Nya. Jangan sampai Tuhan marah (seperti yg diLakukan sang gadis kpd sang pria). Tuhan juga ALLAH yg pencemburu, masakan buat meLakukan hal-hal Lain kita bisa, waktu buat Tuhan gak ada?

       Sang gadis lalu merenung, dan kemudian menangis dan berdoa memohon maaf kepada Tuhan, dan berjanji untuk berusaha Lebih baik Lagi, berubah menjadi Lebih baik, Lebih mengasihi Tuhan, Lebih memberikan waktu buat Tuhan, sesuai yang Tuhan inginkan, mau dibentuk daLam tangan Tuhan. Namun ada beberapa orang yg bersikap tidak seperti sang gadis, namun seperti sang pria yang meninggaLkan sang gadis begitu saja. Orang2 seperti itu, yg meninggaLkan Tuhan, tidak akan dapat tinggaL di kerajaan Tuhan keLak nantinya.

       Dari cerita ini, mariLah kita mengambiL hikmahnya. Sesibuk apapun kita, seLaLu berikan waktu kepada Tuhan, utamakan Tuhan daLam hidupmu, karena sungguh begitu besar kasih-Nya kepada kita, anak2-Nya, bahkan reLa datang menjeLma jadi manusia ke dunia, mati & dibangkitkan hanya demi keseLamatan kita manusia. Jangan meninggaLkan Tuhan dan jangan pernah murtad! Apapun yang terjadi mengucap syukurlah daLam segaLa haL, Kasihi Tuhan ALLahmu dengan segenap hatimu, segenap jiwaragamu, segenap apa yg kau miLiki, kasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri, kasihi dan sayangi musuh mu, bahkan doakan mereka, andaLkan Tuhan daLam tiap perbuatan mu. Jangan jadi orang-orang yang tertinggaL, yang nantinya akan mengalami masa kesukaran besar, penyiksaan, antikris. Dan yg Lebih parah jadi orang-orang yamg terhiLang selamanyadari kasih Tuhan. Namun, orang2 yg dikasihi-Nya tidak akan binasa melainkan beroLeh hidup yg kekaL. Percaya Tuhan siap memberikan yg terbaik dan indah pada waktunya bagi kekasih-kekasih hati-Nya yg setia di daLam dia. (indah daLam waktunya Tuhan).

       Doakan juga yah buat orang2 yang kaLian kasihi supaya dapat beroLeh pengasihanan dari Tuhan dan dapat diseLamatkan puLa, dan keLak kita nantinya kita dapat berkumpuL di sorga, menjadi tetangga di kerajaan sorga, diberkati dibumi seperti di sorga, menjadi kepaLa bukan ekor, naik bukan turun. Tuhan Yesus mengasihi dan memberkati kita sekalian :)

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO




Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO





** Firman Tuhan: 1 Yohanes 3:23 ** 
"Dan inilah perintah-Nya: Supaya kita percaya kepada nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita." 


       Apakah ketika anak kita lahir, kita akan berkata kepadanya, "Anakku, aku bersukacita atas kelahiranmu. Aku mau kamu menunjukkan kasihmu kepadaku. Untuk itu, inilah peraturan-peraturan yang harus kautaati. Kalau kamu tidak setia melakukannya, aku tidak akan mengakuimu lagi sebagai anak"? Namun, tidak sedikit orang percaya yang mengira bahwa Bapa berkata demikian ketika Dia menjadikan kita sebagai anak-Nya. Kita mengira, kita harus menaati berbagai peraturan dan kewajiban agar Bapa tetap berkenan kepada kita.

       Rasul Yohanes menunjukkan, kerinduan Bapa sesungguhnya tidaklah pelik dan rumit. Alih-alih membebani kita dengan berbagai peraturan dan kewajiban, Dia menginginkan agar kita hidup dalam iman dan kasih. Percaya mengacu pada iman terhadap segala pekerjaan yang sudah diselesaikan Kristus bagi kita. Kita diselamatkan bukan karena perbuatan baik dan amal ibadah kita, melainkan semata-mata karena anugerah penebusan-Nya. Kita perlu terus-menerus berpegang teguh pada kebenaran ini. Selanjutnya, sebagai buah dari kepercayaan ini, kita dimampukan untuk memperlakukan orang lain sama seperti Kristus memperlakukan kita: mengasihi mereka --termasuk orang yang memusuhi kita-- dengan kasih-Nya.

       Kita perlu senantiasa ingat bagaimana Allah memperlakukan kita, merengkuh kita yang berdosa menjadi anak-Nya. Selanjutnya, sama seperti Dia mengasihi kita, biarlah Dia menyatakan kasih-Nya melalui kita kepada orang-orang di sekitar kita, khususnya mereka yang menyulitkan kita.


BIARLAH HARI-HARI KITA DIGERAKKAN OLEH DUA HAL INI:
KEPERCAYAAN KEPADA ALLAH DAN KASIH KEPADA SESAMA.


-------------------------------------------------------------------------------------------------------


** Scripture: 1 John 3:23 **
"And this is his commandment: That we believe in the name of Jesus Christ, His Son, and love one another, according to Christ's commandment given to us."


        Is when our son was born, we would say to him, "My son, I rejoice at your birth. I want you to show your love to me. To that end, here's the rules that must kautaati. Loyal If you do not do it, I will not acknowledge you as a child again "? However, not a few believers who think that the Father said this when He made us as His children. We thought, we have to comply with various regulations and obligations in order to remain pleasing to our Father.

        The Apostle John points out, is not the real Father longing complicated and intricate. Instead of burdening us with a variety of regulations and obligations, He wants us to live in faith and love. Believe it refers to faith in all the work that Christ has done for us. We are saved not by good works and our deeds, but solely because of His redeeming grace. We need to constantly cling to this truth. Furthermore, as a result of this belief, we are enabled to treat others as Christ treats us: love them - including those who were hostile to us - with His love.

        We need to always remember how God deals with us, embracing us sinners to be His child. Furthermore, just as He loves us, let him declare his love through us to those around us, especially those who make it difficult.


LET OUR DAYS IS DRIVEN BY TWO THINGS:TRUST TO GOD AND TO HUMAN OTHERS.


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO




** Firman Tuhan: Lukas 24:52 ** 
"Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita."


       Sewaktu di bangku SMA, teman saya pernah mengalami rasa kehilangan yang amat mendalam, yaitu berpulangnya nenek & kakek yang sangat ia sayangi di depan matanya. Dunia seakan runtuh kala dia mengetahui hal tersebut. Sedih, bingung, takut, dan galau-campur aduk menjadi satu. Teman saya menjadi kehilangan pegangan dan tempat curahan hati.

       Para murid Yesus tentu juga sangat berduka kala mereka ditinggal mati Guru mereka. Pupus sudah harapan mereka. Tetapi, berita kebangkitan Yesus menghadirkan perubahan dalam diri mereka. Dulu mereka kebingungan dan tak berdaya karena kematian Yesus. Tetapi, setelah Yesus bangkit, tidak ada lagi tempat bagi keraguan dan ketakutan! Pengharapan yang semula pupus, kemudian bersemi dan mekar kembali. Empat puluh hari telah berlalu. Para murid saat itu ada bersama dengan Yesus. Yesus pun memberkati mereka, suatu jaminan perlindungan dan pimpinan-Nya atas mereka. Kemudian Dia terangkat ke surga dan mereka sujud menyembah Dia. Rangkaian kejadian ini mengubah dukacita para murid menjadi sukacita.

       Kini Dia ada di surga, duduk di sebelah kanan Bapa, mempersiapkan tempat bagi kita. Bukan berarti pelayanan-Nya berhenti sampai di situ. Sebagai orang percaya yang mengaku sebagai murid-Nya, kita ditetapkan untuk melanjutkan pelayanan yang telah Dia mulai di dalam diri kita. Kita dipanggil untuk membawa kasih, memberitakan pembebasan dari belenggu dosa, dan mendatangkan sukacita kepada orang miskin dan terbuang sampai Dia datang kembali untuk menjemput kita. 

SeLamat hari kebangkitan Tuhan Yesus. Tuhan mengasihi &  memberkati kita sekalian sampai selama-lamanya.



KITA SEKALIAN ADALAH DUTA BESAR ALLAH UNTUK
MELUASKAN KERAJAAN-NYA DI BUMI INI.


-------------------------------------------------------------------------------------------------------


** Scripture: Luke 24:52 **
"They worshiped him, and returned to Jerusalem with great joy."


         
       While in high school, my friend had experienced a deep sense of loss, his grandma & his grandpa who highly he loved had passed away in front of his eyes. it was like that world collapsed like he knows everything about the scorpion. Sad, confused, scared, and confusion-jumble into one. My friends lost their grip and liver flushing.

        The disciples of Jesus would also very troubled times they left their teacher dead. Already depleted their expectations. But, the news of the resurrection of Jesus make the difference in them. Their first bewilderment and helpless because of the death of Jesus. But, after he rose, there is no place for doubt and fear! Extinction of hope, then sprout and bloom again. Forty days have passed. The students then was with Jesus. Jesus already blessed them, an assurance of His protection and guidance for them. Then he lifted up to heaven, and they fell down and worshiped Him. Network this incident changed the disciples sorrow into joy.

        Now he is in heaven, and sitteth on the right of the Father, to prepare a place for us. His ministry does not mean that stopping up there. As believers who profess to be His disciples, we are determined to continue the ministry that He has started in us. We are called to bring love, preach deliverance from the shackles of sin, and bring joy to the poor and abandoned until he came back to pick us.


Happy Ascension of Jesus Christ. God loves & bless us forever :)


WE ARE AMBASSADOR OF OUR DEAR GOD FOR
EXTENDING HIS GOVERNMENT IN THIS EARTH

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO


Suatu malam aku sedang berdoa. Timbul rasa kerinduan untuk bercakap lebih dalam lagi dengan Tuhan. Percakapan antara seorang anak dengan Bapanya mengenai segala sesuatu yang membebani hati dan pikirannya.


Aku : Bapa, aku merasa tak mampu untuk melakukan semuanya ini. Aku tak akan pernah bisa menyelesaikannya. Dan sangat mustahil bagiku untuk mendapatkannya.
Bapa : apa yang tak mungkin bagi manusia, itu mungkin bagi-Ku. (Kata Yesus: “Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah.” – Lukas 18:27)

Aku : Bapa, Engkau tahu bahwa aku sudah amat letih untuk mengerjakan semua ini. Aku sudah tidak mempunyai kekuatan untuk mengerjakannya lagi.
Bapa : anak-Ku, kemarilah. Aku akan memberi kelegaan kepadamu. (Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. – Matius 11:28)

Aku : Bapa, lihatlah. Tak ada seorang pun yang peduli padaku. Aku merasa sendirian Tuhan. Tak ada seorang pun yang mencintai aku.
Bapa : Aku mengasihimu. (Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. – Yohanes 15:9)

Aku : Bapa, aku sudah menyerah. Cukuplah sampai di sini saja apa yang telah kukerjakan.
Bapa : di dalam kelemahanmulah kuasa-Ku menjadi sempurna. (Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. – 2 Korintus 12:9)

Aku : Bapa, aku tidak mengerti kemana lagi akan melangkah. Aku tidak tahu arah dan tujuan hidupku.
Bapa : tenanglah, Aku akan menuntun langkah-langkahmu. (Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. – Amsal 3:5-6)

Aku : Bapa, aku tak mampu menanggung semua beban-beban itu. Betapa beratnya kehidupan yang harus aku jalani.
Bapa : percayalah, kamu dapat menanggung semuanya bersama-Ku. (Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. – Filipi 4:13)

Aku : Bapa, mengapa semua yang kukerjakan selalu sia-sia? Tidak ada sesuatu pun yang baik bagiku.
Bapa : semua itu akan mendatangkan kebaikkan bagimu, percayalah. (Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. – Roma 8:28)

Aku : Bapa, aku sangat membencinya. Rasanya hati ini marah ketika harus bertegur sapa atau pun mengingat namanya. Dia sudah melukai hatiku.
Bapa : bila kau tak mengampuni sesamamu, maka Aku juga tidak akan mengampunimu. (Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu. – Matius 6:14-15)

Aku : Bapa, mengapa hidupku selalu berkekurangan?
Bapa : mendekatlah pada-Ku karena Aku akan mencukupkan. (Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. – Filipi 4:19)

Aku : Bapa, hidupku penuh dengan rasa ketakukan sehingga aku tidak berani untuk melangkah.
Bapa : Aku tidak pernah memberikan roh ketakutan kepadamu. (Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. – 2 Timotius 1:7)

Aku : Bapa, aku selalu mengkuatirkan segala hal dalam hidupku. Aku kuatir bila semua tidak berjalan dengan baik.
Bapa : serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Ku. (Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. – 1 Petrus 5:7)

Aku : Bapa, benarkah iman sebesar biji sesawi mampu memindahkan gunung? Namun aku tak memiliki iman seperti itu.
Bapa : Aku memberikan iman kepada setiap orang dengan porsinya sendiri. (Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing. – Roma 12:3)

Aku : Bapa, aku selalu kalah dalam hal apa pun, aku tidak sepandai teman-temanku. Apakah aku ini bodoh?
Bapa : Aku memberi hikmat bagimu. (Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. – 1 Korintus 1:30)

Aku : Bapa, apakah Kau akan setia padaku dan tidak pernah meninggalkanku?
Bapa : ya, Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. (Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau – Ibrani 3:15b)



Jawaban Tuhan atas semua pergumulan tentang beratnya kehidupan sangat menguatkan. Tuhan yang menciptakan hidup kita dan Tuhan juga yang bertanggung jawab penuh atas kehidupan kita. Tidak ada sesuatu pun yang mampu menjatukan kita. Tida ada satu pun yang mampu menghentikan langkah kita. Bersama Tuhan, kita akan mampu melakukan apa pun karena Allah maha segala-Nya. Dan janji-Nya dalam sepanjang hidup kita adalah Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita.


-------------------------------------------------------------------------------------------------------



One night I was praying. Arises a sense of longing for a deeper conversation with God. Conversation between a child with his Father about everything that burden the heart and mind.


Me: Father, I was unable to do all this. I'll never get it done. And it is impossible for me to get it. 
Father: what is not possible for humans, it is possible for me. (Jesus said: "What is impossible with men is possible with God." - Luke 18:27) 

Me: Father, You know that I was very tired to do all this. I've not had the strength to do it again. 
Father: My son, come here. I will give you rest. (Come to Me, all who weary and heavy laden, I will give you rest. - Matthew 11:28) 

Me: Father, behold. There was no one who cared about me. I feel alone God. There is no one who loves me. 
Father: I love you. (As the Father has loved me, so have I loved you; Now remain in my love. - John 15:9) 

Me: Father, I have given up. Suffice it up here just what have I done. 
Father: in the kelemahanmulah my power is made perfect. (But he said to me, "My grace is sufficient for you, for My strength in weakness be perfect." Therefore I would prefer to boast of my weaknesses, that the power of Christ may rest upon me. - 2 Corinthians 12:9) 

Me: Father, I do not know where else will step up. I do not know the direction and purpose of my life. 
Father: calm down, I will direct your steps. (Trust in the Lord with all your heart, and do not lean to your own understanding. Acknowledge Him in all your ways, and He will straighten your paths. - Proverbs 3:5-6) 

Me: Father, I am not able to bear all these burdens. How hard do I have to live life. 
Father: believe me, you can bear it all with me. (Bear can do all things through Christ who gives me strength. - Philippians 4:13) 

Me: Father, why am I doing all always in vain? There is nothing good for me. 
Father: all the goodness it will bring to you, believe me. (And we know that God causes all things work together for good to them that love God, to them who are the called according to his purpose. - Romans 8:28) 

Me: Father, I really hate it. This heart felt angry when I have to say hello or even remember his name. He has broken my heart. 
Father: if you do not forgive your neighbor, then I will not forgive you. (For if you forgive men their trespasses, your heavenly Father will also forgive you. But if ye do not forgive, neither will your Father forgive your sins. - Matthew 6:14-15)

Me: Father, why is my life always needy? 

 Father: Come closer to me because I will suffice. (My God shall supply all your needs according to his glorious riches in Christ Jesus. - Philippians 4:19) 

Me: Father, my life is full of flavor fears so I do not dare to tread. 
Father: I never give to you a spirit of fear. (For God hath not given us the spirit of fear, but of power, love and a sound mind. - 2 Timothy 1:7)

Me: Father, I'm always worried about everything in my life. I'm afraid that all is not going well. 

Father: Cast all your anxiety to me. (Cast all your anxiety on Him, because He cares for you. - 1 Peter 5:7) 

Me: Father, is it true faith as a mustard seed can move a mountain? But I do not have that kind of faith. 
Father: I give faith to every man with his own portion. (According to the grace given to me I say to everyone among you not to think of the things that is higher than that ought to think, but you ought to think so much, that you are of sound mind according to the measure of faith, which is given God to each of you. - Romans 12:3) 

Me: Father, I always lose in any case, I'm not as smart as my friends. Am I stupid? 
 Father: I give you wisdom. (But by His doing you are in Christ Jesus, whom God has become for us wisdom. Righteousness and sanctification and redemption. - 1 Corinthians 1:30)

Me: Father, if you will be faithful to me and never leave me? 

Father: Yes, I will never leave you. (I will never leave you and I will never forsake you - Hebrews 3:15b)


God's answer to all the struggles of life weighs very empowering. God who created us and God lives also take full responsibility for our lives. There is nothing that can unite us. Tida no one can stop our steps. With God, we will be able to do anything because God is all His. And His promise in all our lives is God will never leave us.

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Song