** Firman Tuhan: Bilangan 11:4 **
" Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging?" 


       Puteri Indonesia 2013, Whulandary, bertanya kepada Wagub DKI Jakarta, yang biasa disapa Ahok, "Setelah Bapak menjadi Wakil Gubernur, anak Bapak mendapat fasilitas apa?" Ahok pun menjawab, "Baru dua minggu lalu anak saya menangis minta pindah sekolah karena dibilang anak miskin. Anak saya ke sekolah naik bis, temannya diantar Alphard." Lalu Ahok menambahkan, ia menasihati anaknya bahwa orang kaya itu bukan orang yang punya Alphard, tetapi orang yang merasa cukup dengan apa pun miliknya dan bersyukur.

       Dalam perjalanan selama empat puluh tahun di padang gurun menuju Kanaan, bangsa Israel pun sering merasa tidak puas. Bagai anak kecil yang gemar merengek, seperti itulah sikap mereka. Meremehkan pemberian Tuhan, membandingkannya dengan kenikmatan yang dulu mereka alami. Mereka dilepaskan dari perbudakan bangsa Mesir, namun pikiran mereka hanya tertuju pada kebutuhan perut (Bilangan 11:6). Jiwa mereka didera oleh ketidakpuasan dan kerakusan sehingga tak mampu lagi mensyukuri rancangan Tuhan dan kebaikan-Nya.

       Mungkin kita sering sibuk membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain. Mungkin pikiran kita penuh dengan bermacam keinginan akan hal-hal yang belum kita miliki sehingga kita sulit mensyukuri hal-hal yang sudah kita miliki. Alangkah baiknya jika kita meluangkan waktu untuk menghitung berkat yang kita punyai, yang semata-mata merupakan anugerah Tuhan. Kiranya kesadaran ini mendorong kita untuk tidak lagi bersungut-sungut, melainkan mengucap syukur. 

--------------------------------------------------------------

**  Scripture: Numbers 11:4 ** 
"Those bastards are any of them possessed a voracious appetite , and the children of Israel also wept too, and said: " Who shall give us flesh to eat?"
 

       
Miss Indonesia 2013, Whulandary , asked the Vice Governor of Jakarta, which is usually called Ahok, "After Mr. became Deputy Governor , Mr child gets what facilities? " Ahok replied , "Just two weeks ago my son crying for change schools because arguably poor children . My son to school by bus , escorted her Alphard. "Then Ahok add , he counseled his son that it was not a rich man who had Alphard , but those who are content with what was hers and grateful .

       
In the course of forty years in the wilderness to Canaan, the Israelites were often dissatisfied. Like a little boy who likes to whine, as that is their attitude. Underestimate the gift of God , which is used to compare with the pleasure they experience. They were released from Egyptian slavery , but their mind is only focused on the needs of the stomach (Numbers 11:6) . Their souls plagued by discontent and greed so no longer able to appreciate the design of God and His goodness .

       
Maybe we are often busy comparing our lives with the lives of others. Maybe our minds are filled with a desire for a variety of things that we have not yet so it is hard to be grateful for the things we already have. It would be nice if we take the time to count the blessings that we have, which is merely a gift from God. This awareness would encourage us not to grumble again , but give thanks .

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO





** Firman Tuahn: Kisah Para Rasul 14:13 **
" Lalu datanglah imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota, membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota untuk mempersembahkan kurban bersama-sama dengan orang banyak kepada rasul-rasul itu."


       Ketika pelayan Tuhan --entah yang ditahbiskan entah jemaat biasa-- melakukan pelayanan yang berkesan bagi seseorang, tak jarang ia mendapatkan pujian yang dapat melambungkan hati. Pujian itu muncul karena ia menyampaikan khotbah yang menarik, doanya terkabul, atau ia melakukan mukjizat. Banyak orang yang kemudian memuja pelayan Tuhan ini atas apa yang ia lakukan demi nama Tuhan.

       Di kota Listra, Rasul Paulus dan Barnabas menyembuhkan orang yang lumpuh sejak lahir karena ia beriman. Melihat itu, penduduk setempat menyimpulkan dewa-dewa telah melawat mereka. Barnabas dikira dewa Zeus, dan Paulus dikira Hermes, sang juru bicara. Imam dewa Zeus pun membawa banyak persembahan untuk menghormati mereka. Mereka melakukannya dengan tulus, namun tanpa mengetahui kebenaran.

       Paulus dan Barnabas menolak penghormatan tersebut dan meluruskan pemahaman mereka. Keduanya menggunakan kesempatan itu untuk memberitakan Injil kepada orang banyak. Tetapi orang Yahudi dari kota lain datang menghasut sehingga kedua rasul itu dilempari batu hingga disangka mati. Mereka memilih dianiaya daripada mendapatkan penghormatan yang tidak selayaknya.

       Ketika melayani, ada godaan untuk mendapatkan penghormatan seolah pelayanan itu bersumber dari diri kita sendiri. Waspadalah supaya kita jangan mencuri kemuliaan Allah. Jangan sampai kita yang menjadi pusat perhatian, namun biarlah orang banyak semakin mengenal dan menghormati Allah melalui pelayanan kita. 

--------------------------------------------------------------


**  Scripture: Acts 14:13 **"Then the priest of Zeus , whose temple was just outside the city , brought bulls and wreaths to the city gates to offer sacrifices along with the crowd to the apostles."

       
When the servant of the Lord - whether regular church ordained either - does that impression on someone, it rarely gets the credit he can toss the liver. Praise came as he delivered an interesting sermon, prayers had been answered, or he performed miracles. Many people who later worships the Lord 's servant for what he did in the name of God.

       
In the city of Lystra , Paul and Barnabas healed the crippled since birth because he had faith . Seeing that, the locals concluded the gods have their pay a visit. Barnabas mistaken for the god Zeus, and Paul is mistaken for Hermes, the spokesman. Priest of Zeus also brought many offerings in their honor. They do it with sincerity, but without knowing the truth .

       
Paul and Barnabas rejecting the respect and straighten out their understanding. Both used the opportunity to preach the gospel to the people. But the Jews incited come from other cities so the two apostles presumed stoned to death. They chose persecuted rather than get undue respect .

       
When serving, there is a temptation to get respect as the service comes from ourselves. Beware lest we steal God's glory. Do not let us be the center of attention, but let people get to know and honor God through our ministry .

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO



** Firman Tuhan: Ayub 23:10 **
"Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas." 


       "Mengapa ini semua harus terjadi Tuhan?" Pertanyaan ini sering keluar dari mulut kita. Di Alkitab, banyak orang melontarkannya kepada Tuhan, mulai dari bangsa Israel yang bersungut-sungut karena tidak memiliki makanan dan minuman sampai pada Paulus yang mempunyai duri dalam dagingnya. Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sarat dengan cerita bahwa umat Tuhan tidak luput dari permasalahan hidup. Salah satunya kisah Ayub, laki-laki yang taat kepada Tuhan.

       Dalam perikop ini, Ayub bertanya kepada Tuhan mengapa masalah itu menimpanya. Ayub ingin membela diri, mengajukan perkaranya kepada Tuhan, berkeluh kesah bahwa ia tidak sepatutnya mengalami musibah tersebut (Ayub 23:2-7). Tuhan seakan diam, tidak memberikan jawaban yang melegakannya (Ayub 23:8-9). Ada pun para sahabatnya menyalahkannya, menganggapnya kena tulah karena berbuat dosa. Namun, di tengah kebimbangan dan keraguan itu, ada satu pengakuan yang mengandung kepastian: bahwa Tuhan tahu yang terbaik bagi dirinya. Jika Tuhan mengujinya, ia akan menjadi seperti emas (Ayub 23:10). Ia tidak mengatakan "mungkin", tetapi "akan", menunjukkan pengharapan dan keyakinan yang teguh.

       Kiranya kita memiliki pengertian seperti Ayub: bahwa Allah tahu jalan hidup yang terbaik bagi kita. Pemahaman semacam ini akan menolong kita untuk tetap teguh di tengah terpaan berbagai kebimbangan dan keraguan. 


Saat masalah hidup menerpa kita, kita diteguhkan bahwa Dia tidak meninggalkan kita, namun tengah membentuk kita menjadi emas yang semakin murni. 

--------------------------------------------------------------


**  Scripture: Job 23:10 ** 
 "But he knows the way that I take ; when He has tested me , I shall come forth as gold ."

       
" Why does this all have to happen God ? " This question is often out of our mouths . In the Bible , many people hurl to the Lord , from the Israelites grumbling for not having food and drinks that have come to Paul 's thorn in the flesh . Old Testament and the New Testament is loaded with stories that God's people do not escape from the problems of life . One was the story of Job , the man who obeyed God .

       
In this passage , Job asked God why it happened to her problem . Job wanted to defend himself , to take the case to God , complaining that he was not duly suffered the disaster (Job 23:2-7) . God seemed silent , does not provide answers melegakannya (Job 23:8-9) . There is no blame his companions , stricken due regard to sin . However , in the midst of uncertainties and doubts , there is a recognition that certainty : that God knows what is best for him . If God test it , it will be like gold (Job 23:10) . He did not say " maybe " , but " will " , shows hope and strong faith .

       
It seems like we have a sense of Job : God knows that the best way of life for us .
Such understanding will help us to remain steadfast in the midst of a variety of uncertainties and doubts exposure .



 When life throws our problem , we confirmed that 
He does not leave us , but we are setting up becomes increasingly pure gold 

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Song