** Firman Tuhan: Matius 19:6 **
 "Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."


       Peliknya masalah pernikahan membuat banyak pasangan merasa hidup membujang itu lebih baik. Banyak alasan dikemukakan: ketidakcocokan, sifat buruk pasangan, pasangan yang tidak bertanggung jawab, perselingkuhan, perlakuan kasar, gairah cinta yang sudah padam. Berada dalam situasi pernikahan yang buruk sering memicu pertanyaan: Dalam keadaan bagaimanakah Tuhan mengizinkan perceraian?

       Ketika orang Farisi bertanya kepada Yesus soal perceraian, mereka bukan benar-benar sedang prihatin atas persoalan rumah tangga. Mereka hanya ingin mencobai Yesus (Matius 19:3). Yesus menjawab persoalan ini dengan mengingatkan mereka bahwa pernikahan adalah ketetapan Allah (Matius 19:56; bandingkan Kejadian 2:24). Hukum Musa diberikan karena hati umat Tuhan yang keras, tidak mau tunduk pada apa yang sudah ditetapkan Tuhan (Matius 19:8). Tentang hidup tidak menikah, Tuhan kembali menjawab dengan menunjukkan apa yang sudah ditetapkan Tuhan dan apa yang menjadi kemauan hati manusia (Matius 19:12).

       Tuhan memiliki maksud terbaik ketika Dia menetapkan pernikahan, hidup membujang, maupun penyelesaian masalah rumah tangga. Bukankah Dia Allah yang Mahatahu dan Mahabaik? Kita dapat memilih, apakah akan mengikuti ketetapan ini atau melanggarnya. Sebelum memutuskan untuk menikah atau tetap melajang, renungkanlah dengan sungguh-sungguh: Apakah tindakan yang akan saya ambil sesuai dengan maksud Tuhan atas hidup saya? Adakah kecenderungan hati saya ini bertujuan memuaskan diri sendiri atau menyenangkan Tuhan? 


--------------------------------------------------------------

**  Scripture: Matthew 19:6 **
 
" So they are no longer two, but one . Having said that , what God has joined together , man must not be divorced . "

       
Severity of marital problems make many couples feel that the single life is better. Several explanations were offered: incompatibility, vice couples, couples who are not responsible, infidelity, abuse, passionate love that has been extinguished. Being in a bad marriage situation often leads to the question: In a state of how God allows divorce?

       
When the Pharisees asked Jesus about divorce, they are not really being concerned over domestic problems. They just wanted to test Jesus (Matthew 19:3). Jesus answered this question by reminding them that marriage is the ordinance of God (Matthew 19:56 ; compare Genesis 2:24). The Law of Moses was given because of the hard hearts of God's people, would not submit to what has been decreed by God (Matthew 19:8). About life is not married, the Lord again answered by showing what God established and what the will of the human heart (Matt. 19:12) .

       
God has the best intentions when he set a marriage, single life, as well as problem solving household. Is not God who is omniscient and benevolent? We can choose whether to follow or violate this provision . Before deciding to get married or stay single, meditate in earnest : What action will I take in accordance with God's purpose for my life? My heart is there any tendency aims to satisfy yourself or please God?


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO






** Firman Tuhan: Yohanes 10:9 ** 
"Akulah pintu; siapa saja yang masuk melalui Aku, ia akan diselamatkan dan ia akan masuk dan keluar serta menemukan padang rumput."


       George Adam Smith, seorang guru Alkitab, suatu kali berkunjung ke Israel dan bercakap-cakap dengan seorang gembala. George ingin tahu apa yang dilakukan para gembala Israel terhadap domba-domba yang mereka gembalakan. Menjelang malam, ia melihat gembala menggiring domba ke sebuah gua kecil. "Apakah aman? Bukankah tidak ada pintu penutupnya?" tanya George. "Sayalah pintunya, " kata gembala itu. Dalam budaya di Timur Tengah, gembala akan berbaring di depan lubang gua sehingga tidak ada serigala atau binatang buas yang dapat masuk tanpa melalui tubuhnya.

       Gembala yang baik menyerahkan nyawa bagi dombanya. Ia sendiri yang menjadi pintu agar dombanya aman dan terlindung dari serangan binatang buas. Yesus adalah guru, penginjil, dan pembuat mukjizat, namun Dia memperkenalkan diri-Nya sebagai Gembala yang baik. Dia tidak saja memberikan nyawa-Nya, tetapi Dia juga yang menjaga dan memelihara hidup kita. Apabila Yesus sendiri yang menjadi perlindungan kita, apa yang perlu kita takutkan? Apabila si jahat hendak menyentuh kita, para domba-Nya, apakah ia sanggup melewati Sang Gembala?

       Rasa aman sejati bukan terdapat di dalam deposito, properti, atau harta yang kita miliki. Itu semua tidak dapat memberikan keamanan yang sesungguhnya. Kiranya kita tenang di dalam naunganNya. Badai hidup boleh menerjang, masalah dan tantangan dapat menerpa, namun kita tetap tinggal tenang dalam lindunganNya. Ingat, Gembala kita adalah Pintu. Kita aman bersama-Nya. 


--------------------------------------------------------------

**  Scripture: John 10:9 **" I am the door; anyone enters through Me, he shall be saved, and he will go in and out and find pasture."
 

       
George Adam Smith, a Bible teacher, a time to visit Israel and conversing with a shepherd. George wants to know what the shepherds of Israel against their sheep Herd. By evening, he saw a shepherd herding sheep into a small cave. "Is it safe? Is not no cover door?" asked George. "I am the door," said the shepherd. In cultures in the Middle East, the shepherd would lie down in front of the cave hole so that no wolves or wild animals that can be entered without passing through his body.

       
The good shepherd gave their lives for the sheep. He himself into the door of his safe and protected from wild animal attacks. Jesus was a teacher, evangelist, and a miracle worker, but he introduced himself as the Good Shepherd. He not only gave His life, but He is also the keeping and maintaining of our lives. If Jesus himself becomes our protection, what should we fear? When the evil about to touch us, His sheep, if he could pass the Shepherd?

       
True security is not present in the deposits, property, or assets that we have. It all can not provide real security. May we quietly in the shade. Storms of life may crashing, problems and challenges can be hit , but we remain calm in protection. Remember, our Shepherd is the Door. We are safe with Him .

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO



** Firman Tuhan: Matius 1:1 **
" Inilah daftar nenek moyang Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham." 


       Umumnya kita beranggapan bahwa pendeta, penginjil, atau misionaris adalah orang-orang khusus dengan talenta khusus, yang dipanggil secara khusus oleh Tuhan untuk mengerjakan rencana-Nya yang khusus bagi dunia. Di atas pundak merekalah terletak tanggung jawab untuk memberitakan kabar keselamatan dalam Yesus Kristus kepada dunia dan mengingatkan orang berdosa agar bertobat.

       Padahal, untuk membawa Kristus ke dalam dunia, Tuhan memilih orang-orang dengan berbagai latar belakang. Tuhan memakai para pahlawan seperti Abraham, Ishak, Yakub dan Daud (Matius 1:2, 6), para wanita yang mempunyai reputasi kurang baik seperti Tamar dan Rahab (Matius 1:3, 5), orang-orang biasa seperti Hezron, Ram, dan Akhim (Matius 1:3, 14), bahkan orang-orang jahat seperti Abia dan Manasye (Matius 1:, 10). Hal ini sepenuhnya tergantung pada kemurahan Tuhan, bukan pada kualifikasi manusia. Kejahatan, dosa, dan kelemahan manusia pun tidak dapat membatasi pekerjaan Tuhan.

       Seperti pada masa lampau, saat ini Tuhan juga dapat memakai orang-orang biasa seperti Anda dan saya untuk menyata kan kehendakNya bagi dunia ini. Mungkin kita merasa tidak memiliki kemampuan hebat atau merasa tidak layak karena sering jatuh dalam dosa. Namun, apakah kita sungguh memercayai Tuhan, mau bertobat, dan menyerahkan diri dipakai olehNya? Jika ya, ada banyak hal yang dapat Tuhan kerjakan melalui kita untuk menggenapi kehendakNya. Tuhan dapat memakai Anda dan saya bagi kemuliaanNya. 


--------------------------------------------------------------

**  Scripture: Matthew 1:1 ** 
" This is a list of the ancestors of Jesus Christ , son of David , son of Abraham . "

       
Generally we assume that pastors , evangelists , and missionaries are special people with special talents , specifically called by God to do His special plan for the world . They lie on the shoulders of the responsibility to proclaim the message of salvation in Jesus Christ to the world and reminds sinners to repentance .

       
In fact , to bring Christ into the world , God chose people with different backgrounds . God used the heroes like Abraham , Isaac , Jacob and David (Matthew 1:2, 6) , the women who have poor reputations as Tamar and Rahab (Matthew 1:3, 5 ) , ordinary people like Hezron , Ram , and Akhim (Matthew 1:3 , 14) , even the bad guys like Abia and Manasseh (Matthew 1 : , 10) . It is entirely dependent on the mercy of God , not the human qualifications . Crime , sin and human weakness also can not limit God's work .

       
As in the past , this time God also can use ordinary people like you and me to declare it will for this world . Maybe we do not have the ability to feel great or feel unworthy because often fall into sin . However , if we truly believe in God , will repent and surrender used by Him ? If yes , there are many things that God can do through us to accomplish His will . God can use you and me for His glory .

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO




** Firman Tuhan: Yakobus 3:2 **
"Siapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia orang yang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.:


       Charles Spurgeon dan istrinya suatu saat menjual telur ayam peliharaan mereka. Mereka benar-benar menjualnya, tidak memberikan secara cuma-cuma, bahkan kepada saudara atau kerabat dekat. Beberapa orang menganggap mereka pelit. Suami-istri itu membiarkan saja berita itu beredar tanpa berusaha membela diri. Akhirnya, terkuaklah apa yang sebenarnya terjadi. Ternyata hasil penjualan telur itu digunakan Spurgeon dan istrinya untuk menyokong hidup dua janda lanjut usia. Mereka bersepakat untuk menolong tanpa diketahui orang lain.

       Kita hidup di tengah dunia yang begitu mudah membicarakan masalah dan keburukan orang lain. Lihat saja tayangan televisi atau ambillah lembaran koran, kita akan mendapati banyak liputan gosip tak sedap. Tanpa sadar kita jadi mulai terbiasa dan ikut terseret dalam arus kebiasaan itu. Betapa sering kita menilai seseorang sebatas apa yang kita lihat dan kita ketahui. Alih-alih mencari fakta yang sebenarnya, mendoakan, dan menjaga nama baik orang itu, kita cenderung mempergunjingkannya.

       Alkitab mengajarkan pentingnya mengendalikan lidah. Salah satu caranya dengan tidak menyebarluaskan atau membicarakan masalah seseorang pada orang lain yang tak perlu mengetahuinya. Jika saudara kita berbuat salah, kita diminta untuk menegurnya dengan kasih, bukan mempergunjingkannya. Nah, sebagai anak Allah, kita sepatutnya belajar menggunakan lidah untuk mengasihi, bukan untuk menyakiti satu sama lain.

--------------------------------------------------------------


**  Scripture: James 3:2 ** 
" Who is innocent in his own words, he was the perfect person , which can also control the whole body . :
 

       
Charles Spurgeon and his wife one day sell their pet chicken eggs . They actually sell it , not give freely , even to relatives or close relatives . Some people think they are stingy . The couple let alone the news circulated without trying to defend himself . Finally , terkuaklah what really happened . It turns out that the sale of the eggs used Spurgeon and his wife for life support two elderly widows . They agreed to help without knowing.

       
We live in a world that is so easy to talk about problems and vices of others. Just look at the television or take a sheet of paper , we will find a lot of coverage of gossip is not tasty . Without realizing it we so getting used to and become involved in the flow of the habit. How often do we judge someone merely what we see and know . Instead of looking for actual facts , pray , and keep the good name of the person, we tend mempergunjingkannya .

       
The Bible teaches the importance of controlling the tongue. One way to not disseminate or talk about someone to others who do not need to know . If you we do wrong , we asked for a reprimand with love , not mempergunjingkannya . Well, as a child of God, we ought to learn to use the tongue to love, not to hurt each other .



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Song