** Firman Tuhan: Ulangan 5:29 **
"Kiranya hati mereka selalu begitu, yakni takut akan Daku dan berpegang pada segala perintah-Ku, supaya baik keadaan mereka dan anak-anak mereka untuk selama-lamanya!" 


       Saya pernah mendapatkan kesempatan membaca pesan dari seorang hamba Tuhan kepada anaknya yang beranjak remaja dan sedang berulang tahun. Salah satu harapan dan doanya adalah agar anaknya senantiasa mengasihi Allah dan hidup dalam takut akan Allah. Sebagai orangtua, hamba Tuhan itu menyadari bahwa hanya ketika anaknya mengasihi Allah dan takut akan Dia, masa depannya sungguh terjamin dan ia akan sanggup menghadapi tantangan apa pun dalam hidupnya.
       Harapan serupa disampaikan Allah kepada umat-Nya. Bangsa Israel mendengarnya dari Musa ketika Musa menceritakan ulang perjalanan nenek moyang mereka bersama Allah. Ketika itu, ada kegentar an yang dirasakan oleh segenap bangsa Israel sehingga mereka memilih mengutus Musa menghadap Allah, lalu menyampaikan apa yang Allah firmankan. Mereka pun berjanji untuk mendengar dan melakukannya. Kondisi hati bangsa Israel yang takut dan gentar membuat Allah terpikat dan Dia berharap kondisi hati umat pilihan-Nya selalu begitu. Bagi mereka yang memelihara hati yang takut akan Allah, ada jaminan keadaan mereka dan keturunan mereka baik untuk seterusnya.
       Takut akan Allah dan berpegang pada segala perintah atau firman-Nya. Harapan yang sama masih Allah gaungkan sampai saat ini. Apakah kita bersedia memenuhi harapan itu? Jika kita mengharapkan keadaan yang baik untuk masa depan kita dan keturunan kita, tidak ada cara lain, mari belajar untuk memelihara hati yang takut akan Dia dan pegang teguh kebenaran firman-Nya.

--------------------------------------------------------------


**  Scripture: Deuteronomy 5:29 ** 
"Othat there were such an heart in them, that they would fear me, and keep all my commandments always, that it might be well with them, and with their children forever!"


       
I never get a chance to read a message from a servant of God to his son who was a teenager and the birthday. One hope and prayer is that his son always loved God and live in the fear of God. As a parent, the servant of God was aware that only when his love for God and fear Him, truly secure his future and he will be able to face any challenge in life.

       
Similar hope God delivered His people. The Israelites heard of Moses when Moses recounts their ancestral journey with God. When it is, there's kegentar felt by all the people of Israel so that they choose to send Moses to God, and then convey what God says. They also promised to hear and do. Israel's heart condition that fear and trembling make God captivated and he hoped condition elect his heart has always been so. For those who maintain a heart that the fear of God, there is no guarantee of their state and their descendants good for onward.

       
Fear God and keep the commandments or His word. Hope that same God still gaungkan until today. Are we willing to meet that expectation? If we expect a good situation for our future and our posterity, there is no other way, let's learn to guard your hearts who fear Him and cling to the truth of his word.



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO





Firman Tuhan: Lukas 22:26 **
"Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan." 

       Ini kisah Maulwi Saelan, salah satu mantan ajudan Bung Karno (BK). Suatu hari ia berbantah-bantahan dengan BK. "Kalau marah, mata Bung Karno merah. Ia langsung masuk kamar, " katanya. Tak lama kemudian BK keluar kamar dan memanggil Maulwi. "Komm je hier maar (Kemarilah kamu), " kata BK. "Mampus, saya pasti dipecat, " pikir Maulwi. Apa yang terjadi? "Kamu benar, maafkan saya, "kata BK meminta maaf pada Maulwi.
       Mengakui kesalahan dan meminta maaf bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan, terlebih jika yang bersalah itu seorang pemimpin. Seperti para murid Yesus, kebanyakan kita mengaitkan kepemimpinan dengan kedudukan terhormat, kekuasaan besar, dan kekebalan terhadap kesalahan. "Peraturan pertama: Bos tidak pernah salah. Peraturan kedua: Jika bos salah, lihat peraturan pertama, " kata sebuah guyon.
       Yesus menjungkirbalikkan pandangan itu. Dia menakar kebesaran seorang pemimpin menurut kerendahan hati dan kesediaannya untuk melayani. Orang yang rendah hati tidak akan bersikap membenarkan diri. Ia menyadari dirinya toh masih manusia yang mungkin saja khilaf. Ia akan menjalankan tanggung jawab kepemimpinannya dengan mengandalkan bimbingan Tuhan dan tidak menutup diri terhadap masukan dan koreksi dari sesama. Kesediaan untuk meminta maaf ketika melakukan kesalahan, dengan demikian, menandakan kebesaran hati si pemimpin.


Dalam taraf tertentu, kepada kita masing-masing dipercayakan kepemimpinan. Apakah kita rendah hati dan mau melayani? 

--------------------------------------------------------------


**  Scripture: Luke 22:26 **
"But ye shall not be so, but he that is greatest among you, let him be as the younger, and he that is chief, as he that doth serve"

 
       This story Saelan Maulwi, one former aide Bung Karno (BK). One day he was arguing with BK. "When angry, red-eye Bung Karno. He immediately entered the room," he said. Shortly thereafter BK out of the room and call Maulwi. "Komm hier je maar (Come on you)," said BK. "Death, I would have fired," thought Maulwi. What happened? "You're right, I'm sorry," said BK apologized on Maulwi.

       Admitting mistakes and apologizing is not an easy matter to do, especially if the fault was a leader. As disciples of Jesus, most of us associate leadership with a respectable position, great power, and immunity to error. "The first rule: The boss is never wrong. Rule two: If the boss is wrong, refer to rule first," said a joking.

       Jesus overturning the view. She measure the greatness of a leader by humility and willingness to serve. People who humble themselves will not be confirmed. He realized he was: a human who might err. He will assume the responsibilities of leadership by relying on God's guidance and do not shut themselves off from the input and correction of others. Willingness to apologize when making mistakes, thus, indicating the magnanimity of the leader.
 


In a certain extent, we are each entrusted with leadership. Are we humble and willing to serve?

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO






** Firman Tuhan: **
 “Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.” (Amsal 31:10)
“Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya.” (Amsal 12:4)
“Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.” (Amsal 31:30)

 Tidak hanya suami yang harus bersikap baik di dalam Kristus, tetapi isteri juga memegang peranan penting dalam keharmonisan rumah tangga.

Firman Tuhan mengatakan bahwa isteri yang cakap lebih berharga dibandingkan dengan permata. Permata merupakan logam yang sangat berharga, jauh lebih berharga dibandingkan dengan emas. Banyak sekali orang di dunia ini yang bangga jika mengenakan permata sebagai perhiasannya. Seorang isteri yang cakap di dalam Tuhan jauh melebihi permata yang ada di dunia ini.
Tentunya semua isteri ingin menjadi isteri yang seperti itu. Mari kita lihat beberapa hal di dalam Firman Tuhan yang dapat membantu kita sebagai isteri untuk dapat menjadi lebih baik lagi di hadapan Tuhan:


 1.Tunduk Kepada Suami
Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.” (Efesus 5:22, 24)
Alkitab tidak mengatakan: hai suami tunduklah kepada isterimu, tetapi justru sebaliknya. Merupakan suatu kewajiban bahwa isteri harus tunduk kepada suami.


"Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagimana seharusnya di dalam Tuhan." (Kolose 3:18)


Jaman boleh berubah dengan meningkatnya status wanita menjadi setara dengan laki-laki di manapun dia berada. Sehingga wanita boleh menduduki posisi-posisi strategis baik di bidang bisnis, pekerjaan, pemerintahan dan lainnya.

Tetapi dalam posisinya di rumah tangga, harus tetap disadari bahwa suami memegang otoritas pemimpin dan kepala keluarga. Bagaimanapun posisi, status dan keadaan suami, isteri harus belajar tunduk kepada suaminya



2.) Hidup Murni Di Hadapan Tuhan



Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.” (1 Petrus 3:1-2)
 
Seorang isteri harus belajar untuk menjaga sikap dan tindakan mereka kepada suaminya. Ada sebagian suami yang memang belum dimenangkan di dalam Kristus. Bahkan mereka melakukan berbagai kejahatan di mata Tuhan.
Seorang isteri harus belajar bersabar dalam menghadapi hal ini. Dia harus tetap melakukan apa yang berkenan di hadapan Tuhan dan tetap mengasihi suaminya.
Sebagian besar suami yang bersikap tidak baik seperti ini tidak dapat diubahkan hanya dengan perkataan saja. Tetapi ketika suami melihat isterinya yang selalu bersikap sabar dan penuh kelembutan dalam menghadapi mereka, suatu saat sang suami akan luluh hatinya. Suami dapat dimenangkan hatinya melalui sikap dan tindakan isteri yang sabar dan taat kepada Tuhan.
.
3.) Menjadi PenoLong
TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” (Kejadian 2:18)
Tuhan menempatkan wanita untuk menjadi penolong bagi laki-laki, bukan sebaliknya. Adalah suatu kebahagiaan bersama bagi suami dan isteri, jika suami mendapatkan kesuksesan dan ketenaran dalam pekerjaannya. Isteri sangat memegang peranan penting dalam perjalanan menuju kesuksesan tersebut.
Setiap doa, dorongan, penyertaan, kesetiaan dan kesabaran yang senantiasa diberikan kepada suaminya akan menjadi suatu pondasi yang kuat bagi suami untuk dapat meraih kesuksesan.
…dan isteri hendaklah menghormati suaminya.” Efesus 5:33b

Untuk itu apapun kondisi suami saat ini, entah sedang dalam keterpurukan ataupun dalam kejatuhan, biarlah isteri tetap dapat setia untuk mendampingi suaminya. Isteri tidak boleh mencemooh, menjelekkan atau bahkan meninggalkan suami, jika sedang dalam keadaan yang buruk.
Isteri harus ingat bahwa dalam keadaan susah maupun senang, dia harus senantiasa menjadi pendamping dan penolong bagi suaminya.
Biarlah isteri tetap dapat men-support suaminya jika sedang menjalani masalah dan keadaan yang tidak menyenangkan.
Dengan tetap bergandengan tangan, maka ada kekuatan yang akan menyertai rumah tangga kita untuk dapat menghadapi masalah yang ada. Sehingga pada akhirnya nanti suami dan isteri dapat meraih kemenangan secara bersama-sama di hadapan Tuhan. Haleluya!



.

--------------------------------------------------------------



**  Scripture: 
"An excellent wife who can find? She is more precious than rubies. "(Proverbs 31:10)
"An excellent wife is the crown of her husband, but that makes ashamed is as rottenness to the bones her husband's illness." (Proverbs 12: 4)
"Charm is deceitful and beauty is vain, but a woman who fears the Lord be praised." (Proverbs 31:30)
 
  Not only the husband should be good in Christ, but the wife also plays an important role in domestic harmony. The Word of God says that the wife of an accomplished more precious than jewels. Jewel is a very precious metal, is far more valuable than gold. Lots of people in this world who are proud when wearing gems as jewelry. A wife who are knowledgeable in the Lord far exceed the jewel that is in this world.
Surely all the wives want to be a wife like that. Let's look at some things in God's Word that can help us as a wife to be able to be better in the presence of the Lord:
 
1.) Obey to the husband
"Wives, submit to your husbands as to the Lord,Therefore as the church is subject to Christ, so also wives should submit to their husbands in everything. "(Ephesians 5:22, 24)
The Bible does not say: O wives submit to your husbands, but quite the opposite. It is an obligation that wives should submit to their husbands.
"Wives, submit to your husbands, sebagimana fitting in the Lord." (Colossians 3:18)
Age may be changed by increasing the status of women be equal to men, wherever they are. So women should occupy strategic positions in the fields of business, employment, government and others.
But in his position in the household, the husband must remain aware that the authority leader and head of the family. However the position, status and condition of the husband, the wife must learn to submit to her husband

2.) Pure Life in the Light of the Lord

"Likewise, ye, ye wives, be in subjection to your own husbands, so that if any of those who do not obey the word, they also without the word be won by the behavior of their wives, when they see the purity and reverence of your lives their wives." ( 1 Peter 3: 1-2)

 
A wife must learn to keep their attitudes and actions to her husband. There are some husbands who did not won in Christ. In fact, they committed crimes in the eyes of God.
A wife must learn to be patient in dealing with this. He had to keep doing what is pleasing to God and still loves her husband.
Most husbands are to be not as good as it can not be changed just by words alone. But when the husband saw his wife who is always being patient and gentleness in dealing with them, one day her husband would melt her heart. Her husband can be won through the attitudes and actions of a patient wife and obedient to God.

3.) Be a helper
"The Lord God said:" It is not good that the man should be alone. I will make a helper for him, which is commensurate with him. "(Genesis 2:18)
God put the woman to be a helper for man, not vice versa. Is a happiness together for husband and wife, if the husband get success and fame in his work. Wife plays an important role in the journey towards success.
Every prayer, encouragement, participation, loyalty and patience are always given to him will be a strong foundation for the husband to be successful.

"... And the wife must respect her husband." Ephesians 5: 33b
For whatever it's current husband's condition, whether being in a slump or in the fall, let it remain faithful wife to accompany her husband. A wife should not be scoffed at, disfigure or even leave your husband, if you're in a bad state.
Wives must remember that in difficult circumstances and happy, he should always be a companion and helper to her husband.Let's wife still able to support her husband if currently undergoing problems and unpleasant circumstances.
With fixed hand in hand, then there is a power that will accompany our homes to be able to face the problems that exist. So in the end the husband and wife can win together in the presence of God. Hallelujah!

 


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Song