**Firman Tuhan: (Mazmur 34:9)**
"Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya" Mengenal Allah bukan hanya suatu pernyataan yang berdasarkan akal budi. Kita mengenal Allah dengan cara yang sama dengan proses mengenal seorang manusia sebagai sahabat.
Mengenal Allah adalah masalah keterlibatan pribadi--pikiran, kehendak, dan perasaan. Kalau tidak, hubungan itu bukanlah hubungan yang benar-benar pribadi. Untuk mengenal orang lain, kita harus menyediakan waktu baginya dan kepentingan-kepentingannya serta siap untuk turut merasakan bebannya. Tanpa semua itu, hubungan kita dengannya menjadi dangkal dan hambar.
"Kecaplah dan lihatlah betapa baiknya Tuhan itu!" kata pe-mazmur (Mazmur 34:9). Untuk "mengecap", artinya adalah untuk "mencoba" sesuap dari sesuatu dengan perasaan seorang yang mengharagai aromanya. Sepiring makanan mungkin tampak lezat dan sangat dipuji juru masaknya, tetapi kita tidak tahu kenikmatan yang sebenarnya sebelum kita mengecapnya.
Demikian juga, kita tidak tahu sifat seseorang sebenarnya sebelum kita "merasakan" pengalaman bersahabat dengannya. Sahabat dikatakan sebagai orang yang berbagi rasa satu sama lain sepanjang waktu dengan berbagi cara berpikir (bayangkanlah orang-orang yang sedang jatuh cinta) dan segala sesuatu yang diminati bersama.
Cara yang sama digunakan dalam pengenalan orang Kristen terhadap Allah, yang seperti kita lihat, juga merupakan sebuah hubungan antara sahabat..
Selamat pagi.
Tuhan memberkati.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
0 komentar:
Posting Komentar