** Firman Tuhan: Wah. 2:19 **
"Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama."
"Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama."
Thomas Woodrow Wilson (28/12/1856 - 03/02/1924) adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-28 (1913 - 1921). Sebagai penganut Presbiterian, ia tercatat dalam sejarah sebagai presiden yang sangat religius. Ayah Wilson adalah seorang pendeta dari Presbiterian Selatan.
Presiden Woodrow Wilson pernah memilki seorang pelayan yang terus-menerus meratapi fakta bahwa ia dan suaminya memerlukan posisi yang lebih bergengsi dalam kehidupan. Ia mendekati sang Presiden pada suatu hari setelah Menteri Tenaga Kerja mengundurkan diri dari kabinet.
"Presiden Wilson," katanya, "suami saya adalah orang yang tepat untuk mengisi posisi yang kosong ini. Ia orang yang bekerja keras, tahu apa artinya bekerja, dan memahami orang-orang yang bekerja. Tolong pertimbangkan dia saat Anda hendak menunjuk Menteri Tenaga Kerja yang baru."
Wilson menjawab, "Saya menghargai rekomendasi Anda, tapi Anda harus ingat, Menteri Tenaga Kerja adalah sebuah posisi penting. Dibutuhkan seseorang yang berpengaruh untuk mengisi posisi itu."
"Tapi," sahut si pelayan, "Kalau Anda membuat suami saya menjadi Menteri Tenaga Kerja, ia akan menjadi seseorang yang berpengaruh!"
THINGS TO LEARN:
Reputasi itu dibangun dari dalam ke luar, bukan sebaliknya.
Dan kalau kita berbicara reputasi kita mengingat satu tokoh dalam Alkitab yaitu tokoh Yusuf. Sebelum Yusuf menjadi orang besar di Mesir yaitu menjadi orang kedua setelah Firaun, dalam perjalanan hidupnyaYusuf tidak pernah mengeluh. Dia belajar membangun reputasi hidupnya dari dalam walaupun berbagai persoalan menekan dia. Berbagai masalah bertubi-tubi datang dan mencoba menyingkirkan reputasi yang baik dalam diri Yusuf. Namun sekali lagi Yusuf memiliki integritas dan reputasi yang cukup baik yang dia bangun dari dalam, dan itu yang membuat dia menjadi orang besar. Karena orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat (Mat 12:25).
Reputasi yang dibangun dari luar tidak akan bertahan lama, karena nilai-nilai dunia akan mempengaruhi hidupnya, tetapi reputasi yang dibangun dari dalam itulah yang penting, karena akan membangun karakter seseorang. Ingat: Nama yang harum lebih baik daripada minyak yang mahal, dan hari kematian lebih baik dari hari kelahiran (Pkh. 7:1).
WISDOM WORDS:
Abraham Lincoln: "Karakter seseorang seperti sebuah pohon dan reputasinya seperti bayangan pohon; bayangan adalah apa yang kita pikirkan; pohon itulah yang sebenarnya."
Theodore Roosevelt: "Satu-satunya bahan paling penting dalam formula keberhasilan adalah mengetahui bagaimana caranya bergaul dengan orang lain."
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
0 komentar:
Posting Komentar