** Firman Tuhan: 2 Korintus 5:6-9 **
Banyak orang hidup hanya berdasarkan apa yang dilihat, dirasakan dan dipikirkan. Keputusan-keputusan yang dibuat semata-mata berdasarkan pada preferensi, situasi yang berkembang dan perkiraan-perkiraan yang dianggap terbaik menurut pengetahuan orang. Keputusan yang dibuat seperti ini memang sepenuhnya masuk akal, namun seringkali jauh di luar kehendak Allah. Mata, emosi atau intuisi kita dapat menipu kita. Ketika kita hidup dengan iman, pusat eksistensi kita berpindah dari egosentris menjadi Kristusentris. Kita akan selalu mencari jalan-Nya sebelum membuat rencana dalam memenuhi segala kebutuhan kita. Amsal 3 : 5-6 menasehati kita, "Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu."
Membangun iman kepada Allah tidak cukup dengan sekedar membaca buku-buku rohani atau mendengarkan khotbah-khotbah. Iman itu harus dialami. Orang yang berjalan dengan Tuhan tidak mungkin menunggu perintah-Nya di tempat yang nyaman. Di sepanjang Alkitab, kita melihat orang-orang seperti ini bertindak berdasarkan iman kepada Allah. Debora dan Gideon memimpin negeri mereka untuk berperang.(Hakim-hakim 4:7), rasul Paulus pergi ke bangsa-bangsa (Kis 9:20) dan sebagainya. Mereka menyatakan iman mereka melalui tindakan nyata dan selalu berusaha menguatkan iman mereka sendiri setiap hari.
Langkah kita pasti akan tersandung bila hanya bergantung pada pandangan kita yang terbatas. Jauh lebih baik bila kita meletakkan tangan kita dengan penuh keyakinan ke dalam genggaman Tuhan dan berjalan dengan iman yang mantap. Pilihan ada pada diri kita sendiri sebagai orang percaya. Berikanlah kehidupan kita kepada Allah, maka kita akan mengalami bahwa Dia sungguh dapat dipercaya. Berikanlah kepada-Nya segala sesuatu di hidup kita, maka kita akan berjalan di dalam kamenangan setiap hari.
Selamat pagi
Tuhan memberkati.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
0 komentar:
Posting Komentar