Bacaan: Kolose 3:15-17

        Pernahkah kita memperhatikan bahwa beberapa ayat Alkitab tampak lebih mudah dihafalkan daripada dipraktekkan? Salah satu ayat yang langsung teringat adalah “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu” (I Tesalonika 5:18). Kata “segala hal” san
gat menantang sebab ada beberapa situasi tertentu dimana kita tidak merasa bersyukur. Ada masalah-masalah yang kita hadapi yang berdampak secara negatif kepada setiap aspek kehidupan kita, mencuri sukacita dan memalingkan fokus kita dari sang Juruselamat.


        Selama bertahun-tahun, ada saat-saat dimana saya naik ke mimbar selagi ibadah gereja dimulai dan hati saya berada di tempat lain. Saya telah siap secara mental dan rohani untuk berkhotbah – namun secara emosional, saya bergumul dengan hal-hal lain yang menghancurkan hati saya.
        Pada saat-saat itulah saya mengalami sesuatu yang luar biasa. Selagi orkestra mulai bermain dan jemaat mulai bernyanyi, hati saya akan meresponi kata-kata dalam lagu-lagu hymne itu. Mazmur 22:4 mengatakan kepada kita bahwa Tuhan bersemayam di atas puji-pujian kita, karenanya adalah hal yang baik bagi kita untuk bersyukur kepada-Nya ’dalam segala hal” – bahkan pada saat situasi yang paling berat sekalipun. Sikap bersyukur mengubah fokus saya dari kesukaran yang saya hadapi kepada karakter, pemeliharaan dan kasih Tuhan yang luar biasa. Tiba-tiba kesukaran saya nampak tidak lagi membebani.
        Alkitab mendorong kita untuk selalu menyuarakan ucapan syukur kita kepada Tuhan, apapun yang kita hadapi. Mengapa? Sebab ketika kita berfokus pada Tuhan dan bukan pada masalah, kita menyadari, Ia telah memberikan kemenangan kepada kita.

Tuhan Yesus selalu mengasihi, memberkati, memelihara dan menyertai kita semua. Amin

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Song