Nats :
Sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna. (2 Korintus 12:9)
William Moon pemuda yang memiliki masa depan cerah. Suatu hari sebuah kecelakaan hebat menimpanya sehingga kedua matanya buta total. Peristiwa ini menghancurkan semua asa yang dibangunnya. Sejak itu ia menghabiskan waktu bertahun-tahun menyendiri dalam kamarnya. "Apa gunanya diriku sekarang setelah aku tersekap dalam kamarku dan dunia telah tertutup bagiku?" keluhnya. Beruntung, suatu hari ia mulai menyadari bahwa Tuhan memiliki rencana di balik kebutaannya. Ia mulai belajar mengembangkan sistem unik mengenali abjad untuk menolong kaum tunanetra seperti dirinya. Di luar perkiraannya, temuan ini diterima di beberapa negara; lebih dari 4 juta tunanetra dapat membaca Alkitab berkat temuannya itu.
Kita acap kali tidak memahami mengapa sesuatu yang telah kita persiapkan dengan baik tiba-tiba hancur berantakan di tengah jalan. Kita putus asa, dan berharap situasi buruk itu disingkirkan dari hidup kita, tetapi Tuhan seolah bergeming mendengar doa kita. "Mengapa hal ini harus terjadi?" kita bertanya.
Paulus merasa terganggu dengan "duri" yang menyakiti dirinya. Ia berharap duri itu disingkirkan. Tuhan pun berkata, "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna" (ay. 9). Tuhan menjanjikan sebuah kuasa yang sempurna justru di dalam kelemahan kita. Sebab itu, alih-alih meratapi kelemahan dan situasi buruk yang sedang terjadi, bukankah kita dapat bersyukur karena Tuhan hendak menunjukkan rencana-Nya yang besar melalui kelemahan kita?
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
0 komentar:
Posting Komentar