** Firman Tuhan : 1 Korintus 1:26-31 **
Mungkin tidak ada orang yang menyamai rasul Paulus dalam gelar akademis, latar belakang keluarga, ataupun jabatan yang ia miliki. Tetapi ketika ia berjumpa dengan Kristus dalam perjalanannya ke Damaskus, Ia menemukan bahwa semua itu tidak ada artinya. Ia belajar bahwa satu-satunya yang memiliki nilai kekal di bumi ini adalah Yesus, Juruselamatnya yang telah mati di kayu salib demi dosa-dosanya. Pemahaman baru ini membuat ia menganggap sampah semua yang dahulu tampaknya yang merupakan keuntungannya (Filipi 3:8). Sejak itu, kemegahan satu-satunya adalah salib Kristus (Galatia 6:14).
Dalam bacaan pagi ini,Paulus tidak lagi melekatkan penghargaan dirinya kepada riwayat hidupnya, melainkan pada salib dan darah Kristus yang tercurah disana. Meskipun hal ini terdengar bodoh bagi banyak orang, sang Rasul tahu bahwa salib adalah tempat Allah menggenapi janji-Nya, yaitu menyediakan seorang Juruselamat. Di sanalah Kristus menyerahkan nyawa-Nya untuk menanggung dosa seluruh dunia baik dosa masa lalu, sekarang dan yang akan datang. Salib menjadi tempat penghakiman Allah dijalankan, dan belas kasihan-Nya dicurahkan. Di kayu saliblah, rencana penebusan Allah disingkapkan, kuasa dosa dipatahkan, dan pengampunan dosa diberikan. Melalui darah yang tercurah dan kematian-Nya, kehidupan barupun diberikan kepada semua orang yang menerima Kristus sebagai juru selamat.
Pagi ini, Salib masih berdiri sebagai cermin untuk merefleksikan ketidakberhargaan kita, tetapi juga untuk menyatakan kuatnya kasih Allah, Salib menjadi sebatang magnet untuk menarik orang datang kepada Tuhan (Yohanes 12:32), dan sebuah model dari hidup yang penuh pengorbanan (Yohanes 15:13). Tempat kematian itu kini telah menjadi mercusuar pengharapan, karena di sanalah melalui Yesus Kristus kita mendapatkan keselamatan (Kisah Para Rasul 4:12).
Tuhan Yesus memberkati & mengasihi kita sekaLian :)
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar