** Firman Tuhan : Roma 8:13 **
"Sebab jika kamu hidup menurut daging kamu akan mati; Tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup."
Semua orang cenderung berkata dan merasa bahwa dirinya bijaksana, ramah, suka memberi pokoknya segala yang baik-baik. Diakui atau tidak kitapun mungkin sering merasa seperti itu. Jika kita hanya merasa bahwa kita baik, maka kita sedang terjebak dalam kesombongan diri sendiri. Seorang dapat dikatakan baik atau tidak akan terlihat dari karakternya. Karakter adalah fakta yang kuat dan dapat berbicara untuk menentukan sikap hidup seseorang.
Dalam bukunya John Maxwell berkata: "Siapapun yang mengatakan bahwa ia berintegritas, namun perbuatannyalah yang mengindikasikan karakternya yang sesungguhnya. Karakter kita yang menentukan siapa kita yang sesungguhnya, itulah sebabnya kita tidak dapat memisahkan karakter seseorang dari perbuatannya," Setiap orang akan dinilai dari perbuatannya, karena perbuatan selalu dihasilkan dari karakter atau sikap pribadi manusia. Inilah yang sangat menentukan, lebih dari sekedar perkataan karakter adalah hal yang sangat nyata. Memang dalam melakukan perbuatan kebaikan pasti selalu ada perjuangan, tidak terjadi dengan sendirinya, Pauluspun menghadapi hal yang sama saat ia hendak melakukan kebenaran tubuh jasmani atau kedagingannya selalu berusaha untuk menghalanginya, namun tetap berusaha untuk terus menerus bergantung pada anugerah Kristus dengan cara membangun manusia rohaninya, untuk menghasilkan karakter yang baik.
Orang yang bijak selalu berpikir untuk mengembangkan jiwa dan karakternya kearah yang lebih baik sekalipun ia sedang tertekan atau menghadapi krisis. Alexander Solzhentsyin, seorang penulis yang pernah memenangkan nobel berkata: "makna hidup bukanlah meraih kemakmuran, seperti yang kita pikir, melainkan mengembangkan jiwa".
Pengembangan karakter adalah inti dari perkembangan kepribadian kita sebagai manusia. Mari kita memeriksa diri sendiri, bagaimana sikap kita saat menghadapi masalah, apakah kita marah-marah atau menyalahkan orang lain, atau kita merenung dan belajar untuk mengucap syukur dalam segala hal? Jawabannya ada pada diri kita masing-masing, jika kita telah menemukan jawabannya kita telah menemukan siapa diri kita yang sesungguhnya.
Tuhan Yesus memberkati kita sekalian :)
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
0 komentar:
Posting Komentar