Nats : Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. (Roma 1:21 ) Seorang teman berkata bahwa kesetiaannya memberikan persembahan di gereja membuat Allah melipatgandakan persembahannya melalui usaha dan pekerjaannya. Persembahan itu merupakan investasi dalam Kerajaan Allah. Kelak ia akan mendapatkan keuntungan dari pemberiannya itu. Teman ini mengganggap Allah itu seperti perusahaan penanaman modal yang akan memberinya keuntungan suatu saat nanti.
Setiap kita pasti memiliki gambaran tentang Allah. Bagaimana gambaran Allah dalam pikiran kita sedikit banyak akan memengaruhi sikap kita kepada-Nya, yang akan terlihat dalam perilaku kita sehari-hari. Itulah kondisi yang digambarkan Paulus. Berangkat dari pemikiran yang keliru tentang Allah, orang-orang ini kemudian menggantikan kemuliaan Allah dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung, binatang berkaki empat, atau binatang menjalar (ay. 23). Akibatnya Allah meyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran (ay. 24), hawa nafsu yang memalukan (ay. 26), dan pikiran yang terkutuk (ay. 28). Dengan kata lain, kondisi batin mereka makin memburuk.
Pandangan yang rendah tentang Allah menghancurkan manusia itu sendiri dan juga menghambat kemajuan Injil. Pandangan yang benar tentang Allah merupakan dasar yang vital bagi kehidupan Kristen. A.W. Tozer menulis, "Menurut saya, hampir semua kesalahan dalam doktrin atau kegagalan dalam menerapkan etika Kristen berpangkal pada pandangan yang kurang sempurna dan kurang mulia tentang Allah." Bagaimana kita memandang Allah?
PANDANGAN YANG RENDAH TENTANG ALLAH MENDATANGKAN KEHANCURAN;
PANDANGAN YANG BENAR TENTANG ALLAH MENDATANGKAN KETEGUHAN.
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
SEO
0 komentar:
Posting Komentar