** Firman Tuhan: Kejadian 37:17 **
"Lalu kata orang itu: 'Mereka telah berangkat dari sini,sebab telah kudengar mereka berkata: Marilah kita pergi ke Dotan.' Maka yusuf menyusul saudara-saudaranya itu dan didapatinyalah mereka di Dotan."


       Sepintas ayat diatas hanya merupakan sepenggal kisah perjalanan. Namun, jika dilihat lebih dalam, itu adalah bagian dari ketaatan Yusuf kepada orang tua dan saudara-saudaranya. Ia adalah anak yang bertaburan fasilitas, termasuk kasih sayang, tetapi menuruti perintah ayahnya (Kejadian 37:13). Dari Kanaan ke Sikhem diminta mengirim bekal, ia tidak membantah. Dari Sikhem harus menuju Dotan, ia tidak mengeluh. Namun, sejak awal, saudaranya telah membenci dirinya (Kejadian 37:4).

       Ketika saudara-saudaranya melihat kedatangan Yusuf, mereka silih berganti melontarkan usulan kejahatan untuk menghabisi dirinya (Kejadian 37:20). Di saat paling kritis ternyata ada pendapat berbeda dari antara sudaranya yang jahat: Ruben, anak kedua,ternyata mengusulkan jangan membunuh Yusuf. Cukup menyekapnya di sumur.

       Setelah dihajar sampai babak belur, Yusuf dilempar ke sumur kering. Sakit dan memar tidak bisa dirasakan lagi karena bernafas saja sangat sulit akibat pengabnya sumur--kurang oksigen. Apabila hal itu berlangsung beberapa jam saja, Yusuf akan tewas. Namun, yang terjadi selanjutnya Yusuf diangkat dari sumur tua. How come? Yehuda yang juga punya "track record" bejat, tidak bermoral, dan mata duitan, tiba-tiba punya usul untuk mencari uang dengan menjual Yusuf ke orang Ismael.Namun, justru disanalah awal kejayaan Yusuf.

       Dunia ini penuh dengan orang jahat. Kita merasa diimpit kesulitan,terintimidasi berbagai pihat serta terancam oleh keadaan, baik dilingkungan kantor maupun masyarakat. Bagaiman menghadapi orang jahat? Cara kekerasan atau cara halus,biasanya dua pikihan itu yang mengemuka dalam menghadapi kasus orang jahat. Yang lebih tepat tentunya adalah mengandalkan Tuhan. Biralah Tuhan yang menangani orang jahat. Jika kita mau hidup taat seperti Yusuf dan senantiasa mengandalkan Tuhan dalam hidup,semua masalah bisa diselesaikan. Kita bisa diangkat dari berbagai kesulitan, tekanan, lubang, dan lembah kekelaman.

       Bahkan orang jahatpun bisa dipakai sebagai sarana untuk mengangkat kita. Ada saja jalan keluar untuk kasus yang pelik dan dilematis dalam menghadapi orang jahat.Intinya satu saja, cara paling efektif untuk mengatas mereka yang jahat adalah menyerahkan kepada Tuhan,apalagi jika berdampak lebih buruk bila kita tangani sendiri dengan penuh emosi. Biarlah Tuhan yang berperang melawan mereka. Kalau perlu kita doakan mereka agar mereka bisa dipakai Tuhan untuk membantu kita.


KETIKA KITA ADA DI DALAM TUHAN, DARI DALAM SUMUR KEHIDUPAN YANG GELAP PEKAT PUN TUHAN BISA MENGANGKAT KITA.

----------------------------------------------------------------------------------------------------



** Scripture: Genesis 37:17 **"Then the man said: 'They have departed from here, for I heard them say: Let us go to Dothan.' Yusuf then followed his brothers, and they found them in Dothan."

       
At first glance the above paragraph is only a piece of the journey. However, when viewed more deeply, it is part of obedience to parents Joseph and his brothers. He was the son of the scattered facilities, including the affections, but to obey his father (Genesis 37:13). From Canaan to Shechem asked to send supplies, he did not argue. Of Shechem had headed Dotan, he did not complain. However, from the beginning, his brother has hated him (Genesis 37:4).

       
When his brothers saw the arrival of Joseph, they alternated catapult proposed crime to kill him (Genesis 37:20). At the most critical moment there was a different opinion from the evil sudaranya: Ruben, the second son, was proposed not to kill Joseph. Pretty locked her in the well.

       
Having beaten until bruised, Joseph was thrown into a dry well. Pain and bruising can not be felt anymore because it is very difficult to breathe due to pengabnya well - less oxygen. If it lasts a few hours, Joseph will be killed. However, what happened next Joseph lifted from old wells. How come? Judah also had a "track record" depraved, immoral, and mercenary, suddenly have a suggestion to make money by selling Joseph into the Ismael.Namun, it was there that early heyday of Joseph.

       
The world is full of bad people. We felt bad odor difficulties, intimidated and threatened by pihat various circumstances, both within the office and the community. How to face the bad guy? Violence or subtle ways, usually two pikihan it is raised in a case of a bad guy. More appropriate course is to rely on God. Biralah God handle the bad guy. If we want to live like Joseph and obey God always count on in life, all problems can be solved. We could be lifted out of the difficulties, pressures, pit, and the valley of the shadow of death.

       
Even Eevil can be used as a means to uplift us. There are just way out of the case and very difficult dilemma in the face of the jahat.Intinya one course, the most effective way to appeal their evil is handed to God, especially if the impact is worse if we treat themselves with great emotion. Let God fight against them.
If we need to pray for them so that they can be used by God to help us.


WHEN WE'RE IN THE LORD, 
                 FROM THE DARKNESS OF WELL LIVING LORD CAN LIFT US.

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Song