- Renungan Pagi -
Mazmur 126:5 "Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai."
Ada pepatah mengatakan: "Palu menghancurkan kaca, palu membentuk baja." Apa maksudnya? Kaca memiliki sifat mudah sekali retak, pecah dan hancur apabila terkena benturan. Sedangkan baja itu kuat, kokoh dan tidak mudah pecah. Ini berbicara tentang reaksi seseorang terhadap masalah. Apakah kita bersifat seperti kaca yang rentan terhadap benturan (masalah), sehingga mudah sekali kita kecewa, hancur, putus asa, marah, tersinggung, sakit hati, frustasi, mengasihani diri sendiri dan menyalahkan orang lain? Sedikit benturan saja sudah lebih dari cukup untuk merampas sukacita kita. Sebagai orang percaya seharusnya kita memiliki sikap seperti baja yang berkarakter kuat dan tangguh. Seseorang yang bermental baja akan selalu berpikiran positif, optimis dan tetap bisa mengucap syukur meski berada dalam tekanan dan himpitan. Ia bisa mengambil sebuah pelajaran berharga dari setiap masalah yang terjadi. Masalah baginya adalah sebuah proses yang membentuk dirinya menjadi pribadi yang lebih baik. Kita tahu bahwa sepotong besi baja akan menjadi sebuah alat yang berguna bagi kehidupan manusia setelah terlebih dahulu dibentuk dan ditempa dengan palu. Memang setiap pukulan terasa menyakitkan dan terkadang kita harus bercucuran air mata, namun semua itu akan mendatangkan kebaikan bagi kita. Sebaliknya jika kita seperti kaca maka kita akan melihat palu sebagai musuh yang menakutkan dan menghancurkan. Masalah adalah salah satu cara yang dipakai Tuhan untuk membentuk, memproses, memurnikan dan menguji kualitas iman kita.
"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Roma 8:28). Karena itu jangan pernah lari dari masalah, namun hadapilah masalah dengan iman. Perhatikan Daud! Ia tidak gentar sedikit pun ketika harus berhadapan dengan Goliat, bahkan dengan penuh iman berkata, "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu." (1 Samuel 17:45).
Jadilah orang Kristen yang bermental baja, yang tetap kuat meski diterpa masalah.
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
SEO
Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun
Ulangan 6: 6-7
Banyak anak-anak yang hidupnya tidak karuan, terlibat narkoba, pergaulan bebas, melawan orang tua, termasuk juga orang-orang dewasa yang hidupnya tidak beda dengan anak-anak tersebut dan kalau kita renungkan, semuanya merupakan produk atau hasil pendidikan yang keliru dalam keluarga.
Dan sudah bukan rahasia lagi bahwa terlalu banyak orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya, usahanya bahkan pelayanan gerejanya dan mengabaikan pendidikan kepada anak-anaknya
Mereka pikir, cukup dengan menyediakan semua keperluan anak-anaknya, menyekolahkan ke sekolah unggulan, tapi tidak pernah mengajarkan kebenaran firman Tuhan atau menanamkan nilai-nilai kristiani kepada anak-anaknya.
Padahal firman Tuhan sudah mengingatkan kita agar kita mengajarkan kepada anak-anak kita untuk mengasihi Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
Yang terlalu sering kita tekankan dan ajarkan kepada anak-anak kita adalah, belajar agar sukses, hidup makmur dan itu bukan sesuatu yang salah, namun ada hal yang jauh lebih penting adalah mengajarkan mereka untuk mengasihi Tuhan, agar hidup mereka sepenuhnya bergantung kepada Tuhan, bukan kepada hal-hal yang sementara.
Padahal manusia itu hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah, roti memang membuat kita hidup secara jasmani, namun firman Tuhan yang membuat kita memperoleh hidup yang kekal.
Dan yang tidak kalah penting adalah, sebagai orang tua kita harus menjadi teladan yang baik dan benar bagi anak-anak kita .
" Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat:
Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan.
Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar firman Allah jangan dihujat orang.
Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita. ( Titus 2:1-8 )
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
Ulangan 6: 6-7
Banyak anak-anak yang hidupnya tidak karuan, terlibat narkoba, pergaulan bebas, melawan orang tua, termasuk juga orang-orang dewasa yang hidupnya tidak beda dengan anak-anak tersebut dan kalau kita renungkan, semuanya merupakan produk atau hasil pendidikan yang keliru dalam keluarga.
Dan sudah bukan rahasia lagi bahwa terlalu banyak orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya, usahanya bahkan pelayanan gerejanya dan mengabaikan pendidikan kepada anak-anaknya
Mereka pikir, cukup dengan menyediakan semua keperluan anak-anaknya, menyekolahkan ke sekolah unggulan, tapi tidak pernah mengajarkan kebenaran firman Tuhan atau menanamkan nilai-nilai kristiani kepada anak-anaknya.
Padahal firman Tuhan sudah mengingatkan kita agar kita mengajarkan kepada anak-anak kita untuk mengasihi Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
Yang terlalu sering kita tekankan dan ajarkan kepada anak-anak kita adalah, belajar agar sukses, hidup makmur dan itu bukan sesuatu yang salah, namun ada hal yang jauh lebih penting adalah mengajarkan mereka untuk mengasihi Tuhan, agar hidup mereka sepenuhnya bergantung kepada Tuhan, bukan kepada hal-hal yang sementara.
Padahal manusia itu hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah, roti memang membuat kita hidup secara jasmani, namun firman Tuhan yang membuat kita memperoleh hidup yang kekal.
Dan yang tidak kalah penting adalah, sebagai orang tua kita harus menjadi teladan yang baik dan benar bagi anak-anak kita .
" Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat:
Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan.
Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar firman Allah jangan dihujat orang.
Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita. ( Titus 2:1-8 )
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
Langganan:
Postingan (Atom)