“Remember that great love and great achievements involve great risk. - Ingat! Cinta yang besar dan prestasi tinggi melibatkan resiko yang besar pula.” ~ Anonim

       Risiko memiliki komponen ketidakpastian. Seumpama seseorang meloncat dari gedung berlantai 21 dan mengenakan parasut di punggungnya, ia tidak punya kepastian apakah nantinya parasut itu terbentang dengan baik ataukah tidak. Jika parasut itu gagal di kembangkan, dia berisiko terluka atau meninggal. Tetapi jika ia terjun tanpa parasut, jelaslah ia pasti meninggal dan berarti ia sama sekali tidak menghadapi risiko. Karena risiko itu ditandai dengan berbagai kemungkinan atau ketidakpastian.

        Risiko juga bersifat perorangan. Kalaupun misalnya terjadi luberan lumpur panas seperti yang terjadi di Porong - Jawa Timur itu pasti tak hanya dihadapi perusahaan pengebor gas bumi. Tetapi risiko luberan lumpur panas tersebut juga menimpa semua komponen, diantarnya para pemegang saham, kreditur, dewan direksi, pegawai, terlebih penduduk sekitar yang harus mengungsi meninggalkan rumah dan harta benda karena terendam lumpur panas, dan lain sebagainya.

       Kita menghadapi risiko setiap hari entah pada saat kita menyeberang jalan, makan, sekolah atau mengejar angkutan kota untuk berangkat kerja atau bahkan pada saat tidur. Beberapa sikap hati-hati sekalipun juga mengandung risiko. Contoh kita mencuci buah-buahan dan sayuran dengan larutan khusus supaya terhindar dari dampak penggunaan pestisida yang melekat pada buah-buahan dan sayuran. Tetapi ternyata langkah tersebut juga memiliki konsekuensi negatif yaitu berkurangnya vitamin dan mineral yang terkandung di dalamnya.

       Dengan kata lain, risiko menguasai berbagai area dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan profesional dimanapun kita berada. Kendati demikian, jangan sampai kita berkeinginan untuk tidak menghadapi risiko, karena hal itu sangatlah tidak produktif. Segala risiko tak harus mengganggu kelangsungan aktifitas kita sehari-hari ataupun upaya kita untuk menjadi lebih baik.

        Baiknya kita tidak belajar bagaimana menghadapi risiko dari anak kecil yang mencoba memulai langkah-langkah pertamanya. Umumnya mereka teguh berusaha melangkah, walaupun risikonya ia harus berkali-kali terjatuh. Lambat laun setelah terus mencoba, maka ia akan dapat berjalan bahkan berlari.

        Contoh lain anak kecil itu ingin mengambil sesuatu di atas meja yang lebih tinggi dari tubuhnya sendiri. Untuk mendapatkan posisi yang strategis dan dapat menjangkau benda tersebut mungkin ia berusaha menyusun beberapa kursi. Bisa jadi ia berhasil mendapatkan posisi yang ideal, tetapi tak jarang ia harus menghadapi risiko kursi terguling dan ia terjatuh ke lantai.

        Yang sering terjadi, anak itu mungkin menangis sebagai bentuk ungkapan rasa sakit. Tetapi itu hanya sebentar. Ia akan berusaha sekali lagi, dan tak pernah putus asa mencoba terus. Ketika ia sudah berhasil menjangkau benda yang ia maksud, ia pasti sudah melupakan rasa sakit atau kepalanya yang benjol akibat berulangkali terjatuh.

       Sikap anak kecil sebenarnya pelajaran bagi kita untuk terus berupaya meskipun nantinya kita mungkin menghadapi risiko. Mereka yang gagal karena memilih berhenti ketika menghadapi risiko, misalnya gagal, ditipu orang, krisis karena situasi bisnis kacau dan lain sebagainya. Tetapi tak sedikit diantara mereka yang sangat berhasil karena menjadikan kegagalan sebagai pelajaran berharga dan terus berupaya.

        Pebisnis sukses seperti Donald Trump berani berinvestasi pada bisnis-bisnis potensial tetapi berisiko tinggi. Ia pernah menanggung risiko kebangkrutan dan hutang sebesar 2 milyar USD pada tahun 1990-an. Sampai-sampai ia tak dapat membayar hutang tersebut. Tetapi pria lulusan University of Pennsylvania’ s Wharton School itu tetap optimis dapat menciptakan sesuatu yang besar dan istimewa.

        Ia kembali memanfaatkan kemampuan bernegosiasi dan kepintarannya untuk kembali berinvestasi. Ia memiliki keberanian menembus dunia bisnis yang penuh dengan risiko dan melakukan manuver bisnis yang paling luar biasa dalam sejarah, sampai akhirnya mampu merajai bisnis di bidang perhotelan, kasino, real estate dan lain sebagainya. Keberanian melangkah sekaligus menanggung risiko berbisnis menjadikan Donald Trump sekarang sebagai salah seorang terkaya di dunia.

        Seandainya Donald Trump tak memulai langkahnya di dunia bisnis, dijamin pasti dia tak akan mengalami risiko gagal. Dengan kata lain, orang-orang sukses di dunia ini memulai segala segala keberhasilan dengan berenang dalam lautan risiko. Jika kita memilih sukses, maka langkah yang paling tepat untuk menyongsong sukses itu adalah segera memulai dan terus mencoba.

        Dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwasanya kegagalan adalah bagian dari paket kesuksesan. Jika kita menyerah pada saat kita gagal maka kita tak akan pernah menyadari begitu dekat posisi kita dengan kesuksesan itu. Bila kita cukup memahami bagaimana cara menanggung risiko dari seorang anak kecil, maka jangan pernah lagi menghitung berapa kali kita gagal, melainkan menentukan secara pasti kapan kita bisa sukses dengan berusaha, berubah, dan memperbaiki strategi secara simultan atau terus menerus.


Tuhan Yesus Memberkati Kita Semua :)


------------------------------------------------------------------------------------------------------- 


“Remember that great love and great achievements involve great risk. - Ingat! Cinta yang besar dan prestasi tinggi melibatkan resiko yang besar pula.” ~ Anonim


       Risks have the uncertainty component. Suppose someone jumped from the 21-story building and wearing a parachute on his back, he had no certainty whether it will parachute unfolds well or not. If the parachute fails to be developed, he was at risk of injury or death. But if he falls without a parachute, it was clear he meant he must have died and not at all at risk. Because the risk is characterized by a variety of possibilities or uncertainties.Risks also become individual. Even if such occurs luberan mud as happened in Porong - East Java was definitely not just gas drillers companies face. But the risk is too hot mud overflow overwrite all components, among which the shareholders, creditors, the board of directors, employees, especially about people who had fled the home and possessions because the hot mud, and so forth. 

       We face risks every day either when we cross the street, eating, school or catch public transport to go to work or even during sleep. Some caution though also risky. Example we wash fruits and vegetables with a special solution in order to avoid the inherent impact of pesticides on fruits and vegetables. But it turns out the move also has negative consequences are reduced vitamins and minerals contained in it.

       In other words, the risk control of various areas in your personal life and professional life wherever we are. Nevertheless, let us not be desirous not to run the risk, because it is simply not productive. All risks should not interfere with the continuity of our daily activities-and our efforts to become better. 


       Perhaps we should not learn how to deal with the risk of a child who tried to start the first steps. Generally they try to step firmly, although the risk is many times he had fallen. Gradually, after constantly trying, then he will be able to walk and even run.Another example of the little boy wanted to grab something on the table that is higher than his own. To obtain a strategic position to reach the object and maybe he was trying to arrange a few chairs. It could be that he managed to get an ideal position, but not infrequently he must face the risk of chairs overturned and he fell to the floor. 

       What often happens, the child may cry as a form of expression of pain. But it was only briefly. He will try once again, and never gave up trying. When he had managed to reach the object he has in mind, he must have forgotten the pain or bumps her head repeatedly falling due.Attitude of young children is actually a lesson for us to continue to work even though that later we may be at risk. Those who fail because of choosing to stop when facing a risk, for example failed, gullible people, because of the crisis situation chaotic business and so forth. But not a few of them are very successful because of failure to make a valuable lesson and continue to work.Successful businessmen like Donald Trump dare to invest in potential businesses but high risk. He had run the risk of bankruptcy and debt of 2 billion USD in 1990. To the extent that he could not pay the debt. But he graduated from the University of Pennsylvania 's Wharton School was still optimistic to create something big and special.

       He re-use negotiating skills and intelligence to re-invest. He had the courage to penetrate the world of business is full of risks and business maneuver most remarkable in history, until finally able to dominate business in the field of hospitality, casinos, real estate and others. Courage to bear the risk of doing business at the same time stepping makes Donald Trump today as one of the richest in the world.


       Had Donald Trump did not start walking in the business world, he would not be guaranteed to be at risk of failing. In other words, successful people in this world every success with the launch of all swim in a sea of ​​risk. If we choose to be successful, then the most appropriate measures to meet the success it was immediately started and keep trying.


       Can be drawn a conclusion that failure is part of success package. If we give up when we fail then we will never realize our position so close to success.
When we quite understand how to run the risk of a child, then do not ever again count how many times we fail, but determining exactly when we can be successful with the attempt, change, and refine strategies simultaneously or continuously.



The Lord Jesus Bless Us All :)
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Song