** Firman Tuhan: Matius 2:14 **
"Yusuf pun bangun, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir."
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
** Firman Tuhan: Mikha 7:19 **
"Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. "
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
** Firman Tuhan: KoLose 3:17 **
"Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita."
Kita mungkin kerap berucap, "Puji Tuhan!" Namun, apakah kita melakukannya karena kebiasaan atau dengan penuh penghayatan? Ketika mengalami hal-hal yang tidak kita harapkan, kita cenderung menggerutu, panik, bimbang, bahkan marah, dan relatif sulit mengucap syukur.
" And whatever you do in word or deed , do all in the name of the Lord Jesus , all the while giving thanks through him to God the Father . "
We may often say , " Thank God ! " However , if we do it out of habit or with a full appreciation ? When subjected to the things we did not expect , we tend to grumble , panicked , indecisive , even angry , and relatively difficult to give thanks .
Giving thanks can be difficult because the change must begin from the perspective or point of view . That is why verse 5 ff . talk about the " new man " . When a person becomes a new , much has changed in and through him . There are mental changes , values , appreciation , even a change of life , even our bodies stay the same anyway . When a person has become the new , when he was " bright " , it is easy she appreciates everything. Yes , it is used to make it sputter , can now be pushed to be grateful .
Paul also ordered that the Colossians to give thanks " in the name of God " . So , God is the basis of our thanksgiving . Thanksgiving outside the awareness of the Lord , make our words tub, cosmetics , lip gloss which looks beautiful but is not true . Thanksgiving even just going to be a mask .
To avoid this kind of mistake , people are reminded that they are the ones who are sanctified . We used gross , but now the net for the work of God . If we always remember that God's work is so deeply and fundamentally , it is easy for us to say that " all things will be good " , while expressing gratitude to sincerity .
THANKGIVING FLOW FROM AWARENESS
OF GREATNESS WORKS AND GIFTS LORD
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
** Firman Tuhan: Yohanes 1:46 **
" Kata Natanael kepadanya, "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?"
Seorang teman menceritakan pengalaman yang menjengkelkan di sebuah bandara di Amerika Serikat. Saat pemeriksaan paspor, entah mengapa tiba-tiba beberapa petugas membawanya ke kantor untuk diinterogasi. Rupanya mereka curiga karena kota asal teman saya, menurut informasi yang mereka ketahui, adalah sarang teroris. Perlu waktu berjam-jam bagi teman saya untuk meyakinkan bahwa dirinya "bersih" dan barulah petugas bandara mempercayainya.
Nazaret berlokasi di pegunungan sebelah selatan Galilea, dekat persimpangan jalan kafilah besar dalam rute perdagangan era itu. Pasukan Romawi yang bertugas di Galilea ditempatkan di kota kecil ini. Orang Nazaret selalu berhubungan dengan bangsa-bangsa dari seluruh dunia sehingga berita dunia cepat sampai kepada mereka. Mereka bersikap independen, tak terikat, sikap yang dianggap rendah oleh orang Yahudi lain. Barangkali inilah alasan di balik komentar Natanael. Ia berprasangka buruk dan menyamaratakan seluruh penduduk kota itu, padahal ada seseorang yang sungguh-sungguh baik tinggal di sana: Yesus, Sang Mesias.
Kita semestinya berhati-hati agar tidak terlalu cepat berprasangka buruk dan menilai orang hanya berdasarkan asal-usul atau tempat tinggalnya. Belum tentu ia berperilaku buruk seperti dugaan kita, bukan? Kita menilai secara tidak adil, membangun tembok, dan tidak berinisiatif untuk mengenal orang lain secara mendalam. Jika kita bersikap seperti itu, bagaimana kita akan menunjukkan kasih Kristus kepadanya?
KITA TIDAK AKAN MAMPU MENGASIHI SESEORANG
SELAMA PIKIRAN KITA PENUH DENGAN PRASANGKA BURUK
** Scripture: John 1:46 **
" Nathanael said to him , " Can anything good come from Nazareth ? "
A friend tells the upsetting experience at an airport in the United States . When the passport control , for some reason all of a sudden some officers took him to the office for interrogation . Apparently they were suspicious because my friend 's hometown , according to the information they know , is a hotbed of terrorists . It took many hours for me to convince a friend that he was " clean " and then the airport officials believe .
Nazareth is located in the southern mountains of Galilee , near the crossroads of major caravan trade route that era . Roman troops stationed in Galilee placed in this small town . Nazareth is always in touch with nations from all over the world so that the world news quickly reached them . They act independently , not bound , an attitude which is considered low by other Jews . Perhaps this is the reason behind Nathanael comments . He is prejudiced and generalize the entire population of the city , when there is someone who is really good stay there : Jesus , the Messiah .
We should be careful not to be too fast prejudice and judge people based solely on the origin or residence . Not necessarily bad he behaved as we thought, is not it? We judge unjustly , build a wall , and do not take the initiative to get to know others in depth . If we behave like that , how are we going to show Christ's love to him ?
WE WILL NOT BE ABLE TO LOVE SOMEBODY
DURING OUR MIND FULL LOADED WITH BAD PREJUDICE
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
** Firman Tuhan: Lukas 15:28 **
Spontan kita akan menjawab: si bungsu. Ia meminta warisan kala sang ayah masih hidup, meninggalkan rumah, menghamburkan harta dalam pesta pora, memiskinkan diri, dan menggerogoti keluhuran martabatnya sebagai manusia. Lalu, saat tersadar akan kondisinya, ia terseok pulang, dan sang ayah menyambut dan memeluknya. Ya, si bungsulah si anak terhilang.
Benarkah? Bisa jadi. Namun, jika kita menilik lagi kisahnya dengan baik, kita akan menemukan alternatif lain. Bukankah si bungsu yang kurang ajar ini akhirnya kembali ke dalam pelukan Bapa yang penuh kasih dan penerimaan? Sebaliknya, bukankah si sulung masih terus bergumul dengan kemarahannya hingga cerita berakhir? Bukankah ia tak mampu mengasihi adiknya seperti diteladankan sang ayah? Bukankah ia, karena merasa diperlakukan tidak adil, kehilangan kepekaan bahwa segala milik ayahnya adalah miliknya pula? Tidakkah si sulung sejatinya juga "hilang"?
Jadi, siapa yang sebenarnya hilang dari kasih Tuhan? Jawabannya tergantung dari sikap batin dan sikap hidup orang terhadap kasih Tuhan yang lestari bak mentari. Bila orang mau membuka mata hati dan mengarahkan hidup kepada kasih Tuhan, sejauh apapun ia tersesat, ia dapat kembali pulang. Bila hati mati dan hidupnya beku dan kaku, sedekat apapun seseorang dengan Tuhan, bisa jadi ia tak tahu jalan menuju Tuhan, dan tersesat di tengah "terang" hari. Siapakah kita? Si bungsu atau si sulung? Siapapun kita, marilah pulang. Pulang ke dalam kasih Tuhan. Pulang ke lubuk hati-Nya.
KELEMBUTAN HATI BAPA MENGUNDANG KITA UNTUK PULANG.
MAUKAH KITA MENGHAMBUR KE DALAM HANGAT PELUKAN-NYA?
"The eldest son was angry and refused to go."
Spontaneous we will answer : the youngest . He asked inheritance when his father was still alive , leaving the house , scattering possessions in orgies , impoverish themselves , and undermined their dignity as human nobility . Then , when realized his condition , he was limping home , and the father greeted and hugged him . Yes , the child bungsulah lost.Really? Could be . However , if we consider again the story so well , we will find other alternatives . Is not the youngest brazen finally back into the arms of a loving Father and acceptance ? Conversely , not the eldest still continued to struggle with his anger until the story ends ? Is not he can not love his brother as exemplified father ? Is not it , because they feel unfairly treated , lost all his father's sensibility that is hers anyway ? Did the eldest true also "lost " ?
So , who is actually missing from the love of God ? The answer depends on the inner attitude and the attitudes of people towards God's love is everlasting sun bath . When people want to open eyes and hearts to the love of God direct your life , wherever he lost , he can return home . When the dead and his heart frozen and stiff , as close as any person with God , he might not know the way to God , and get lost in the middle of the " light " day . Who are we ? The youngest or the oldest ? Whoever we are , let's go home . Return to the love of God . Return to the bottom of his heart .
WOULD WE COME TO HIM?
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
** Firman Tuhan Matius 25:21 **
" Engkau telah setia dalam hal kecil, aku akan memberikan kepadamu hal yang besar."
Benyamin Franklin suatu kali pernah berkata, "Pukulan-pukulan kecil dapat menumbangkan pohon oak yang besar!" Memang mengherankan. Banyak hal yang penting dan besar di dunia ini berasal dari hal yang kecil. Tahukah Anda bahwa sarang laba-laba di sebuah kebun merupakan inspirasi pembuatan jembatan gantung? Suara ketel di atas kompor memberi inspirasi penciptaan mesin uap? Sebuah apel yang jatuh dari pohon memberi inspirasi penemuan hukum gravitasi!
Prinsip serupa juga berlaku dalam pelayanan Kristen. Pelayanan besar tidak akan pernah ada tanpa dimulai terlebih dahulu dari pelayanan yang kecil dan sederhana. Sering kali saat kita melihat seorang hamba Tuhan yang sudah terkenal, kita hanya melihat kesuksesan dan kemasyhurannya. Kita jarang mempertimbangkan bagaimana ia merintis pelayanannya dari awal dan mengembangkannya dengan tekun.
Saat melihat Yosua, misalnya, kita kadang hanya melihat kebesarannya ketika ia memimpin jutaan rakyat Israel masuk ke tanah perjanjian. Tetapi, pernahkah terlintas dalam benak Anda bahwa sebelum karier Yosua menanjak demikian luar biasa, ia terlebih dulu menjadi bujang atau pelayan Musa?
Ketika Tuhan memercayakan kepada Anda suatu pelayanan, jangan pernah menolaknya hanya gara-gara pelayanan itu tampak kecil atau remeh. Tuhan tidak melihat besar-kecilnya pelayanan kita, melainkan kesetiaan kita dalam menjalaninya. Kesetiaan kita dalam perkara kecil mempersiapkan kita untuk setia pula ketika Tuhan mempercayakan perkara yang lebih besar.
SEMUA HAL YANG BESAR SELALU DIAWALI HAL YANG PALING KECIL.
** Scripture: Matthew 25:21 **
" You have been faithful in small things , I will give you a great thing ."
Benjamin Franklin once said, " small blows can uproot large oak tree ! " Indeed surprising . Many great and important things in this world come from small things . Did you know that cobwebs in a garden is the inspiration of making a suspension bridge ? Sounds kettle on the stove to inspire the creation of the steam engine? An apple falls from a tree inspires the laws of gravity !Similar principles also apply in the Christian ministry . Great service there will never be without starting first from the small and simple service . Often times when we see a man of God who is famous , we just look at the success and fame . We rarely consider how he pioneered the ministry from scratch and develop it with diligence .
When viewing Joshua , for example , we sometimes only see greatness when he led millions of people into the promised land of Israel . But , ever occurred to you that before Joshua uphill career so remarkable , he first became footman or servant Moses ?
When God entrusted to you a service , do not reject it just because it looks small service or trivial . God does not look big or small our services , but our faithfulness in living . Our faithfulness in small matters is also preparing us to be faithful when the Lord entrusted the larger case .
ALL THE BIG THINGS ALWAYS BEGIN FROM THE SMALLEST THINGS
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
** Firman Tuhan: DanieL 1:9 **
"Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja."
Komitmen adalah perkataan yang menyatakan sebuah kesanggupan untuk berbuat sesuatu. Komitmen mengandung unsur kontinuitas. Artinya kita bersedia untuk melaksanakan janji kita tidak hanya pada saat ini, tetapi berkelanjutan dan secara terus menerus. Komitmen dibangun dengan sebuah kasih yang tulus dan tanpa kepura-puraan.
Demikianlah juga jika kita hendak berkomitmen kepada Tuhan. Memiliki komitmen kepada Tuhan berarti kita mempercayakan segala sesuatu kepada Tuhan dan mengandalkan anugerah-Nya.
Daniel merupakan salah satu contoh orang yang berkomitmen teguh. Dia mengerti perintah Allah untuk menjaga kekudusan dan memantapkan diri tidak memakan makanan dari Raja. Dia menjalankan totalitas hidup di tengah tantangan yang mungkin bisa membinasakan dirinya. Daniel akhirnya mendapatkan kasih karunia, penyertaan, dan berkat Tuhan sehingga ia mampu menjaga komitmen dan ketetapan hatinya untuk tidak menajiskan diri. Komitmennya tidak berubah sekalipun situasi di sekelilingnya terus berubah. Daniel dimampukan untuk tetap mengasihi Tuhan sekalipun tekanan hidup menghimpitnya. Luar biasa! Bagaimana dengan Anda dan saya?
KOMITMEN MELAHIRKAN KESUNGGUHAN DAN KETEGUHAN
DALAM MENGHADAPI SITUASI HIDUP YANG BERUBAH-UBAH.
------------------------------------------------------------
"Daniel resolved not to defile himself with the royal food and wine- drunk king ."
" I will commit ! " Maybe we have to say this phrase over and over again . But , if we understand the meaning of the word ? Honestly , do not we often violate what is our commitment ? The simplest meaning of commitment is a promise . We promise to do this or not do that and decide to be this or that . Well , if we are consistent with our commitments ?
Commitment is a word that expressed a willingness to do something . Commitment contains elements of continuity . It means we are willing to carry out his promise we are not only at this time , but sustained and continuous basis . Commitment is built with a genuine love and without pretense .
So also if we want to commit to God . Have a commitment to God means we entrust everything to God and rely on His grace .Daniel is one example of a person who committed firm . He understood God's command to keep holy and establish itself does not take food from the King . He runs the totality of life in the midst of the challenges that might destroy him . Daniel finally get grace , inclusion , and thanks God that he is able to keep the commitment and resolve not to defile himself . Commitment has not changed despite the changing situations around him . Daniel enabled to love God even pressure on him to live . Incredible ! What about you and me ?
COMMITMENT GENERATE SERIOUSNESS AND FIRMNESS FOR FACING
OF SITUATION LIVE ON VARY
OF SITUATION LIVE ON VARY
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
** Fiman Tuhan: Yakobus 1:26 **
"Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.
"Namaku Gosip. Aku tak peduli pada keadilan. Aku melumpuhkan, membuat sakit hati, dan menghancurkan hidup. Aku ini cerdik dan jahat. Semakin sering aku dibicarakan, semakin kuat orang memercayaiku. Korbanku tak berdaya. Mereka tak dapat membela diri karena aku tak bernama dan tak berwajah. Aku ini sulit dilawan. Sekali aku mencemarkan nama seseorang, reputasinya takkan sama lagi. Aku menumbangkan pemerintahan dan merusakkan banyak pernikahan. Aku menghancurkan karier orang. Aku membuat orang menderita insomnia, sakit kepala, dan gangguan pencernaan. Aku membuat orang yang tak bersalah menangis di malam hari."
Puisi anonim di atas menggambarkan dengan jelas begitu kejamnya sebuah gosip. Dampaknya menghancurkan dan nyaris tak dapat diperbaiki. Itu sebabnya firman Tuhan meminta kita, anak-anak-Nya, untuk memutuskan setiap rantai gosip. Bagaimana caranya? Pertama, sebelum menghakimi orang lain, kita harus berani menyelidiki diri sendiri-apakah hidup kita sudah selaras dengan firman Tuhan (Yakobus 1:23).
Sudah siapkah kita bila dihakimi demikian? Kedua, saat kita menerima sebuah gosip miring tentang seseorang, kekanglah lidah kita untuk tidak meneruskannya-supaya tidak sia-sia ibadah kita (Yakobus 1:26). Ketiga, selalu bicarakan orang lain dengan cara positif, sebagaimana kita ingin orang lain membicarakan kita (Matius 7:12). Gosip bisa banyak berseliweran di sekitar kita, dan menghancurkan di sana-sini. Mari pengikut Kristus, putuskan setiap rantai gosip yang menghampiri kita!
BIARLAH LIDAH SETIAP ANAK TUHAN HANYA MENYUARAKAN
KESAKSIAN DAN PENGUATAN BAGI SAUDARA SEIMAN.
--------------------------------------------------------------------
** Good word of God: James 1:26 ** "If there is any man think himself to worship, but not to curb his tongue, he deceives himself, his worship is futile.
"My name is Gossip. I do not care about justice. I paralyzing, making the heart sick, and ruining lives. Dodgy and I was evil. More I talked, the stronger people trust me. My victims helpless. They can not defend myself because I have not named and faceless.'s hard I fought. Once I defame someone's name, his reputation would not be the same again. I overthrow the government and destroy many marriages. I destroy the career. I make people suffer from insomnia, headaches, and indigestion. I get people who innocent cry at night. "
Anonymous poem above illustrates clearly so cruel a gossip. The impact is devastating and can hardly be improved. That's why the word of God calls us, His children, to break every chain of gossip. How do I? First, before judging others, we must dare to investigate the self-whether our lives are in harmony with the Word of God (James 1:23).
Are you ready we are when judged thus? Secondly, when we received an oblique gossip about someone, kekanglah our tongues not to pass them-so not our worship vain (James 1:26). Third, always talking about other people in a positive way, as we want others to talk about us (Matthew 7:12). Gossip can be a lot of milling around us, and destroy here and there. Let follower of Christ, disconnect any gossip chain that favors us!
LET OUR TONGUE GOD ONLY VOICED
TESTIMONY AND STRENGTHENING FOR PEOPLE.
TESTIMONY AND STRENGTHENING FOR PEOPLE.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
** Firman Tuhan: Lukas 7:4-5 **
"Ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang membangun rumah ibadat untuk kami."
Seorang teman mengeluh kepada kami dengan mengatakan bahwa ia kecewa kepada Tuhan. Menurutnya, ia telah banyak berkorban untuk pelayanan gereja, tetapi masalahnya justru semakin banyak dan tak kunjung selesai. Ia merasa layak ditolong, tetapi Tuhan seolah tak mau menolongnya.
Sebagai manusia kita tentu memiliki banyak harapan, dan kita berharap Tuhan mengabulkannya. Kita berharap bahwa ketaatan kita kepada-Nya selalu berbuah manis, bahwa Dia akan selalu memenuhi keinginan kita. Ketika Tuhan tidak memenuhinya, kita kecewa dan menuduh Tuhan tidak adil. Nah, apakah memang harus seperti itu? Bagi tua-tua Yahudi dalam bacaan hari ini tampaknya "ya", tetapi bagi Yesus "tidak".
Perhatikan bahwa Yesus membandingkan iman perwira itu dengan iman orang Israel. Jadi, hamba perwira itu sembuh bukan karena perbuatan tuannya menolong orang Yahudi membangun rumah ibadat, melainkan karena imannya yang tidak tanggung-tanggung kepada Yesus. Iman inilah yang membuat Yesus terheran-heran (Lukas 7:9).
Karena itu, masihkah kita akan "menuntut" berkat Tuhan dengan mengandalkan perbuatan baik kita? Apakah kita akan menyatakan bahwa kita layak ditolong karena kita telah banyak melayani, memberikan persembahan, menolong orang lain? Perspektif semacam ini perlu diluruskan. Pertama, kita akan ditolong bukan karena telah berbuat baik, melainkan karena kemurahan Tuhan. Kedua, pertolongan-Nya tidak selalu berlangsung menurut waktu dan cara yang kita harapkan. Maukah kita mengimaninya?
PERTOLONGAN TUHAN ITU UNTUK MENDATANGKAN KEBAIKAN BAGI KITA,
BUKAN UNTUK MEMBALAS KEBAIKAN KITA.
"He deserves you please, for he loves our nation and it was he who built the synagogue for us."
A friend complained to us by saying that he was disappointed to God. According to him, he has a lot of sacrifices for the church service, but if the problem is more and more and still not finished. He feels worthy rescued, but God as if not to help him.
As humans we certainly have a lot of expectations, and we expect God grant it. We hope that our obedience to Him always sweet fruit, that He will always fulfill our desires. When God does not comply, we are disappointed and accuse God is not fair. Well, if it must be like that? For elders in today's reading seems to be "yes", but for Jesus "is not".
Notice that Jesus compared faith with the faith of the centurion Israel. Thus, the centurion's servant healed not because of his master works to help people build a Jewish synagogue, but because faith is not half-hearted to Jesus. Faith is what makes Jesus was astonished (Luke 7:9).
Therefore, are we still going to "demand" thanks to God by relying on our good deeds? Are we going to declare that we deserve to be helped because we had a lot of serving, giving offerings, helping others? Such a perspective needs to be clarified. First, we will be helped not doing good, but because of God's mercy. Second, help him does not always take place according to the time and the way that we expect. Will we believing it?
GOD'S HELP IS BRING GOODNESSS FOR US NOT FOR REPLY TO OUR GOODNESS.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
Langganan:
Postingan (Atom)