** Firman Tuhan: Galatia 2:22-23 **
"Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu."
Tenang. Ini masih pagi sekali. Kopi saya masih panas. Langit masih gelap. Dunia masih tertidur. Hari yang baru datang. Dalam beberapa saat lagi siang akan menjelang. Ini akan diikuti oleh bunyi gemuruh menuruni jalanan ketika matahari terbit. Keheningan fajar akan digantikan oleh suara bising siang hari. Ketenangan kesendirian akan digantikan oleh kecepatan langkah-langkah manusia. Rasa aman di pagi hari akan diserbu oleh keputusan yang harus dibuat dan tenggat waktu yang harus dipenuhi. Untuk dua belas jam kedepan saya harus menghadapi tuntutan dari hari tersebut. Sekarang saya harus membuat keputusan. Karena oleh karya Kalvari, saya bebas untuk memilih. Jadi saya memilih:
Saya memilih kasih..
Tidak ada tempat untuk membenarkan kebencian;, tidak juga ketidak adilan ataupun kepahitan. Saya memilih untuk mengasihi. Hari ini saya akan mengasihi Tuhan dan apa yang Tuhan kasihi.
Saya memilih sukacita…
Saya akan mengundang Tuhan saya untuk menjadi Tuhan atas setiap keadaan. Saya akan menolak godaan untuk menjadi sinis.. alat dari pemikiran yang malas. Saya menolak melihat pribadi orang lain sebagai sesuatu yang lain, selain manusia yang diciptakan oleh Tuhan. Saya akan menolak melihat masalah sebagai sesuatu yang lain kecuali sebagai kesempatan untuk melihat Tuhan.
Saya memilih kedamaian.
Saya hidup dalam pengampunan. Saya akan mengampuni sehingga saya bisa terus hidup.
Saya memilih sabar..
Saya akan mengabaikan ketidaknyamanan dunia. Alih-alih mengutuk orang yang mengambil tempat saya, saya akan mempersilahkan dia untuk mengambilnya. Dari pada mengeluh karena harus menunggu terlalu lama, saya akan bersyukur pada Tuhan karena diberi waktu untuk berdoa. Daripada mengepalkan tangan karena diberi tugas yang baru, saya akan menerimanya dengan sukacita dan keberanian.
Saya memilih kemurahan hati..
Saya akan murah hati kepada yang miskin, kepada mereka yang sendirian. Murah hati kepada orang kaya, juga mereka yang ketakutan. Dan juga murah hati kepada mereka yang tidak murah hati, karena demikianlah Tuhan telah memperlakukan saya.
Saya memilih kebaikan…
Saya akan pergi tanpa uang sebelum saya menjadi tidak jujur. Saya akan mengabaikannya sebelum menjadi sombong. Saya akan mengaku daripada menuduh. Saya memilih kebaikan.
Saya memilih kesetiaan…
Hari ini saya akan menepati janji saya. Customers saya tidak akan menyesal karena telah mempercayai saya. Rekan saya tidak akan mempertanyakan perkataan saya.
Saya memilih kelemahlembutan…
Tidak ada yang dimenangkan dengan pemaksaan. Saya memilih menjadi lemah lembut. Jika saya meninggikan suara saya mungkin itu hanya untuk memuji. Jika saya mengepalkan tangan saya, itu hanya karena saya mau berdoa. Jika saya memiliki permintaan, itu hanyalah pada diri saya sendiri.
Saya memilih pengendalian diri…
Saya adalah manusia rohani. Setelah tubuh ini mati, maka roh saya akan melambung. Saya menolak mengijinkan apa yang akan membusuk mengendalikan apa yang kekal. Saya memilih untuk mengendalikan diri. Saya memilih hanya mabuk oleh sukacita. Saya hanya akan tidak sabar karena iman saya. Saya hanya akan dipengaruhi oleh Tuhan. Saya hanya akan memikirkan apa yang diajarkan oleh Kristus. Saya memilih pengendalian diri.
Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan pengendalian diri. Dengan semua itu saya akan menjalani hari ini. Jika saya berhasil, saya akan bersyukur. Jika saya gagal, saya akan mencari kasih karunia dari-Nya. Dan kemudian, ketika hari ini telah selesai, saya akan menaruh kepala saya di bantal dan beristirahat.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
** Scripture: Galatians 2:22-23 **
"But the fruit of the Spirit is: love, joy, peace, patience, kindness, goodness, faithfulness, gentleness, self-control. There is no law against such things."
Relax. It's still early. My coffee was still hot. The sky was still dark. The world is still asleep. A new day coming. In the afternoon will be a while longer before. This will be followed by the sound of rumbling down the street at sunrise. Silence of the dawn will be replaced by the noise during the day. Peace of solitude will be replaced by the speed of human steps. Sense of security in the early morning will be invaded by decisions to be made and deadlines to be met. For the next twelve hours I had to face the demands of the day. Now I have to make a decision. Because by the work of Calvary, I'm free to choose. So I chose:
I choose love...
There is no place to justify hatred; nor injustice or bitterness. I choose to love. Today I will love God and what God loves.
I choose joy...
I will invite my God to be Lord over every situation. I will resist the temptation to be cynical .. tool of lazy thinking. I refused to look at other people's personal as something other than human beings created by God. I will refuse to see the problem as something other than as an opportunity to see God.
I choose peace.
I live in forgiveness. I will forgive so that I can continue to live.
I choose patience ..
I will ignore the discomfort world. Instead condemn person who took my place, I'll invite him to take it. Of the complaining about having to wait too long, I will thank God for given time to pray. Instead of a fist because they were given a new assignment, I will accept it with joy and courage.
I chose generosity ..
I will be generous to the poor, to those who are alone. Generous to the rich, as well they were frightened. And also generous to those who are not generous, for it is God has treated me.
I choose goodness ...
I would go tanapa money before I became dishonest. I will ignore before being overbearing. I will confess rather than accuse. I choose kindness.
I choose faithfulness ...
Today I will keep my promise. My customers will not regret for believing in me. My friends will not question my word.
I choose gentleness ...
Nothing is won by force. I choose to be gentle. If I raise my voice may it only to praise. If I clench my hands, it's just because I want to pray. If I have a request, it is just myself.
I choose self-control ...
I am a spiritual man. Once the body is dead, my spirit will soar. I refuse to let what will rot control what is eternal. I prefer to control myself. I chose just intoxicated by joy. I just would not wait for my faith. I will be influenced only by God. I would just think about what is taught by Christ. I choose self-control.
Love, joy, peace, patience, kindness, goodness, faithfulness, gentleness, and self-control. With all of that I will live this day. If I succeed, I will be thankful. If I fail, I will seek His grace. And then, when the day is done, I will put my head on my pillow and rest.
Jesus Lord loves & bless us so.. :)
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
** Firman Tuhan: Mazmur 27:1**
"TUHAN
adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut?
TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?"
“Tuhan, aku patah hati.”
Mungkin itu yang selalu kita keluhkan saat kita kehilangan orang yang
sangat kita sayangi. Beberapa hari ini, Tuhan ijinkan beberapa dari
teman saya mengalami patah hati karena pacar. Dunia serasa kiamat bila
putus dengan pacar. Hidup pun menjadi tak berarti tanpa sang pacar.
Saya
pun juga pernah mengalami patah hati. Saya juga pernah mengalami
kekecewaan. Semua rasa yang ada di dalam hati kita itu memang wajar, itu
adalah bukti bahwa kita masih hidup sebagai manusia yang memiliki
banyak rasa. Kita memang memiliki
waktu untuk meratap. Kita memiliki waktu untuk bersedih. Namun, kita
tidak perlu berlama-lama meratap karena ratapan dan kesedihan tidak akan
berguna. Kesedihan yang mendalam akan mengkerdilkan kehidupan kita
sehingga hidup kita terus-menerus berkubang dalam kekecewaan.
Bersyukurlah
terhadap apa yang terjadi dalam hidup kita. Saat seseorang yang kita
kasihi meninggalkan kita, percayalah bahwa kejadian itu juga merupakan
bagian dari rencana Allah. Allah telah menyediakan pasangan yang
seimbang dan sepadan dengan kita.
Patah hati bukanlah akhir dari segalanya. Setiap orang memiliki jalannya sendiri. Setiap orang memiliki berkatnya sendiri. Semuanya sudah diatur oleh Tuhan. Kita hanya perlu bersyukur dan melakukan yang terbaik sesuai dengan kehendak Allah.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
** Scripture: Psalm 27:1 **
"The Lord is my light and my salvation, whom should I be afraid? Lord is the stronghold of my life, of whom shall I be afraid?"
"God, I'm heartbroken." Maybe that's what we always complain when we lose people we most care about. Some of these days, God allows some of my friends have a broken heart because of a boyfriend. The world seemed to end when breaking up with a girlfriend. Life becomes meaningless without the boyfriend.
I too have experienced heartbreak. I too have experienced disappointment. All the flavors are there in our hearts it is reasonable, it is proof that we are still alive as a human being who has a lot of flavor. We did have time to mourn. We had time to grieve. However, we need not linger weeping and wailing because grief is not going to be useful. Anguish will mengkerdilkan our lives so that our lives are constantly wallowing in disappointment.
Be thankful for what happens in our lives. When someone we love leaves us, believe that this was also part of God's plan. God has provided a balanced and equal partner with us.
A broken heart is not the end of everything. Each person has his own way. Each person has their own blessings. Everything is set up by God. We just need to be grateful and do the best according to God's will.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
** Firman Tuhan: KoLose 3:23 **
"Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."
Apa kita bekerja untuk makan? Atau kita makan untuk bekerja? Semua orang bekerja. Menanggung lelah, menahan jengkel; memeras pikiran, mengucurkan keringat, menghabiskan tenaga, membanting tulang dari pagi sampai sore.
Bayangkanlah paramedis di UGD yang seharian berdiri menunduk menjahit robekan tubuh korban yang mengerang kesakitan karena ususnya terburai. Atau seorang masinis kereta api yang pukul tiga pagi sudah menyalakan tungku batu bara lokomotif. Atau bahkan bayangkan pekerjaan seorang ibu rumah tangga, yang tak pernah ada habisnya. Untuk apa mereka bekerja? Untuk apa kita bekerja?
Kita bekerja untuk mendapat nafkah. Sesempit itukah tujuan kerja? Apa hidup ini hanya bertujuan untuk mencari nafkah? Kita adalah makhluk yang lebih dari sekedar punya mulut dan perut tok. Kita memiliki martabat dan hati nurani. Martabat diri itu tidak akan terwujud dengan hanya ongkang kaki. Karena itulah kita bekerja. Dengan bekerja diri kita diaktualkan. Dengan bekerja diri kita jadi berarti dan memberi arti.
Punya arti dan memberi arti bisa dilakukan tiap orang, betapa pun kecil pekerjaannya. Yang diperbuat seorang penjaga pintu lintasan kereta api bukan sekedar menjaga pintu kereta, tapi menjaga puluhan nyawa manusia. Yang diperbuat ibu bukan sekedar menyiapkan nasi, melainkan menyiapkan masa depan anak-anaknya. Setiap orang perlu bekerja. Sebab itu, yang diberikan Tuhan kepada Adam pertama-tama adalah pekerjaan, bukan istri. Belajarlah dari semut, yang bekerja dengan rajin dan tekun, tidak banyak bicara dan tidak egois. Kerja adalah ibarat senar gitar. Terlalu kencang dia putus, terlalu kendor malah tidak bunyi.
Kita bekerja karena Tuhan bekerja. Tiap pagi Tuhan membangunkan surya. Tiap petang Ia menidurkan senja. Ia meniup awan. Ia meneteskan hujan. Ia menghidupkan indung telur. Ia menghembuskan napas kehidupan ke jabang bayi. Ia mengajar ikan berenang. Ia mengawasi merpati yang terbang kian kemari. Ketika kita bekerja, Tuhan berada di dekat kita. Sekali-kali ia menoleh kepada kita. Ia tahu bahwa kita letih. Ia juga letih. Ia pun mengangguk kagum melihat kita saat mengerjakan tugas dengan ketekunan. Selamat bekerja. Selamat berkarya. Tuhan Yesus memberkati :)
Kita bekerja karena hidup ini mempunyai arti. Kita bekerja supaya hidup ini memberi arti. Hidup ini Cuma sekali. Sekali berarti sesudah itu mati.
Pertanyaannya, apakah hidup kita sekarang ini sudah memiliki arti dan memberi arti?
Pertanyaannya, apakah hidup kita sekarang ini sudah memiliki arti dan memberi arti?
------------------------------------------------------------------------------------------------------
** Scripture: Colossians 3:23 **
"And whatsover ye do, do it heartily, as to the Lord, and not unto men." "
What we work to eat? Or we eat to work? Everyone worked. Bear tired, irritated hold; squeeze mind; sweating, fatigue, toil from dawn to dusk.
Imagine paramedics in the ER that day sewing up rips down the victim's body groaned in pain because his intestines spilled out. Or a railroad machinist at three o'clock in the morning is turn on the furnace coal locomotives. Or even imagine the work of a housewife, who never ending. For what they work? Why do we work?
We work to earn a living. Is that such a narrow work purposes? What life is only intended to make a living? We are creatures that have more than just a mouth and stomach. We have dignity and conscience. Self-esteem was not going to happen with just ongkang feet. That's why we work. With the work we are actualized. With the work ourselves so mean and give meaning.
Have meaning and make sense of each person can do, no matter how small the job. Who done a railway crossing gate keeper not just keep the train doors, but keep dozens of human lives. The mother is not only done to prepare the rice, but preparing the future of their children. Everyone needs to work. Therefore, God gives Adam the first is the work, not the wife. Learn from the ants, who worked with diligence, not a lot of talk and not selfish. Work is like a guitar string. He broke up too fast, not too loose even sound.
We work because God works. Every morning God woke solar. He was put to bed each evening twilight. He blew a cloud. He shed the rain. He turned ovaries. He breathed life into the baby. He teaches the fish to swim. He watched the pigeons that fly to and fro. When we work, God is near us. Every now and then he turned to us. He knows that we are tired. He was also tired. He nodded amazed to see our current tasks with diligence. Happy doing activity. happy working. God Bless us :)
We work because life has meaning. We work so this gives life meaning.
Only once this life. Once meant after it dies.
The question is, whether this is our life now has meaning and gives meaning?
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
** Firman Tuhan: Markus 12:30-31 **
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada perintah lain yang lebih utama daripada kedua perintah ini"
Taj Mahal di India dibangun Shah Jehan pada 1631, didekasikan untuk istrinya tercinta, Mumtaz Mahal, yang meninggal ketika melahirkan anak mereka yang ke-14. Taj Mahal dibangun dengan arsitek Ustaz Ahmad Lahauri dan melibatkan 20.000 pekerja. Menurut salah satu legenda, setelah pembangunan Taj Mahal selesai, Ustaz Lahauri dijatuhi hukuman pancung dan semua pekerja dipotong tangannya, agar tidak membangun monumen lain yang dapat menyaingi Taj Mahal. Ironis. Di satu sisi, ia menunjukkan kedalaman cinta; di sisi lain, ia menunjukkan kebengisan yang tidak berperikemanusiaan.
Orang percaya kadang-kadang tergelincir pada sikap serupa. Kita menunjukkan kasih kepada Allah dengan setia ke gereja, mengikuti persekutuan doa, aktif melayani, dan seterusnya. Namun, di sisi lain, kita tetap menyimpan kebencian dan kemarahan terhadap orang lain. Kita lebih suka memendam kepahitan daripada melepaskan pengampunan. Atau, kita tidak peduli dan masa bodoh terhadap orang yang terhilang, enggan menyampaikan kabar baik kepada mereka.
Alkitab menyebutkan bahwa orang yang mengenal dan tinggal di dalam Allah akan dikenal dari kesetiaannya menuruti perintah-Nya (1 Yoh 3:23, Yoh 15:10). Perintah itu adalah mengasihi Allah dan sesama manusia dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan kita. Besarnya kasih kita kepada Allah terwujud dalam kepedulian kita kepada sesama. Kasih kita kepada Allah yang tidak kelihatan terungkap dalam kasih kita kepada sesama di sekitar kita.
KASIH TIDAK MENGORBANKAN ORANG LAIN DEMI KEPENTINGAN PRIBADI,
SEBALIKNYA, MENGORBANKAN KEPENTINGAN PRIBADI DEMI ORANG LAIN.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
YOU DO NOT SACRIFICE OTHER FOR PERSONAL GAIN,
OTHERWISE SACRIFICING PERSONAL INTERESTS BY OTHERS.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
** Scripture: Mark 12:30-31 **
"Love the Lord your God with all your heart. 'Love your neighbor as yourself.' There is no other commandment more important than these two commandments"
"Love the Lord your God with all your heart. 'Love your neighbor as yourself.' There is no other commandment more important than these two commandments"
Taj Mahal in India was built Shah Jehan in 1631, dedicated to his beloved wife, Mumtaz Mahal, who died while giving birth to their son-14. Taj Mahal was built by architect Ustaz Ahmad Lahauri and involving 20,000 workers. According to one legend, after the construction of the Taj Mahal is completed, Ustaz Lahauri sentenced to beheading and all the workers hands cut off, so as not to build another monument to rival the Taj Mahal. Ironic. On the one hand, it shows the depth of love, on the other hand, he showed cruelty and inhumane.
Believers sometimes slipping on a similar attitude. We show our love for God by faithful to the church, following the prayer meeting, active service, and so on. However, on the other hand, we keep the hatred and anger towards others. We harbor bitterness rather than releasing forgiveness. Or, we do not care and indifference toward the lost, reluctant to preach the gospel to them.
The Bible says that people who know and live in God will be known of her loyalty keep His commandments (1 John 3:23, John 15:10). This commandment is to love God and neighbor with all our heart, soul, mind, and strength. The magnitude of our love for God manifested in our care to others. Our love for the invisible God revealed in our love to others around us.
Believers sometimes slipping on a similar attitude. We show our love for God by faithful to the church, following the prayer meeting, active service, and so on. However, on the other hand, we keep the hatred and anger towards others. We harbor bitterness rather than releasing forgiveness. Or, we do not care and indifference toward the lost, reluctant to preach the gospel to them.
The Bible says that people who know and live in God will be known of her loyalty keep His commandments (1 John 3:23, John 15:10). This commandment is to love God and neighbor with all our heart, soul, mind, and strength. The magnitude of our love for God manifested in our care to others. Our love for the invisible God revealed in our love to others around us.
YOU DO NOT SACRIFICE OTHER FOR PERSONAL GAIN,
OTHERWISE SACRIFICING PERSONAL INTERESTS BY OTHERS.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
This song is one of my most favorite song. ♥♥
Very touching my heart.. and i'm feel so blessed
Make me so grateful every listened this song..
How God had make me so glad in my life..
God is my everything..
Sung by Hillsong. Lets see the video and check this out :)
God bless us
Lyrics:
I will bless the Lord forever
I will trust Him at all times
He has delivered me from all fear
He has set my feet upon a rock
I will not be moved
And I'll say of the Lord
You are my shield, my strength
My portion, deliverer
My shelter, strong tower
My very present help in time of need
Whom have I in heaven but You
There's none I desire beside You
You have made me glad
And I'll say of the Lord
You are my shield, my strength
My portion, deliverer
My shelter, strong tower
My very present help in time of need
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
Keberhasilan Ditentukan Oleh Pendengaran Akan Firman Tuhan (Successfull is Specified By Hearing The Word Of God)
**Firman Tuhan: Yakobus 1:22 **
“Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja.“
“Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.” Yakobus 4:3
Tokoh revolusioner, DR Sun Yat Sen ketika dia mati pada tahun 1925, ditemukan surat wasiat yang ditulisnya demikian : “Saya adalah seorang Kristen, dan seumur hidup saya, telah berjuang melawan iblis (maksudnya melawan pemerintahan monarki yang menganggap kaisar china sebagai TUHAN) selama 40 tahun. Dan seharusnya kamu melakukan hal yang sama. Dan ketika saya mati, saya mau mati sebagai orang Kristen!” Luar biasa bukan? sampai sekarang, namanya tetap dihormati di China, bahkan sampai seluruh dunia. Majalah TIME pernah memasukan namanya dalam daftar 100 orang yang paling berpengaruh.
Jangan menyepelekan kekuatan dari mendengar. Langkah pertama hidup sebagai orang percaya adalah MENDENGAR lalu langkah kedua adalah MELAKUKAN. Keberhasilan hidup sebagai orang percaya ditentukan oleh rela atau tidaknya kita untuk belajar mendengar. Banyak orang ingin mengeluarkan luapan perasaan-nya. Mereka ingin didengar! bukan ingin menjadi pendengar.
Yang saya maksud adalah mendengarkan Firman! Jangan sampai salah langkah. Tidak ada dalam Firman Tuhan yang mengatakan lakukan dulu baru mendengar. Wah ini berbahaya seperti Saul … Tapi mari kita rela untuk belajar mendengar.
Tetapi jawab Samuel: “Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan”. (1 Samuel 15:22). “Jadi, IMAN timbul dari PENDENGARAN, dan PENDENGARAN oleh firman KRISTUS.” (Roma 10:17)
Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai IMAN sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana , –maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.” (Matius 17:20)
Untuk memindahkan gunung, kita hanya perlu mempunyai IMAN sebesar biji sesawi. Cara menumbuhkan IMAN itu adalah MENDENGARKAN Firman Tuhan. Jadi ada PROSES untuk memindahkan gunung. Ada perjalanan waktu untuk menuju keberhasilan. Ada waktu yang harus ditunggu untuk membuat IMAN itu tumbuh. Intinya keberhasilan sebagai orang percaya TIDAK ADA YANG INSTAN! semuanya perlu PROSES dan WAKTU.
Banyak orang ingin makan buah tapi tidak mau menanam-nya. Mereka ingin HASIL bukan PROSES. Jika mental ini melekat dalam hidup kita, saya mau beritahu, hidup kita TIDAK AKAN PERNAH BERHASIL.
"…..Setiap pagi Ia mempertajam PENDENGARANKU untuk mendengar seperti seorang murid” Yesaya (50:4b). Saat yang terbaik untuk mendengarkan Firman Tuhan adalah disaat kita menyisakan waktu untuk bersekutu dengan Dia pada pagi hari. Cara yang paling ampuh adalah dengan MENGUCAPKAN Firman Tuhan dengan bersuara ketika kita membaca Firman. Disarankan jangan membaca dalam hati. Tapi ucapkanlah itu, minimal telinga kita mendengar.
Ibarat tanah yang selalu dipupuk dan disirami, maka tanah itu akan menumbuhkan benih yang sudah ditanam. Begitu juga IMAN. Jika setiap pagi kita rajin membaca Firman dengan bersuara, akan tiba waktunya IMAN itu tumbuh dengan sendirinya. Nah kalau IMAN itu sudah tumbuh, saatnya kita untuk MELAKUKAN FIRMAN. Dengan cara bagaimana ? dengan cara memindahkan gunung ! entah itu gunung masalahmu, gunung sakit penyakitmu, gunung persoalan pribadimu atau gunung apa saja yang menghalangi. Saya yakin, ketika gunung hidupmu sudah terangkat, maka didepanmu akan nampak jalan keberhasilan di depan matamu.
Jangan mendengarkan sesuatu yang salah. Seperti nasihat orang fasik (Mazmur 1:1). Orang fasik itu adalah gambaran dunia yang tidak mengenal Tuhan. Bahkan didalamnya juga termasuk orang Kristen yang tidak pernah membaca Firman Tuhan.
DR Creflo Dollar dalam kotbahnya pernah memberikan langkah-langkah yang akan ditempuh manusia jika manusia itu salah mendengar. Yaitu :
1. SALAH MENDENGAR : ketika dia salah mendengar, maka dia akan
2. SALAH MENGAMBIL KEPUTUSAN : ketika dia salah mengambil keputusan, maka langkah selanjutnya dia akan
3. SALAH MELAKUKAN TINDAKAN : ketika dia sadar telah melakukan kesalahan, maka pada umumnya manusia akan
4. MULAI MENYALAHKAN TUHAN ATAU ORANG LAIN : karena manusia akan berkata,”kenapa ENGKAU tidak memberitahukanku?” padahal kesalahan bukan pada Tuhan, melainkan manusia yang salah mendengar. Dan jika tetap seperti itu, maka
5. KITA AKAN SULIT BERTUMBUH DAN BERKEMBANG, TERLEBIH LAGI BERHASIL.
Demikian juga DR Sun Yat Sen, seumur hidupnya dia terus berusaha mengejar keberhasilan hidupnya yaitu membawa masuk dalam kehidupan orang percaya. Mungkin bagi manusia, impian nya dikatakan kandas, tapi di dalam Tuhan, dia dipandang sebagai hamba yang berhasil karena terus MENGEJAR sekuat tenaga untuk membawa kemuliaan nama Tuhan.
Keberhasilan kita kelak, biarlah tujuan nya Cuma 1, yaitu membawa kemuliaan bagi nama Tuhan, dan bukan untuk memuaskan keinginan kita sendiri (Self Oriented).
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
** Scripture: James 1:2 **
"But be doers of the word and not hearers only"
"When you ask, you do not receive anything, because you're wrong motives, because you are asking that you may spend it on your pleasures." (James 4:3)
Revolutionaries, Dr. Sun Yat Sen when he died in 1925, found a will he wrote thus: "I am a Christian, and the rest of my life, has been fighting against the devil (meaning against the reigning monarch who thought the emperor of china as the Lord) for 40 years. And you should do the same. And when I die, I want to die as a Christian! "Incredible is not it? until now, his name is still revered in China, even the whole world. TIME magazine ever enter his name in the list of 100 most influential people.
Do not underestimate the power of hearing. The first step is to live as believers and HEAR the second step is DOING. The success of life as a believer is determined by whether or not we are willing to learn to listen. Many people want to pull out of his overflowing feelings. They want to be heard! not want to be a listener. What I mean is to listen to the Word! do not let one step. There is nothing in the Word of God says to do before the new hearing. Wow this is dangerous as Saul ... But let's be willing to learn to listen.
But Samuel replied: "Does the LORD delight in burnt offerings and sacrifices as in obeying the voice of the Lord? Behold, to obey is better than sacrifice, and to hearken than the fat of rams ". (1 Samuel 15:22). "So faith comes by hearing, and hearing by the word of Christ." (Romans 10:17) He said to them: "Because you lack confidence. For I say to you, if only you have the Faith as a mustard seed you can say to this mountain, 'Move from here to there,-then it will move mountains, and there would not be impossible for you."(Matthew 17:20)
To move mountains, we just need to have FAITH as a mustard seed. It is a way of growing FAITH LISTEN Word of God. So there is a PROCESS to move mountains. There is a time for the journey to success. There is a time to be seen to make it grow FAITH. The bottom line success as believers INSTANT NO ONE! everything needs to PROCESS and TIME. Many people like to eat fruit but do not want to plant it. They want instead PROCESS RESULTS. If this mental embedded in our lives, I want to tell, life WILL NEVER SUCCEED. "..... Every morning he sharpened ears to hear as a disciple" of Isaiah (50:4 b). The best time to listen to the Word of God is when we leave time for fellowship with Him in the morning. The most effective way is to SPEAK the Word of God out loud when we read the Word. Advised not to read in the liver. But speak it, at least our ears hear.
Like soil that is always fertilized and watered, then the land will grow the seeds that have been planted. So is FAITH. If each morning we diligently read the Word out loud, it will be time FAITH it grows by itself. FAITH Well if it is grow, time for us to DO THE WORD. In what way? manner move mountains! problem whether it's mountain, mountain sickness illness, personal problems or mountain mountain blocking anything. I'm sure, when the mountain of your life is in the air, will appear in front of the path of success in front of your eyes.
Do not listen to anything wrong. Like the counsel of the ungodly (Psalm 1:1). It is a wicked picture of the world that does not know God. Even in it also includes Christians who have never read the Word of God. Dr. Creflo Dollar, in his homily ever give you the steps to be taken if the man was the wrong man to hear. Namely:
1. HEAR ONE: when he heard one, then he will
2. TAKE ANY DECISION: when he took the wrong decision, then the next step he will
3. ACTION ONE: when she knew she'd made a mistake, then people will generally
4. START OR OTHERS BLAME GOD: because people will say, "why do not YOU tell me?" When the fault is not God, but the wrong man to hear. And if it stays that way, then
5. WE WILL BE DIFFICULT TO GROW AND GROWING, FIRST SUCCESSFUL AGAIN.
Similarly, Dr. Sun Yat Sen, all his life he kept trying to catch his success in life is to bring into the lives of believers. Possible for humans, said his dream foundered, but in the Lord, he is seen as a successful slave for continuing CHASING mightily to bring the glory of God's name.
The
success of our future, let's just 1 of his goals is to bring glory to
the name of the Lord, and not to satisfy our own desires (Self
Oriented).
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
Langganan:
Postingan (Atom)