** Firman Tuhan: 1 Yohanes 4:7-19 **


Ada berbagai macam tentang kasih. Namun ketika kita berbicara tentang kasih Allah yang tak bersyarat, bagaimanakah kita memahaminya? Seperti apakah kasih itu?

Kita menemui kesulitan jika berusaha mendefinisikannya dengan lawan katanya kasih yang "palsu" yaitu 'kasih' yang penuh dengan syarat-syarat dan selalu menahan sesuatu. "Kasih" seperti ini suka mengendalikan, dan tidak suka bila tidak dihargai. Sebaliknya, kasih sejati berarti mengasihi orang karena siapa dia, bukan karena apa yang telah ia beri. Kasih sejati berarti memahami siapa orang lain sebenarnya, dan mengasihinya tanpa batasan. Kasih sejati berarti juga tidak menggenggam erat-erat apa yang menjadi haknya., dan menyatakan ketulusan hati yang sempurna. Tanpa pemahaman akan semua itu, sesungguhnya kita belum mengerti akan kasih yang sejati.

Mengingat Yesus Kristus yang tergantung di kayu salib, kita melihat suatu demonstrasi kasih yang sempurna, yang tidak dapat ditemukan dimanapun. Sang Juruselamat memperlihatkan kepada kita, betapa tidak terbatas kasih-Nya, IA memberikan diri-Nya kepada kita, dan tidak menahan apapun! (Roma 8:32). IA juga melepaskan apa yang sebenarnya merupakan hak-Nya. IA tidak menunjukkan kasih-Nya untuk memanipulasi kita, melainkan IA memberikan kepada kita kehendak bebas, sehingga kita dapat memilih menerima atau menolak Dia. IA mengasihi manusia, meskipun IA tahu banyak orang akan menolak kasih-Nya bahkan merendahkan dan mencemooh-Nya. IA mengasihi dengan sepenuh hati-Nya, IA bersedia bahkan untuk diludahi dan dilukai.

Jika kita ingin tahu apakah kasih itu, pandanglah Salib. Yesus memberikan yang terbaik bagi kita, yakni seluruh hidup-Nya, sebagai bukti kasih-Nya, agar kita dapat menjadi anak-anak Allah (1 Yohanes 3:1).


Tuhan Yesus mengasihi & memberkati kita sekaLian :)
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Song