kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku
telah mendengar seruan mereka **
(Keluaran 3:7)


Saat kita mengalami dukacita yang dalam atau situasi yang sulit, kita barangkali merasa tersinggung apabila seseorang mengatakan bahwa sesuatu yang baik dapat muncul dari kesukaran kita. Seseorang bermaksud baik yang mencoba untuk mendorong kita untuk mempercayai janji-janji ALLAH, dapat dianggap sebagai orang yang tidak memiliki perasaan atau bahkan tidak realistis.

Hal itu terjadi terhadap bangsa Israel, yaitu ketika Allah sedang mengusahakan pembebasan mereka dari tanah Mesir.
Firaun mengeraskan hatinya terhadap perintah Allah untuk membiarkan umat-Nya pergi, dan ia memperberat beban kerja budak-budak ibrani dengan memaksa mereka mengumpulkan jerami yang diperlukan untuk membuat batu bata (Kel 5:10-11).
Mereka menjadi begitu patah semangat. Sehingga tidak dapat menerima jaminan Musa bahwa Allah telah mendengar seruan mereka dan berjanji untuk membawa mereka ke tanah milik mereka sendiri (6:8).

Kadang-kadang luka dan ketakutan yang kita alami dapat menutup telinga kita terhadap kata-kata Allah yang penuh dengan pengharapan,.Akan tetapi, Tuhan ternyata tidak berhenti berbicara kepada kita pada saat kita mengalami kesulitan untuk mendengar. Dia justru akan terus menerus berusaha demi kepentingan kita.
Hal itu terjadi sama seperti ketika Dia membebaskan umat-Nya dari tanah mesir.

Pada saat kita mengalami belas kasihan Allah dan kepedulian-Nya, maka kita akan dapat mendengar suara-Nya kembali, sekalipun luka itu belum sembuh.

BAHKAN SAAT KITA TIDAK MERASAKAN KEHADIRAN ALLAH
KASIH-NYA BERADA DI SEKELILING KITA.

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Song